Jakarta, IDN Times - Proyek Solata The Movie telah terdengar sejak tahun lalu. Film yang berkisah tentang perjalanan seorang guru muda di Ollon, Toraja itu akan resmi tayang di 2025.
Dibintangi oleh Rendy Kjaernett dan Rachel Natasya, Solata The Movie menampilkan keindahan pemandangan Desa Ollon di Toraja, Sulawesi Selatan. Kepada IDN Times, sang sutradara, Ichwan Persada menceritakan kisah dibalik Solata The Movie. Yuk kita simak!
Ternyata film Solata The Movie telah direncanakan sejak lama lho, tepatnya pada 2012. Namun, Ichwan Persada menyebut bahwa pada saat itu ceritanya diberi judul Nyanyian Merah Hati.
“Jadi sinopsis awalnya Nyanyian Merah Hati. Udah lama banget aku bikin. Ceritanya itu tentang anak-anak di pedalaman yang kesulitan akses pendidikan kan,” ujar Ichwan saat berkunjung ke Gedung IDN, Selasa (25/2/2025).
Pada 2022, secara tak sengaja Ichwan menonton film nominasi Oscar asal Bhutan yang berjudul Lunana: A Yak in the Classroom. Saat itu ia merasa adanya kesamaan antara film tersebut dan cerita Nyanyian Merah Hati miliknya.
“Aku nonton filmnya, kok mirip ya dengan ceritaku gitu. Terus kan lokasinya tuh gunung-gunung yang bersalju apalah keren banget lah,” katanya.
Ichwan akhirnya berdiskusi dengan penulis Nyanyian Merah Hati, tentang tempat di Indonesia yang mirip seperti Bhutan. “Akhirnya aku ngobrol sama penulisku, ‘Ada gak sih tempat di Indonesia yang kaya gini?’ ‘Oh ada Pak’ ‘Dimana?’ ‘di Ollon’, dia tuh langsung bilang di Ollon, aku gak pernah denger tentang Ollon tuh.”
Sebagai orang Makassar, Ichwan mengaku tidak pernah ke Toraja. Tetapi ketika diperlihatkan fotonya ia setuju ada kemiripan antara Bhutan dan Indonesia.
Setelah direkomendasikan oleh sang penulis, Ichwan langsung menyunting ceritanya dengan memindahkan lokasi film yang akan digarap tersebut ke Ollon, Toraja.
“Yaudahlah kita pindahin setting-nya ke sini gitu,” kata Ichwan.
“Ndilalah, di pertengahan 2023 lah itu, viral tuh berita di media-media nasional, ada berita tentang sekolah mirip kandang babi di Toraja. Jadi ketemu semua tuh, apa, puzzle-nya tuh ketemu semua tuh akhirnya. Yaudahlah kita bikin di Ollon,” sambungnya antusias.
Semakin cocok dengan latar belakang cerita yang dibawa, Ichwan mengaku menyaksikan banyak sekolah dengan pemandangan indah di sana. “Dan kebetulan, memang tempat kita syuting itu ada sekolah di situ, banyak liputannya, termasuk di IDN tuh ada, 5 sekolah tercantik di Indonesia, mirip pegunungan Swiss.”
Ichwan mengaku belum punya gambaran tentang situasi di Ollon. Oleh karena itu, timnya pergi lebih dulu untuk melihat kondisi yang nantinya akan menjadi lokasi syuting.
Tidak seperti yang dibayangkan, ternyata akses menuju Ollon sulit untuk dijangkau, lho. Bukan hanya motor, bahkan mobil biasa juga sulit menuju lokasi syuting Solata The Movie.
“Desember 2022 tuh tim saya sudah ke sana. Masih pake motor itu dia, motornya rusak, sampai harus nginep di bawah sebelum naik ke atas," kenangnya.
"Terus Mei 2024 kita ke sana, mobil dua hancur 'kan. Karena memang jalanannya rusak, jalanan tuh (minggir) dikit tuh jurang, terus tajem-tajem tikungannya. Jalanannya hancur parah,” tutur sutradara kelahiran 1977 itu.
Karena lokasi base awal mereka di Makale, para pemain dan kru harus menempuh perjalanan hampir 3 jam di dalam truk sapi.
“Karena kan sebelumnya kita pake mobil hancur dua, rusak. Jadi abis kejadian itu aku langsung bilang ke all team, pokoknya semua abis ini kita pake truk,” katanya sambil tertawa.
Hasya Subandrio pemeran Ketua Adat di Solata The Movie turut menceritakan pengalamannya menaiki truk menuju Ollon.
“Kita naik truk rame-rame,” kata Hasya. “Truk sapi,” sambung Ichwan.
“Bahkan gue sama Rendy (Kjaernett) sampe ngomong begini, "Ren akhirnya gue bisa ngerasain rasanya sapi yee," wah langsung pada ketawa "wah iya bener-bener,"” lanjut Hasya Penuh gelak tawa.
Wah ternyata penuh perjuangan ya kisah di balik pembuatan Solata The Movie. Tunggu kehadirannya di pertengahan 2025 ya!