8 Rekomendasi Film A24 di Apple TV+, Drama hingga Thriller

The Sky Is Everywhere (dok. A24/The Sky Is Everywhere)

Film drama coming of age ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Jandy Nelson. Ceritanya mengikuti Lennie Walker, siswi SMA yang berbakat dalam musik. Kehidupannya berubah drastis saat kakak perempuannya, Bailey, meninggal. Lennie merasa tertekan dan kehilangan arah. Musik yang dulu jadi pelabuhan emosinya, kini terasa jauh.

Lambat laun, karena kedekatan akibat kesedihan bersama, Lannie merasa terikat pada Toby, kekasih almarhum Bailey. Tetapi konflik kemudian muncul ketika Lannie jatuh hati kepada Joe, siswa baru di sekolah. Hubungan cinta segitiga antara Lennie, Joe, dan Toby menjadi pusat konflik cerita, bukan hanya karena romansa tapi karena bagaimana hubungan mereka berkaitan dengan duka dan pencarian identitas.

Boys State (dok. A24/Boys State)

Film dokumenter ini mengikuti program Boys State di Texas. Ini adalah program tahunan di mana sekitar seribu laki-laki remaja bertemu selama seminggu untuk membangun pemerintahan tiruan. Mereka dibagi ke dalam dua partai politik dan mencalonkan diri untuk berbagai jabatan.

Dokumenter ini berfokus pada beberapa individu dengan latar belakang berbeda, dari yang konservatif hingga progresif. Kita akan melihat bagaimana mereka merancang kampanye, bernegosiasi, serta menghadapi isu moral dan taktik politik. Boys State menarik disimak karena membuat kisah politik menjadi cerita pribadi tentang kompetisi dan tekanan sosial.

The Tragedy of Macbeth (dok. A24/The Tragedy of Macbeth)

Film hitam putih ini diadaptasi dari drama klasik Macbeth karya William Shakespeare. Denzel Washington memerankan Macbeth, panglima perang Skotlandia. Setelah tiga penyihir meramalkan bahwa ia akan menjadi raja, Macbeth, didorong oleh motivasi dan hasutan istrinya, membunuh Raja Duncan yang sedang berkuasa.

Namun, setelah memegang takhta, Macbeth justru dihantui oleh rasa bersalah dan paranoia akan konspirasi terhadap dirinya. Kekuasaan yang diperoleh dengan cara kejam ini membawa konsekuensi besar. Terjadi pembelotan, konflik internal, bahkan peperangan yang semakin intens. The Tragedy of Macbeth  merupakan film pertama dari Coen Brothers yang disutradarai sendiri oleh Joel Coen tanpa keterlibatan Ethan Coen.

Causeway (dok. A24/Causeway)

Jennifer Lawrence dan Brian Tyree Henry tampilkan chemistry yang hangat dan empatik dalam film drama minimalis ini. Ceritanya mengikuti Lynsey, seorang tentara Amerika yang kembali ke kampung halamannya setelah cedera otak saat bertugas di Afghanistan. Lynsey harus menyesuaikan diri kembali ke kehidupan sipil. Tugas sehari-hari yang tampak sederhana jadi tantangan besar baginya.

Lynsey kemudian bertemu James, pria lokal yang juga menyimpan trauma dan kesedihan mendalam. Persahabatan keduanya menjadi inti cerita film ini, di mana masing-masing belajar menghadapi rasa sakit. Alurnya berjalan lambat dan tenang, memberikan pengalaman menonton yang lebih reflektif.

Sharper (dok. A24/Sharper)

Film ini memakai alur non-linear, dibagi dalam chapter-chapter yang menyoroti perspektif berbeda dari para karakter. Ada Tom, pemilik toko buku bekas di New York. Suatu hari, datang perempuan misterius bernama Sandra ke tokonya. Mereka pun terlibat dalam hubungan romantis.

Setelah membujuk Tom untuk memberinya uang dalam jumlah besar, Sandra melarikan diri. Tom pun terjebak dalam kekacauan emosional dan keuangan. Rupanya Sandra merupakan bagian dari komplotan penipu yang dilatih oleh Max. Karakter yang banyak dan struktur cerita yang tidak linear menjaga ketegangan dan ketidakpastian di sepanjang film. Kita ikut diajak menebak “siapa yang menipu siapa”.

The Last of the Sea Women (dok. A24/The Last of the Sea Women)

Dokumenter ini menampilkan para haenyeo, yaitu komunitas penyelam tradisional perempuan di Pulau Jeju, Korea Selatan. Mereka menyelam bebas untuk mengambil hasil laut sebagai mata pencaharian. Kamera mengikuti aktivitas sehari-hari mereka, mulai dari menyelam, mengumpulkan hasil laut, interaksi sosial, hingga ritual budaya.

Namun, tradisi ini menghadapi tantangan. Sebagian besar haenyeo kini sudah berusia lanjut dan generasi muda tidak banyak yang tertarik melestarikan. Perubahan sosial dan kondisi lingkungan juga menjadi ancaman nyata. The Last of the Sea Women bukan sekadar peliputan, tapi penghormatan terhadap budaya yang hampir punah.

On the Rocks (dok. A24/On the Rocks)

On the Rocks merupakan drama komedi yang disutradarai Sofia Coppola. Menceritakan Laura, seorang novelis yang mengalami kebuntuan dalam karier. Ia juga merasa kurang dekat dengan suaminya, Dean. Laura mencurigai Dean menyembunyikan sesuatu darinya.

Laura pun meminta bantuan ayahnya, Felix. Dengan metode detektif amatir, keduanya mulai menyelidiki Dean. Hubungan Laura dan ayahnya pun menjadi pusat cerita, menampilkan humor dan dinamika keluarga.

Highest 2 Lowest (dok. A24/Highest 2 Lowest)

Highest 2 Lowest menandai kolaborasi kelima antara sutradara Spike Lee dan aktor Denzel Washington. Film ini sendiri merupakan adaptasi modern dari film Jepang High and Low (1963) karya Akira Kurosawa. Ceritanya berlatar di New York dan mengikuti David King, seorang mogul industri musik yang dikenal sebagai sosok dengan "telinga terbaik di dunia hiburan".

King sedang dalam proses untuk membeli kembali saham mayoritas di perusahaannya. Di tengah kesepakatan penting tersebut, David King menerima telepon anonim dari seorang penculik yang menuntut uang tebusan untuk putranya. King pun dihadapkan pada situasi ekstrem. Film ini mengeksplorasi ketegangan antara uang, moralitas, dan kemanusiaan di dunia yang serba kapitalis.

Delapan film produksi A24 di atas dapat kamu saksikan di Apple TV+. Dari perjalanan duka yang intim hingga thriller kriminal yang menguji moral, setiap cerita membawa penonton memasuki dunia sinema yang memikat. Mana saja yang tertarik untuk kamu tonton duluan?