9 Rekomendasi Film Klasik Underrated Menurut Christopher Nolan

Woman in the Moon adalah film klasik bergenre sci-fi yang disutradarai oleh Fritz Lang. Film ini berkisah tentang sekelompok ilmuwan yang menjelajahi bulan untuk mencari emas.

Aspek-aspek sains yang disajikan film ini menginspirasi Nolan dalam proses pembuatan film Interstellar (2014). Nolan bahkan memaksa saudaranya untuk menonton film Woman in the Moon sebelum menulis naskah karakter joker di film The Dark Knight.

Disutradarai oleh George Roy Hill, Slaughterhouse-Five adalah film adaptasi novel karya Kurt Vonnegut. Film ini berkisah tentang veteran perang Billy Pilgrim yang hidupnya tidak lekang oleh waktu dan diculik alien ke planet Tralfamadore.

Konsep alien dan alur waktu film ini yang maju mundur menginspirasi Nolan dalam konsep interdimensional dan time-warp di film Interstellar (2014). Alur Slaughterhouse-Five yang tidak lurus juga menginspirasi Nolan dalam film Memento (2002).

The Man Who Would be King diadaptasi dari cerita pendek karya Rudyard Kipling dan diarahkan oleh sutradara John Huston. Film ini berkisah tentang dua tentara Inggris yang diangkat sebagai raja saat melakukan misi di suatu negeri.

Meskipun film ini gagal di box office, Nolan merekomendasikan The Man Who Would be King karena menurutnya kisah petualangan yang diangkat film ini begitu kompleks dan hebat. Film ini bahkan menjadi salah satu film favoritnya!

The Black Hole adalah film sci-fi yang berkisah tentang sekelompok orang yang menemukan pesawat luar angkasa di dekat black hole. Film ini adalah batu loncatan Disney sebelum memulai proyek film Star Wars.

The Black Hole tidak sebombastis Star Wars, namun menurut Nolan film ini berhasil menyuguhkan special effect yang patut diapresiasi. Film ini bahkan memberikan salah satu klimaks film yang paling unik di sepanjang sejarah perfilman.

The Hitcher adalah film thriller-horror yang diarahkan oleh Robert Harmon. Film ini mengisahkan tentang seorang pengendara yang bertemu hitchhiker di tengah perjalanannya. Hitchhiker tersebut ternyata seorang pembunuh sadis dan sang pengendara adalah targetnya.

Film tahun 80an ini menghadirkan plot twist yang tak terduga. Karena hal inilah, Nolan sangat mengapresiasi jalan cerita film ini yang begitu “mind-bending”. Selain itu, akting totalitas Rutger Hauer selaku pembunuh benar-benar patut diberikan tepuk tangan.

Bergenre noir-horror, Angel Heart berkisah tentang seorang detektif yang terlibat kasus yang berhubungan dengan voodoo dan ilmu gaib. Film ini disutradarai oleh Alan Parker dan dibintangi Mickey Rourke sebagai tokoh titular.

Angel Heart gagal di box office namun meraup kepopuleran seiring berjalannya waktu dan menjadi salah satu film horror 80an yang mendapat rating tinggi di IMDb.

Christopher Nolan menjadikan Angel Heart sebagai sumber inspirasi saat dirinya mengerjakan proyek film Memento (2002). Teknik editing Angel Heart yang menarik dan narasi film ini yang retak dan tidak utuh memberikan pengaruh besar dalam film besutan Nolan.

Insomnia adalah film thriller psikologi yang berkisah tentang seorang detektif yang berusaha memecahkan kasus pembunuhan saat dirinya sedang berjuang melawan insomnia. Diarahkan oleh Erik Skjoldbjaerg, film ini menceritakan rasa bersalah, penebusan dosa, dan batas samar antara benar dan salah yang harus dihadapi sang tokoh utama.

Insomnia menjadi basis Christopher Nolan dalam me-remake film ini dalam versi Bahasa Inggris yang dirilis pada 2002. Bagi Nolan, Insomnia memberikan wawasan baru tentang proses pembuatan film, terutama soal rumitnya proses kreatif dalam membuat ulang film yang berasal dari ide orang lain.

Film bergenre sci-fi ini berkisah tentang detektif di New York yang tidak sengaja berkomunikasi dengan ayahnya yang meninggal 30 tahun lalu. Kejadian tak terduga tersebut memberinya fakta baru tentang kematian sang ayah. Sang detektif pun berusaha mengubah masa lalunya dengan memecahkan kasus tersebut.

Konsep Frequency mirip dengan film besutan Christopher Nolan, Interstellar (2014). Kedua film ini berpusat pada hubungan ayah dan anak yang menjalin komunikasi melintasi ruang dan waktu, bahkan kematian. Nolan bahkan mengatakan bahwa akting tokoh utama film ini patut dianugerahi penghargaan.

Voices of Distant Star adalah film anime yang diarahkan oleh Makoto Shinkai. Film ini berkisah tentang Mikako, seorang remaja yang dikirim ke luar angkasa pasca perang alien. Mikako berusaha menjalin komunikasi dengan pacarnya, Noboru di Bumi, namun jarak keduanya begitu jauh dan mengakibatkan pesan yang mereka kirim memerlukan bertahun-tahun untuk mencapai satu sama lain.

Konsep pelebaran waktu di film ini menginspirasi Nolan dalam film Interstellar (2014). Situasi yang dihadapi Noboru dan Mikako sangat mirip dengan situasi Matthew McConaughey dan putrinya, mereka sama-sama menghadapi masalah umur akibat perbedaan waktu kehidupan mereka.

Itulah 9 film klasik terbaik yang dinilai underrated oleh Christopher Nolan. Menurut Nolan, gagalnya beberapa film di box office tidak mempengaruhi kualitas asli film tersebut. Bisa jadi alternatif tontonanmu, nih!