Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prediksi Nominasi Best Picture Oscar 2025, Mana Andalanmu?

poster film The Substance dan Conclave (dok. MUBI/The Substance | dok. Focus Features/Conclave)

Penantian para pencinta film di seluruh dunia akhirnya hampir usai! Academy of Motion Picture Arts and Sciences (AMPAS) akan mengumumkan nominasi Oscar 2025 pada Kamis, 23 Januari 2025. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengumuman ini selalu disambut antusias, terutama untuk kategori Best Picture atau Film Terbaik yang selalu menjadi sorotan utama. Siapa saja yang akan bersaing memperebutkan penghargaan film paling bergengsi di dunia ini?

Sambil menunggu detik-detik pengumuman resmi, yuk, kita intip dulu prediksi sepuluh film yang digadang-gadang bakal masuk nominasi Best Picture Oscar 2025. Beberapa judul yang santer dibicarakan antara lain Anora, Emilia Pérez, dan Conclave. Tak ketinggalan, ada Dune: Part Two juga disebut-sebut sebagai kandidat kuat. Kira-kira film andalanmu masuk daftar ini, gak, ya?

1. The Substance (2024)

adegan dalam film The Substance (dok. MUBI/The Substance)

Keluar sebagai salah satu film horor terbaik tahun lalu, The Substance karya Coralie Fargeat menawarkan pengalaman sinematik yang provokatif dengan memadukan unsur body horror yang ekstrem dan komentar sosial yang tajam. Film ini bercerita tentang Elisabeth Sparkle (Demi Moore), bintang kebugaran yang kariernya meredup seiring bertambahnya usia. Ia menemukan cara untuk menciptakan versi dirinya yang lebih muda melalui zat misterius bernama "The Substance". Zat ini menghasilkan sosok ganda bernama Sue (Margaret Qualley), yang kemudian menimbulkan konflik dan konsekuensi mengerikan.

Salah satu alasan kuat The Substance layak dipertimbangkan untuk nominasi Best Picture ialah keberaniannya dalam mengangkat isu-isu relevan. Melalui metafora horor tubuh yang mengerikan, film ini secara blak-blakan mengkritik standar kecantikan yang tidak realistis dan tekanan yang dihadapi perempuan untuk mempertahankan penampilan awet muda. Selain itu, kurangnya eksposur Oscar akan film-film horor yang benar-benar berkualitas, terutama yang berani dan inovatif seperti The Substance, bisa menjadi momentum bagi Academy untuk memberikan pengakuan yang lebih luas pada genre ini.

2. Sing Sing (2023)

adegan dalam film Sing Sing (dok. A24/Sing Sing)

Film yang memulai perjalanannya dari Toronto International Film Festival (TIFF) 2023 ini diangkat dari kisah nyata program teater di Lembaga Pemasyarakatan Sing Sing, New York, yang dikenal dengan nama Rehabilitation Through the Arts (RTA). Disutradarai Greg Kwedar, Sing Sing berpusat pada John Whitfield alias Divine G (Colman Domingo), narapidana yang berdedikasi pada program RTA. Bersama rekan-rekannya, termasuk Clarence Maclin alias Divine Eye (diperankan dirinya sendiri, mantan peserta program RTA), Divine G berusaha mementaskan pertunjukan komedi orisinal.

Lantas, mengapa Sing Sing layak masuk nominasi Best Picture Oscar 2025? Film ini menawarkan narasi yang kuat dan menyentuh tentang transformasi dan harapan di tempat yang tak terduga. Selain itu, penampilan Colman Domingo sebagai Divine G juga sangat memukau dan berpotensi kuat meraih nominasi Best Actor. Sing Sing juga memberikan representasi yang jujur dan manusiawi tentang kehidupan di penjara, jauh dari stereotipe klise yang sering ditampilkan dalam film prison drama lainnya. Kombinasi faktor-faktor inilah yang membuat Sing Sing berpotensi kuat bersaing pada malam penghargaan Oscar nanti.

