5 Persiapan Ekstra Demi Produksi Film 13 Bom di Jakarta, Totalitas!

Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara 13 Bom di Jakarta punya misi menghadirkan film action yang diproduksi 100 persen oleh anak bangsa. Dengan pengalamannya mengerjakan film action, Angga siap mengambil risiko demi mewujudkan keinginannya.

"Idenya adalah bagaimana film sebesar ini dikerjakan 100 persen sama orang Indonesia. Apalagi gun fight-nya, harus pakai blank bullets dan real gun. Satu-satunya, ya, ambil risiko dan tanggung jawab dengan pengalaman saya di Wiro Sableng, Ben and Jodi, dan Mencuri Raden Saleh," ungkap Angga dalam konferensi pers pada Kamis (21/12/2023).

Persiapan lain yang harus dilakukan adalah mencari pemain yang tepat. Angga dan tim produksi bahkan menghabiskan waktu enam bulan demi menemukan pemain yang tepat untuk para karakter13 Bom di Jakarta.

"Untuk pencarian cast itu enam bulan. Yang paling mahal bayar cast-nya ini, sih. Lihat aja ada siapa aja," ungkapnya. Seperti diketahui, 13 Bom di Jakarta menggandeng sederet aktor kawan seperti Rio Dewanto, Ganindra Bimo, Putri Ayudya, Chicco Kurniawan, hingga Lutesha. 

Angga menyebutkan bahwa film 13 Bom di Jakarta adalah proyeknya yang paling ribet. Sebab, ia harus bekerja sama dengan banyak tim, seperti dari armory, special effect, safety, drifting, hingga hacking. Ia melakukannya dalam waktu 40 hari, untuk menyelesaikan produksi film ini.

"Waktu gue cuma 40 hari untuk mengerjakan ini. Ini kompleks karena berhadapan banyak tim. Ada kamera, armory, special effect, visual effect, keamanan, drifting juga, tim hacking. Ada 10 tim yang tiba-tiba harus berkordinasi, harus berkerjasama dalam satu waktu yang sama," ucapnya.

Ia juga harus memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan manajemen agar tetap fokus di tengah kondisi yang kompleks. "Sebagai sutradara gak hanya mikir kreatif tapi juga memikirkan tim manajemen, people management agar bsia tetap startegi dengan kondisi seperti ini," tambah Angga.

Tim produksi film 13 Bom di Jakarta juga berhadapan dengan masalah perizininan dari pemerintah setempat. Angga menjelaskan apa yang akan terjadi dan dampaknya kepada masyarakat.

"Kalau izin sih kita dapat otoritas setempat. Setiap kota mau syuting kita menjelaskan apa yang akan dilakukan, terus gangguannya apa saja. Tentu ada batasannya dan itu harus diikuti. Saat selesai syuting diberesin semua, yang rusak dibenerin so far gak ada sih. Baik-baik aja," lanjut Angga.

Angga juga membocorkan salah satu adegan kebut-kebutan di kawasan Blok M yang jadi highlight dalam 13 Bom di Jakarta. Ternyata, ia dan tim hanya dapat 15 menit untuk melakukan adegan tersebut. 

"Kita blok jalan buat adegan cuma 15 menit di Blok M. Bagaimana kita bisa memanfaatkan waktu tersebut. Sebenarnya bisa cuma ambil sebentar, terus dilanjutin di jalan komplek yang kosong. Cuma saya gak mau kayak gitu. Saya pun gak mau egois sampai menutup jalan sepenuhnya," ungkap Angga.

Di samping itu, Angga juga mencari sudut demi sudut kota Jakarta yang menggambarkan suasan dalam film 13 Bom di Jakarta. Ia ingin Jakarta yang dipenuhi oleh bangunan berwarna semen dan berdebu.

"Saya memang ingin menggambarkan jakarta yang konkret yang memang banyak bangunan berwarna semen, berdebu juga," tutupnya.

Film 13 Bom di Jakarta menjadi salah satu karya Angga Dwimas Sasongko yang ditunggu-tunggu penonton. Tonton film 13 Bom di Jakarta di bioskop mulai 28 Desember 2023 mendatang.