Layaknya idol pada umumnya, setelah seseorang berhasil lolos audisi JKT48, mereka harus menjalani masa trainee terlebih dahulu sebelum nantinya menjadi member inti. Selama menjalani masa pelatihan, tentu banyak pelajaran yang perlu ditekuni oleh para trainee JKT48.
Tentunya, trainee memiliki banyak perbedaan dengan member inti di JKT48 meliputi banyak aspek. Simak artikel ini untuk mengetahui apa saja hal-hal yang berbeda dari trainee JKT48 jika dibandingkan dengan member intinya, yuk!
Selama menjalani masa pelatihan, tentu para trainee JKT48 akan berlatih menyanyi dan menari mulai dari nol hingga mereka siap untuk tampil di atas panggung. Untuk terus melatih kemampuan mereka, trainee juga diberi kesempatan menambah jam terbang dengan tampil dalam setlist khusus trainee, seperti setlist Pajama Drive dan Ingin Bertemu. Tak hanya tampil di teater, trainee juga diberi kesempatan tampil dalam event off air untuk menambah pengalaman tampil di depan penonton dengan jumlah banyak yang berasal dari berbagai kalangan.
Selain menjalani aktivitas bersama sesama trainee, mereka yang kemampuannya sudah mumpuni untuk berkembang lebih banyak juga akan tampil bersama senior mereka di member inti. Ada istilah back up member bagi trainee dimana mereka akan debut di setlist regular member inti untuk menggantikan member inti yang berhalangan hadir. Selain hanya sekadar menjadi member cadangan, penampilan trainee di setlist member inti bisa menambah kepercayaan diri serta memacu mereka supaya bisa memiliki performa yang setara dengan member inti.
Tidak terlalu disadari oleh banyak orang, tetapi gaya rias dan rambut trainee cukup berbeda dengan member inti. Ketika statusnya masih trainee, mereka harus tampil dengan riasan wajah yang super natural dengan menggunakan palet warna yang lebih soft dan flawless serta menghindari beberapa detail seperti penggunaan winged eyeliner. Selain riasan wajah, gaya rambut yang bisa digunakan oleh trainee juga sangat terbatas.
Trainee tidak boleh tampil dengan rambut curly seperti member inti. Hal tersebut yang kemudian membuat trainee lebih sering mencoba banyak hairstyle seperti kepang, ponytail, twin tail, dan lain sebagainya sebagai alternatif supaya rambutnya tidak terlihat membosankan karena hanya dicatok lurus. Aturan penampilan ini tidak hanya berlaku ketika para trainee sedang tampil saja, tetapi juga berlaku di kehidupan sehari-hari termasuk ketika mereka ingin mengunggah foto di sosial media.
Biasanya, JKT48 akan membuka akun sosial media pribadi bagi para trainee setelah beberapa bulan mereka bergabung dengan grup tersebut, tetapi ada beberapa hal yang berbeda dari sosial media trainee dan member inti. Ketika masih trainee, mereka wajib menggunakan foto profil yang sama dengan foto kabesha mereka, sedangkan member inti bebas menggunakan foto profil apapun. Selain itu, bio sosial media trainee hanya boleh berisikan jikoshoukai mereka saja, berbeda dengan member inti yang bebas menuliskan apapun dan sudah bisa mencantumkan kontak narahubung untuk kepentingan bisnis.
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, hanya member inti yang bisa mencantumkan kontak narahubung untuk tawaran job di luar kegiatan JKT48. Trainee masih dipersiapkan untuk bisa tampil dengan standar yang sudah ada di JKT48 sehingga belum bisa mendapat kesempatan menjadi bintang iklan, berperan dalam sebuah film, maupun sekadar endorsement pribadi. Meskipun banyak trainee yang sudah lebih dulu berpengalaman dalam dunia akting, bakat tersebut harus ditahan sementara hingga mereka dipromosikan menjadi member inti.
Ternyata ada beberapa hal yang mungkin belum banyak diketahui oleh penggemar maupun masyarakat awam mengenai sistem trainee di JKT48. Apakah kamu salah satu remaja perempuan yang memiliki mimpi untuk menjadi bagian dari JKT48?