3. A Real Pain (2024)

adegan dalam film A Real Pain (dok. Searchlight Pictures/A Real Pain)

Hampir setiap tahun, Oscar selalu menyelipkan film-film slice of life terbaik dalam daftar nominasinya. Beberapa bahkan berhasil meraih atensi lebih dan memenangkan Best Picture, sebut saja Moonlight (2016), Nomadland (2020), dan CODA (2021). Tahun ini, prediksi mengarah pada A Real Pain, film kedua karya Jesse Eisenberg setelah When You Finish Saving the World (2022).

Film ini mengisahkan David (Eisenberg) dan Benji (Kieran Culkin), dua sepupu yang melakukan perjalanan ke Polandia, setelah nenek mereka meninggal, untuk menelusuri akar keluarga mereka. Perjalanan tersebut tak hanya membawa mereka ke tempat-tempat bersejarah, tetapi juga memaksa mereka menghadapi kembali dinamika hubungan mereka yang kompleks. A Real Pain menggambarkan bagaimana jarak, waktu, dan perbedaan pandangan hidup dapat merenggangkan ikatan keduanya.

Film ini layak masuk nominasi Best Picture Oscar 2025 karena keberhasilannya dalam merangkai narasi yang relevan dan menyentuh tentang keluarga, trauma generasi, dan proses penerimaan diri. Ditambah lagi, penampilan memukau dari Eisenberg dan terutama Culkin, yang memberikan dimensi emosional yang kuat pada karakter mereka, semakin memperkuat daya tarik film ini. Kamu sendiri sudah menontonnya?

4. Dune: Part Two (2024)

adegan dalam film Dune: Part Two (dok. Warner Bros. Pictures/Dune: Part Two)

Rasanya tak ada alasan untuk tak memasukkan Dune: Part Two dalam prediksi nominasi Best Picture Oscar 2025. Film pertamanya, Dune (2021), sudah berhasil meraih sepuluh nominasi Oscar, termasuk Best Picture pada Academy Awards Ke-94. Lantas, film ini melanjutkan kesuksesan pendahulunya dengan skala yang lebih epik dan narasi yang lebih dalam. Kembalinya Denis Villeneuve ke kursi sutradara dan adu peran antara Timothée Chalamet serta Zendaya di depan layar semakin menjadikan Dune: Part Two kandidat kuat nomine Best Picture, bahkan berpotensi meraih kemenangan.

Mengadaptasi paruh kedua novel fiksi ilmiah legendaris berjudul sama karya Frank Herbert, Dune: Part Two kembali membawa penonton ke Planet Arrakis yang keras. Film ini mengikuti perjalanan Paul Atreides (Chalamet) yang bergabung dengan Chani (Zendaya) dan suku Fremen untuk membalas dendam pada konspirator yang menghancurkan keluarganya. Selain pertempuran sengit dan intrik politik yang lebih kompleks, Paul juga dihadapkan pada dilema moral antara menerima takdirnya sebagai Mesias atau memilih untuk hidup normal.

5. A Complete Unknown (2024)

adegan dalam film A Complete Unknown (dok. Searchlight Pictures/A Complete Unknown)

Selain Dune: Part Two, film Timothée Chalamet yang juga diprediksi membawa pulang Best Picture pada Oscar 2025 adalah A Complete Unknown. Film biopik ini menceritakan perjalanan Bob Dylan (Chalamet) dari seorang musisi folk muda di Greenwich Village, New York, hingga menjadi ikon musik yang mendunia. Film ini juga menyoroti hubungan Dylan dengan tokoh-tokoh penting di dunia musik folk saat itu, seperti Joan Baez (Monica Barbaro) dan Pete Seeger (Edward Norton). Ada pula kisah kontroversi yang menyertai keputusannya karena beralih ke musik elektrik.

Menilik film biopik yang tak pernah absen menghiasi nominasi Best Picture Oscar setiap tahunnya, A Complete Unknown punya modal kuat untuk bersaing. Kehadiran Timothée Chalamet sebagai Bob Dylan menjadi salah satu faktor penting. Aktor muda yang tengah naik daun ini dikenal dengan kemampuan aktingnya yang mumpuni dan daya tarik yang kuat bagi penonton, terutama generasi muda.

