6 Rekomendasi Anime berlatar Dunia Penerbitan

- Anime menyajikan kisah dunia penerbitan lewat cerita asmara Misaki dan Usagi
- Cerita Bakuman mengungkap proses kreatif pembuatan manga secara detail
- Anime Ascendance of a Bookworm menampilkan perjuangan Main membuat buku di dunia isekai dengan akses terbatas
Dunia penerbitan termasuk ke dalam dapur produksi yang ada di belakang layar. Meski jarang disorot, sebenarnya ada banyak kisah menarik yang terjadi di sana. Beberapa rekomendasi anime dalam daftar ini akan menggambarkan beberapa cerita berlatar dunia penerbitan yang sayang untuk dilewatkan.
Dari produksi buku, kamus, hingga manga, tiap divisi punya tantangan tersendiri. Kalian juga akan bertemu banyak karakter khas dunia literasi seperti penulis, ilustator, mangaka, editor, dan sebagainya. Lebih jelasnya, silakan baca artikel ini sampai selesai!
1. Junjou Romantica, 2008—2015

Misaki Takahashi merupakan anak SMA dengan nilai pelajaran yang buruk. Karena ingin masuk universitas dan membuat bangga kakaknya, ia pun harus terlibat dengan Akihiko Usami (Usagi). Seorang penulis novel ternama yang ternyata bunya pekerjaan lain sebagai penulis manga boys love yang cukup populer.
Usagi sendiri merupakan teman dari kakak Misaki. Ia merupakan lulusan terbaik jurusan hukum Universitas Teito sehingga dipercaya jadi tutor untuk Misaki. Kesan pertama mereka untuk satu sama lain kurang baik, tetapi membaik seiring waktu.
Season 1—2 sebenarnya masih di seputaran Misaki yang sesekali membantu Usagi mengerjakan manganya baik untuk riset atau membantu sang editor mengingatkan Usagi akan tenggat waktu. Hanya saja di season 3 penonton bisa belajar lebih lagi soal dunia editorial karena Misaki akhirnya bekerja sebagai editor manga.
Meski sorotan anime ini tetaplah kisah asmara Misaki dan Usagi, unsur dunia penerbitannya diolah dengan cukup baik. Mulai dari perjuangan Misaki untuk jadi editor yang tak mudah hingga proses adaptasi. Dari anime ini penonton akan diperlihatkan perbedaan membaca naskah sebagai pembaca dan sebagai editor. Lumayanlah meski bukan anime berlatar dunia penerbitan yang terbaik.
2. Bakuman, 2010—2013

Series Bakuman sebenarnya menceritakan duo mangaka Ashirogi, nama pena dari Moritaka Mashiro dan Akito Takagi. Perjuangan mendebarkan anak SMP yang mengejar impiannya menjadi penulis manga yang bisa diadaptasi menjadi anime. Banyak kisah manis pahit yang menyertai keduanya selama 3 season cerita padat yang sempurna.
Keunggulan Bakuman dari cerita sejenis karena proses kreatif pembuatan manganya dibahas secara detail mulai dari proses pencarian ide, perkembangan gaya menggambar, pembacaan selera pasar, hingga persaingan dan persahabatan antar pengarang. Sistem, alur proses, serta pertimbangan yang biasa dilakukan pihak penerbitan juga dijelaskan secara menyeluruh.
Melalui anime ini penonton akan merasa benar-benar terlibat dalam semua proses panjang dari seorang amatir hingga jadi mangaka profesional. Tak hanya soal penulisan dan penerbitan manga, anime ini bahkan menyajikan part-part terkait proses adaptasi. Banyak juga kata-kata motivasi mengenai mimpi serta amanat kehidupan yang bertebaran sepanjang seriesnya. Wajib tonton!
3. Mangirl, 2013

Mangirl merupakan anime dengan durasi super pendek tiap episodenya (sekitar 3 menitan). Menceritakan sekelompok gadis yang mendirikan majalahnya sendiri karena kecintaan mereka terhadap manga. Meski tak menyajikan penjelasan teknik mendalam layaknya Bakuman, anime ini masih cukup manarik memperlihatkan sisi penerbitan dengan masalah-masalah yang tak terduga.
4. Sekaiichi Hatsukoi, 2014—2020

