Jakarta, IDN Times - Sejumlah novel karya Ika Natassa sukses diadaptasi menjadi sederet film laris di tanah air. Beberapa di antaranya adalah The Architecture of Love (2024), Critical Eleven (2017), Antologi Rasa (2019), hingga Twivortiare (2019).
Terbaru ada film Heartbreak Motel yang akan digarap oleh Angga Dwimas Sasongko. Ika Natassa pun menjelaskan perbedaan Heartbreak Motel dengan film adaptasi dari novelnya yang lain.
Heartbreak Motel digadang-gadang sebagai masterpiece dari Ika Natassa. Sang penulis sendiri menjelaskan, bahwa ada perbedaan antara karya ini dengan cerita lainnya. Seperti misalnya, memahami arti cinta melalui patah hati.
“Heartbreak Motel sebenarnya, dalam hidup sering harus patah hati dulu baru kita ngerti diri kita siapa dan bagaimana cara kita bangkit. Dan bagaimana kita memahami cinta,” tutur Ika Natassa dalam peluncuran poster film Heartbreak Motel pada Jumat (28/6/2024).
Penggarapan film adaptasi novel kali ini pun tak main-main. Angga Dwimas Sasongko menggunakan tiga format kamera, yakni digital, seluloid 16 milimeter, hingga seluloid 35 milimeter.
Bagi Ika Natassa penggunakan tiga kamera tersebut seakan menunjukkan perbedaan sudut pandang dari ketiga tokoh utama.
“Dengan tiga lensa itu kita akan menemukan tiga sudut pandang yang berbeda yang akhirnya akan bertemu di ujung untuk mengajarkan kita semua cinta itu bisa semanis apa dan sepahit apa, sih,” lanjutnya.
Ika Natassa juga membocorkan makna tersembunyi di balik poster Heartbreak Motel yang sudah tersebar di publik. Ia menyebut bahwa yang terlihat belum tentu sebenarnya terjadi.
“Untuk menggambarkan yang terlihat itu belum tentu yang terjadi sebenarnya,” ucap sang novelis sembari sedikit kasih bocoran terkait makna film Heartbreak Motel.
Penasaran, kan seperti apa, sih, cerita dan konflik yang diangkat dalam Heartbreak Motel ini? Bahkan Reza Rahadian yang berperan sebagai Reza Malik mengatakan bahwa film ini jadi adaptasi terbaik dari novel Ika Natassa, lho!