Selain itu, film ini disutradarai oleh James Mangold, sutradara kawakan yang telah menghasilkan film-film biopik berkualitas, seperti Walk the Line (2005) dan Ford v Ferrari (2019). Kepiawaiannya dalam mengarahkan tentu menjadi jaminan kualitas bagi A Complete Unknown. Lebih lanjut, film ini juga diprediksi akan relevan dengan mayoritas anggota Academy yang berasal dari generasi Baby Boomers dan Gen X, yang kemungkinan besar familier dengan musik Dylan.

6. The Brutalist (2024)

adegan dalam film The Brutalist (dok. A24/The Brutalist)

Kemenangan The Brutalist dalam kategori Best Motion Picture – Drama pada ajang Golden Globe 2025 tampaknya sudah cukup mengunci posisinya sebagai salah satu kandidat kuat masuk nominasi Best Picture Oscar 2025. Film yang disutradarai Brady Corbet ini mengisahkan László Tóth (Adrien Brody), arsitek Hungaria yang beremigrasi ke Amerika Serikat pasca-Perang Dunia II. Dengan latar belakang trauma masa lalu sebagai penyintas Holokaus, László berjuang membangun kembali hidupnya dan mengekspresikan diri melalui karya-karya arsitektur yang ikonik.

Alasan The Brutalist layak masuk nominasi Best Picture tak hanya terletak pada kemenangannya pada Golden Globe. Lebih dari sekadar perjalanan hidup arsitek, The Brutalist juga menyajikan visual yang memukau yang terinspirasi oleh estetika arsitektur brutalis dengan bangunan beton dan desain minimalis yang mencolok. Gaya visual yang unik ini, ditambah dengan alur cerita yang epik dan durasi yang cukup panjang (lebih dari 3 jam), mengingatkan pada film-film klasik yang diapresiasi oleh Oscar, seperti Gone with the Wind (1939) atau Doctor Zhivago (1965).

7. Wicked (2024)

adegan dalam film Wicked (dok. Universal Pictures/Wicked)

Jika ada film blockbuster yang pantas meramaikan Oscar 2025 selain Dune: Part Two, Wicked adalah salah satunya. Film adaptasi musikal Broadway populer ini menceritakan kisah persahabatan Elphaba (Cynthia Erivo), si Penyihir Jahat dari Barat, dan Glinda (Ariana Grande), si Penyihir Baik, sebelum peristiwa The Wizard of Oz. Sejak perilisannya, film ini mendapat pujian atas visualnya yang memukau, kostumnya yang imajinatif, dan performa powerhouse dari Erivo dan Grande. Film ini pun meraup pendapatan box office yang fantastis, yakni 709,7 juta dolar AS (Rp11,5 triliun).

Selain visual yang memanjakan mata dan akting memikat dari para bintangnya, Wicked juga membawa pesan yang relevan tentang penerimaan diri, persahabatan, dan perlawanan terhadap penindasan. Tema-tema tersebut tentunya berpotensi dilirik para anggota Academy yang sering kali memberikan penghargaan pada film-film yang memberikan dampak sosial dan emosional yang mendalam. Terlebih lagi, popularitas musikal Broadway kisahnya yang mendunia telah memberikan Wicked sebuah buzz yang positif untuk meraih nominasi Best Picture pada Oscar 2025.

8. Emilia Perez (2024)

adegan dalam film Emilia Pérez (dok. Netflix/Emilia Pérez)

Setelah tahun lalu ada Past Lives, Anatomy of a Fall, dan The Zone of Interest, tahun ini Emilia Pérez siap melanjutkan tradisi film berbahasa asing bersaing pada kategori Best Picture Oscar. Film ini bercerita tentang Manitas Del Monte (Karla Sofía Gascón), gembong narkoba Meksiko yang ingin bertransformasi menjadi seorang perempuan bernama Emilia Pérez. Ia kemudian menyewa jasa seorang pengacara bernama Rita (Zoe Saldaña) untuk membantunya mewujudkan impian tersebut. Diwarnai konflik internal dan eksternal, perjalanan Emilia dalam menemukan jati diri barunya menjadi inti dari film karya Jacques Audiard ini.

Salah satu kekuatan Emilia Pérez ialah keberaniannya dalam menggabungkan berbagai elemen yang tak terduga. Audiard berhasil meramu drama kriminal yang gelap dengan tema musikal yang teatrikal sehingga menciptakan pengalaman menonton unik dan membekas. Dengan terobosan ini, tak heran jika Emilia Pérez berhasil membawa pulang piala Best Motion Picture – Musical or Comedy pada ajang Golden Globe 2025.