Pengarang cerita ini sama dengan anime Junjou Romantica (Shungiku Nakamura) sehingga vibe keduanya cukup serupa. Kali ini tokoh utamanya bernama Ritsu Onodera. Ia merupakan seorang editor sastra yang baru pindah perusahaan penerbitan dan ditempatkan di divisi shoujo manga.
Bagi Onodera hal tersebut adalah sebuah kesalahan. Ia sendiri tak pernah menyukai manga dan hanya ingin menjadi editor sastra yang dianggapnya lebih bermartabat. Tak hanya kesulitan beradaptasi, Onodera juga kurang menyukai kepala divisinya yang jutek.
Namun kata-kata pedas dari sang atasan yang menohok justru membuat Onodera ingin membuktikan nilai dirinya. Ia mulai serius mendalami dunia manga dan bekerja lebih keras demi bisa mengejar ketertinggalan. Dalam prosesnya Onodera juga mengetahui bahwa sang atasan merupakan mantan kakak kelas yang pernah disukainya dan mereka pun menyelesaikan kesalahpahaman di masa lalu.
Dibandingkan Junjou Romantica, pembahasan mengenai dunia kerja di anime Sekaiichi Hatsukoi jauh lebih banyak meski masih diselipi elemen romansa. Anime ini juga yang paling menyoroti peran seorang editor. Mulai dari cara kerja, kesalahan yang kadang dilakukan, hingga pembahasan mengenai prinsip seorang editor akan jadi daya tarik materi ceritanya.
5. Fune wo Amu (The Great Passage), 2016

Cerita kali ini mengenai proses pembuatan kamus. Divisi kamus merupakan divisi yang paling sedikit menyumbang pendapatan bagi perusahaan sehingga sering disepelekan divisi lain. Meski begitu Kouhei Araki sang editor senior menganggap keberadaan kamus merupakan sesuatu yang penting sehingga perlu diperjuangkan.
Kouhei Araki sudah mengerjakan proyek kamus ‘Selat Besar’ selama bertahun-tahun tetapi ia kehabisan waktu karena harus segera pensiun. Demi menjaga keberlangsungan proyek, ia merekrut Mitsuya Majime untuk meneruskan pekerjaannya. Mitsuya awalnya bekerja di bagian pemasaran suatu perusahaan penerbitan, hanya saja Araki melihat potensi Mitsuya dalam mendefisinikan kata sehingga merasa karakternya akan sangat cocok sebagai editor kamus.
Cerita anime Fune wo Amu tergolong slow pace, jadi mungkin agak membosankan untuk beberapa orang. Namun jika menyukai dunia kata-kata, anime ini terbilang cukup memikat. Penonton akan diperlihatkan bagaimana penyusun kamus memilih definisi tertentu untuk menggabarkan suatu kata. Terlihat sederhana tetapi tak semudah kelihatannya.
6. Honzuki no Gekokujou (Ascendance of a Bookworm), 2019—2023

Berbeda dengan daftar rekomendasi sebelumnya, anime Ascendance of a Bookworm punya elemen fantasi dan berlatar dunia isekai. Tokoh utamanya bernama Main, seorang pecinta buku di kehidupan sebelumnya tetapi terlahir kembali di dunia yang akses terhadap buku sangat terbatas.
Sebab keluarga baru Main merupakan rakyat biasa dengan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan untuk mengakses buku mahal di sana, Main bertekad akan membuat bukunya sendiri. Perjuangan dan eksperimen Main membuat buku dari tanah liat, papan kayu, hingga kertas dari tumbuhan yang tak biasa di zaman itu menjadi daya tarik utama anime ini.
Tak hanya bermasalah dengan media akhirnya, teknologi pembuatan buku ala Main pun perlu penyesuaian bertahap yang harus melewati beragam trial and error. Ia juga harus berurusan dengan serikat dagang karena produknya berpotensi merusak harga pasar. Jika kalian tertarik dengan produksi buku independen di masa teknologi yang terbatas, anime ini sangat-sangat recommended untuk ditonton.
Bagi para pecinta buku, menonton anime berlatar dunia penerbitan bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mempelajari industri ini. Tak hanya jalan ceritanya yang menarik, penonton juga disuguhi beragam cerita dalam cerita sambil berandai-andai perbaikan apa saja yang bisa dilakukan untuk membuat hasil akhirnya jadi lebih baik. Semoga daftar rekomendasi di atas sesuai ekspektasi kamu, selamat menjelajah dunia penerbitan melalui anime!



















