Fakta Unik Senjata Api Film 13 Bom di Jakarta, Perdana di Indonesia

Produksi film 13 Bom di Jakarta tampaknya tak main-main. Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara tampak totalitas menggarap film bergenre action ini. Mulai dari adanya workshop hingga memberikan senjata yang sesuai dengan masing-masing karakter di film ini.
Ngomong-ngomong soal senjata, dalam 13 Bom di Jakarta ada satu senjata yang baru pertama kali digunakan di industri perfilman di Indonesia. Berikut adalah kabar selengkapnya!
1. Senjata api yang digunakan dalam 13 Bom di Jakarta disesuaikan dengan masing-masing karakter

Senjata yang digunakan di film 13 Bom di Jakarta disesuai dengan masing-masing karakter. Misalnya karakter Emil (Ganindra Bimo) anggota pasukan Badan Kontra Terorisme Indonesia (ICTA), menggunakan senapan modern AR-15.
Karin (Putri Ayudya) yang juga menjadi pasukan ICTA ini, menggunakan senjata Sig Sauer MCX. Keduanya juga dibekali senjata lain, seperti pistol Sig Sauer P226 dengan peluru kaliber 9mm.
Sementara pemimpin kelompok teroris Arok (Rio Dewanto) yang juga mantan anggota militer ini, menggunakan senjata XM177 dan pistol jenis M1911 atau pistol 45. Lalu, anak buahnya memakai senjata AK-47.
2. Untuk pertama kalinya senjata M2 Browning Machine Gun digunakan di perfilman Indonesia

Tokoh Arok juga diberikan senjata khusus, yakni roket luncur, dan senapan mesin M2 Browning Machine Gun. Diketahui senapan mesin tersebut pertama kali digunakan di perfilman Indonesia, lho.
"Salah satu senjata terbesar di film ini adalah M2 Browning Machine Gun. Dan 13 Bom di Jakarta menjadi film Indonesia pertama yang menggunakannya. Di film ini, saya juga menggunakan satu jenis senjata dengan tiga bentuk yang berbeda. Satu senjata apinya, satu airsoft blank-nya untuk jarak dekat, dan satu lagi rubber karena harus memukul dan sebagainya dengan senjata," ucap Benni selaku armorer profesional di film.
3. Menggandeng armourer profesional, demi menciptakan sensasi senjata sungguhan!

13 Bom di Jakarta juga menggandeng armorer profesional bernama Benni, demi menciptakan efek maksimal dalam properti persenjataan. Seperti pemilihan senjata sesuai masing-masing karakter, workshop, hingga keamanan selama syuting.
"Penggunaan senjata api jelas jadi sangat berbahaya di produksi film ini. Karena ini menyangkut hidup matinya seseorang. Kami bekerja sama dengan pihak-pihak yang memang sangat capable di divisinya," ungkap kata Taufan Adryan produser film 13 Bom di Jakarta.
Diketahui di film ini banyak adegan baku tembak, ledakan, hingga perkelahian menggunakan senjata. Maka dari itu, adanya armorer profesional adalah sesuatu yang diperlukan dalam produksi 13 Bom di Jakarta.
Film 13 Bom di Jakarta digadang-gadang menjadi film action terbesar di tahun ini. Proses pembuatannya pun tak main-main, seperti pemilihan senjata yang harus sesuai dengan masing-masing karakter.