Film-film Pendek Thailand Ini Akan Ubah Persepsimu Tentang Anak Autis

#MovieOn Rengkuhlah hatinya, rangkulah raganya

Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan gangguan perkembangan syaraf yang kompleks sehingga berimbas pada perilaku dan kesulitan untuk berkomunikasi serta berinteraksi sosial.

Ciri-cirinya seperti mengulang-ulangi apa yang dikatakan (echolalia), menghindari kontak mata, terlalu fokus pada suatu topik atau benda yang menarik baginya, sulit berempati terhadap orang lain, menggoyang-goyangkan atau mengepakkan tangan tanpa disadari, hingga sangat sensitif terhadap sentuhan, cahaya, atau suara (tidak menyukai suara keras atau hanya merespons ketika suara sangat keras).

Persepsi awam kerap mendiskritkan anak autis sebagai seorang cacat intelegensi yang tidak layak bersumbangsih dalam hal prestasi selayaknya anak-anak yang terbilang normal dalam tatanan umum. Faktanya, anak-anak autispun memiliki segudang bakat yang bahkan melampaui apa yang dimiliki oleh individu yang dicap sebagai anak normal.

Nah, karya apik dari sineas Thailand berikut agaknya akan membuka cakrawala berpikir kamu tentang anak autis, nih. Siap-siap dibikin terharu, deh dengan kehebatan mereka yang dikemas ke dalam beragam bentuk karya perfilman ini!

1. [SHORT MOVIE] From The Heart

https://www.youtube.com/embed/LK9v1tReAZc

Film pendek berdurasi sekitar 11 menit ini mengisahkan tentang seorang anak autis bernama Chao. Dia diasuh oleh neneknya pascaperceraian orangtua Chao.

Chao yang bersekolah di sekolah umum kerap mendapat ledekan dari teman-temannya. Meski demikian, salah seorang gurunya begitu peduli pada Chao. Ia bahkan mempelajari secara otodidak mengenai anak autis.

Kasih sayang yang tulus di antara keduanya melahirkan ikatan emosi yang kuat. Lebih dari sekedar guru dan siswa yang saling mengayomi, tapi juga menyentuh sisi kemanusiaan terhadap persepsi anak autis yang kerap dihakimi dengan beragam miskonsepsi selama ini.

Anak autis yang lazim dianggap bodoh ternyata diputarbalikkan faktanya oleh Chao. Walaupun masih gagap dalam berinteraksi sosial, nyatanya Chao menyimpan bakat luar biasa dalam hal hitung-menghitung.

2. [MOVIE] Chocolate

https://www.youtube.com/embed/0Onmgwe5xi8

Dibintangi oleh Jeeja Yanin, film yang satu ini berjudul Chocolate dan tayang pada 2008 silam. Film berdurasi 1 jam 50 menit ini memperoleh rating 7.0/10 berdasarkan IMDB, lho.

Seorang gadis autis bernama Zen memiliki bakat bela diri yang terbilang luar biasa. Usut punya usut, ternyata bakatnya memang mengalir dari ayahnya yang seorang boss Yakuza.

Dia sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ibunya. Didorong oleh situasi mendesak, dia lantas terjun ke dunia martial arts yang memang kerap ditontonnya dan juga mempraktekkan gerakannya di dunia nyata.

Zen lantas menagih uang pinjaman yang pernah diberikan oleh ibunya dulu kepada sekelompok orang. Dia bahkan harus bertarung dan berhadapan dengan geng mafia yang memburu ibunya sejak dulu.

3. [DRAMA MINI-SERIES] Project S The Series (Side by Side)

https://www.youtube.com/embed/zTs8zCUVB5Q

Drama mini seri berjudul Project S The Series (Side by Side) yang tayang pada 2017 ini dibintangi oleh Thanapob Leeratanakajorn dan Skye Nateeton Wongrawee.

Gym adalah seorang anak autis dengan bakat hebat di bidang olahraga, tepatnya badminton. Remaja ini tumbuh menjadi seorang atlet yang sangat menggilai badminton.

Dia hidup bersama ibunya yang terkesan kaku, tantenya yang sangat hangat padanya dan seorang mantan atlet badminton, serta anak tantenya yang sebaya dengannya bernama Dong.

Gym bermain sebagai ganda putra dengan Dong dalam badminton. Walaupun Gym kerap membuat Dong kesal namun dia selalu sedia berada di sisi Gym. Begitupun dengan Gym yang kadang tanpa sadar lepas kendali sebab kesulitan mengendalikan emosi. Akan tetapi, Dong selalu menjadi sosok yang sanggup menenangkannya.

Tak perlu lagi berpikir dua kali untuk menonton film-film di atas. Selamat menonton ya!

Rahmadila Eka Putri Photo Verified Writer Rahmadila Eka Putri

Hai, salam kenal. Terima kasih sudah membaca tulisan saya. Mari terhubung melalui Facebook (Rahmadila Eka Putri), Instagram (@rahmadilaekaputri), ataupun Twitter (@ladilacious), kritik dan sarannya juga dipersilahkan, lho!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya