7 Plot Hole Terbesar di Film Horor Hollywood, Bikin Bingung!

Signs karya M. Night Shyamalan berkisah tentang keluarga Hess yang tinggal di sebuah peternakan di Pennsylvania. Suatu hari, mereka menemukan pola-pola aneh di ladang jagung mereka yang ternyata merupakan tanda-tanda dari invasi alien. Di luar premisnya yang menegangkan, film ini memiliki plot hole yang sangat mengganggu.

Plot hole tersebut adalah alasan alien yang alergi terhadap air mau menyerang planet Bumi yang sebagian besar permukaannya adalah air. Selain itu, alien tersebut juga tak memperhitungkan bahwa udara di Bumi mengandung uap air yang bisa membahayakan mereka. Plot hole ini membuat penonton bertanya-tanya apakah alien tersebut tak melakukan riset sebelum menyerang atau hanya bodoh.

Seri Paranormal Activity memang terkenal dengan adegan-adegan horor yang bikin bulu kuduk berdiri. Namun, di balik kesuksesannya, ada beberapa plot hole yang membuat penonton mengernyitkan dahi.

Salah satu plot hole yang paling mengecewakan adalah di Paranormal Activity 3 (2011). Di film ini, kita melihat masa kecil Katie (Chloe Csengery) dan Kristi (Jessica Tyler Brown) yang dihantui oleh roh jahat bernama Toby. Di akhir film, ibu mereka, Julie (Lauren Bittner), dibunuh oleh Toby dan kedua anaknya dibawa pergi oleh nenek mereka yang ternyata anggota sekte iblis.

Namun, di Paranormal Activity (2007), Micah (Micah Sloat), pacar Katie (Katie Featherston), bercanda bahwa ibunya Katie adalah sumber energi negatif dan tak boleh datang ke rumah mereka. Ini berarti ibunya Katie masih hidup, padahal seharusnya sudah mati di film ketiga. Bagaimana bisa?

Zombieland adalah film horor komedi yang bercerita tentang empat penyintas, yakni Columbus (Jesse Eisenberg), Tallahassee (Woody Harrelson), Wichita (Emma Stone), dan Little Rock (Abigail Breslin), yang bertahan hidup di tengah dunia yang dikuasai oleh zombi. Mereka berusaha mencapai taman hiburan Pacific Playland di Los Angeles, yang dikabarkan bebas dari zombi. Namun, di sinilah letak masalahnya.

Bagaimana mungkin Pacific Playland bisa beroperasi dengan normal tanpa ada listrik atau bahan bakar, mengingat dunia telah kiamat? Apakah ada generator yang bisa menghidupkan semua wahana dan lampu di taman itu? Jika ada, sangat tak realistis jika zombi tak tertarik oleh suara bisingnya dan enggan mengerumuni tempat tersebut.

World War Z menampilkan Brad Pitt dalam upaya menghentikan pandemik zombi. Namun, di dalamnya, terdapat kejanggalan yang mengundang tawa. Salah satunya adalah ketika Gerry, yang diperankan oleh Pitt, membuka tirai pesawat dan menemukan kekacauan yang tak terdengar oleh penumpang kelas satu. Adegan ini bertentangan dengan logika, karena suara teriakan dan kepanikan seharusnya terdengar melintasi tirai.

Adegan pesawat tersebut juga menyimpang dari novel aslinya, yang tak menggambarkan insiden serupa. Plot hole ini hanya salah satu dari sekian banyak yang ditemukan dalam film. Meski demikian, film ini tetap menghibur dan sukses secara komersial, dengan sekuel yang diharapkan memperbaiki kesalahan tersebut.

A Quiet Place mengikuti perjuangan keluarga Abbott yang harus hidup dalam diam untuk menghindari makhluk mengerikan yang mengincar suara. Film ini disutradarai oleh John Krasinski, yang juga berperan sebagai Lee, ayah dari keluarga Abbott. Ketika dirilis, A Quiet Place mendapatkan banyak apresiasi dari kritikus dan penonton karena berhasil menciptakan ketegangan dan emosi yang kuat.

Namun, film ini juga memiliki beberapa kelemahan dalam alur ceritanya. Salah satu plot hole yang paling mencolok adalah mengenai air terjun.

Dalam film, Lee dan Marcus (Noah Jupe), putra tertuanya, pergi ke air terjun untuk berburu ikan dan berkomunikasi dengan suara normal, karena suara air terjun bisa menutupi suara mereka dari makhluk. Jika demikian, mengapa mereka tak memilih untuk tinggal di dekat air terjun, atau setidaknya membuat sistem irigasi yang bisa menghasilkan suara air di rumah mereka? Hal ini tentu saja bisa membuat hidup mereka lebih aman dan nyaman.

Us karya Jordan Peele berhasil menciptakan ketegangan dengan konsep doppelgänger yang mengerikan. Namun, ada satu detail yang luput dari penjelasan, yaitu asal-usul pakaian seragam merah dan gunting emas yang digunakan oleh para Tethered—sebutan untuk para doppelgänger di film ini. Bagaimana mungkin mereka yang terisolasi di bawah tanah bisa mendapatkan sumber daya untuk membuat seragam yang seragam dan senjata yang tampak baru?

Di sisi lain, film ini juga meninggalkan pertanyaan tentang logistik pemberontakan yang dipimpin oleh Adelaide (Lupita Nyong’o) yang sebenarnya. Meskipun visualnya memukau, penonton dibuat bertanya-tanya bagaimana para Tethered bisa mengorganisir dan melaksanakan rencana mereka dengan begitu rapi tanpa akses ke dunia luar. Plot hole ini menambah daftar pertanyaan yang belum terjawab dan memicu diskusi di antara para penggemar film horor.

Dibuka dengan karya M. Night Shyamalan, daftar ini juga ditutup dengan karya lain sang sineas yang bertajuk Old. Film ini mengikuti sekelompok wisatawan yang tiba-tiba menua dengan cepat saat mengunjungi sebuah pantai rahasia. Ternyata, pantai tersebut memiliki efek aneh yang membuat orang-orang yang berada di sana berusia puluhan tahun dalam hitungan jam.

Di ending, terkuak kalau resor tempat mereka menginap sebenarnya adalah tempat penelitian rahasia yang menggunakan para tamunya sebagai objek uji coba untuk obat-obatan baru. Namun, film ini tak menjawab pertanyaan terbesar yang muncul di benak penonton: bagaimana resor tersebut bisa lolos dari pengawasan hukum?

Film ini menunjukkan bahwa para karakternya adalah korban percobaan ke-73 yang dilakukan oleh resor tersebut, yang artinya sudah ada ratusan orang yang tewas di sana. Meskipun resor tersebut menghancurkan paspor para tamunya, tak mungkin tak ada keluarga atau teman mereka yang mencari tahu keberadaan mereka. Sulit dipercaya bahwa resor tersebut bisa terus beroperasi tanpa ada yang curiga.

Setelah mengungkap berbagai plot hole yang ada di film horor Hollywood, kita jadi menyadari bahwa kesempurnaan bukanlah segalanya. Plot hole memang bisa mengurangi keseraman dan logika cerita. Namun, hal itu tak mengurangi fakta kalau film-film di atas tetap memiliki tempat di hati para penggemar horor.