Namun, Emilia Pérez juga menuai kontroversi, terutama di Meksiko. Beberapa kritikus dan komunitas LGBTQ+ menganggap film ini menggambarkan pengalaman transgender secara kurang sensitif dan cenderung stereotipikal. Kontroversi ini bisa menjadi batu sandungan. Namun, di sisi lain, ini bisa memicu diskusi dan perhatian yang berdampak positif pada peluangnya masuk Oscar.

9. Anora (2024)

adegan dalam film Anora (dok. NEON/Anora)

Meski gagal mengalahkan Emilia Pérez untuk meraih piala Best Motion Picture – Musical or Comedy pada Golden Globe 2025, Anora berpotensi menjadi kuda hitam pada Oscar tahun ini. Bagaimana tidak, film garapan Sean Baker ini sebelumnya berhasil menyabet Palme d'Or pada Cannes Film Festival 2024. Kemenangan ini sontak melambungkan namanya di kancah perfilman internasional dan memicu obrolan hangat di kalangan kritikus serta penikmat film.

Anora sendiri bercerita tentang Anora Mikheeva alias Ani (Mikey Madison), PSK di New York yang terlibat hubungan asmara dengan Ivan (Mark Eydelshteyn), putra seorang oligarki Rusia. Hubungan mereka berkembang pesat, bahkan berujung pada pernikahan kilat di Las Vegas. Namun, kebahagiaan mereka terusik ketika orangtua Ivan yang berkuasa turun tangan dan berusaha membatalkan pernikahan tersebut.

Sean Baker, yang sebelumnya dikenal lewat film-filmnya yang mengangkat kisah masyarakat marginal, seperti Tangerine (2015) dan The Florida Project (2017), berhasil meramu kisah cinta yang unik dengan tetap mempertahankan ciri khasnya dalam menggambarkan realitas sosial. Di balik kemasan romantisnya, film ini menyuguhkan potret yang kompleks tentang perbedaan kelas sosial, dinamika kekuasaan, dan kehidupan para PSK dengan cara yang manusiawi serta tanpa menghakimi. Oleh karena itu, rasanya sangat pantas jika Anora mendapatkan tempat untuk menjadi nomine Best Picture Oscar 2025.

10. Conclave (2024)

adegan dalam film Conclave (dok. Focus Features/Conclave)

Terakhir, yang juga diprediksi akan menerima nominasi Best Picture Oscar 2025 adalah Conclave. Film ini mengangkat topik yang jarang dieksplorasi di layar lebar, yaitu proses pemilihan Paus baru setelah kematian pemimpin gereja sebelumnya. Tokoh utamanya adalah Kardinal Thomas Lawrence (Ralph Fiennes). Ia bertugas mengatur konklaf, pertemuan rahasia para kardinal untuk memilih Paus baru. Selama proses pemilihan ini, Lawrence harus menghadapi berbagai ambisi, korupsi, dan rahasia yang tersembunyi di balik dinding Vatikan.

Selain topiknya yang anti-mainstream, Conclave memiliki beberapa alasan lain yang membuatnya layak masuk nominasi Best Picture. Pertama, penampilan memukau Ralph Fiennes yang pantas diganjar nominasi Best Actor. Kedua, film ini disutradarai oleh Edward Berger, yang memenangkan Oscar untuk All Quiet on the Western Front (2022), sehingga kualitas penyutradaraannya tak perlu diragukan lagi. Terakhir, film ini dinilai menangani isu-isu sensitif, seperti LGBTQ+, dengan lebih baik dibandingkan beberapa film lain yang bersaing untuk Oscar.

Dari prediksi sepuluh film yang telah diulas, persaingan menuju nominasi Best Picture Oscar 2025 dipastikan akan sangat ketat. Masing-masing film menawarkan keunikan dan kekuatan tersendiri, mulai dari narasi yang kuat, visual yang memukau, hingga performa akting yang memikat. Jadi, film mana, nih, yang paling kamu jagokan untuk meraih nominasi—atau bahkan membawa pulang piala—pada ajang penghargaan perfilman paling bergengsi di dunia ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us