Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Review Film Hidayah: Menegangkan Sejak Awal hingga Akhir

film Hidayah (dok. Pichouse Films/Hidayah)

Film Hidayah akan tayang di bioskop pada 12 Januari 2023. Film ini diangkat dari serial religi populer berjudul Hidayah yang tayang pada 2005 hingga 2007. 

Disutradarai oleh sutradara kenamaan, Monty Tiwa, film ini dibintangi bintang muda Indonesia, seperti Ajil Ditto, Givina Lukita, dan Alif Joerg. Sebelum nonton, yuk, baca dulu ulasan Hidayah berikut ini. 

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler!

1. Sinopsis film Hidayah

film Hidayah (dok. Pichouse Films/Hidayah)

Hidayah merupakan film horor yang serupa dengan serial religi populer berjudul sama yang tayang pada 2005 hingga 2007. Film ini mengisahkan tentang Bahri, seorang mantan narapidana sekaligus ustaz muda. Ia pergi ke kota untuk mengubur masa lalunya yang kelam.

Namun suatu ketika, sahabatnya, Hasan memintanya untuk kembali ke desa karena suatu hal yang penting. Ia diminta untuk membantu warga Desa Mekarwangi yang kerap mengalami kejadian aneh dan gangguan gaib.

2. Suasana sudah dibuat tegang sejak awal film

film Hidayah (dok. Pichouse Films/Hidayah)

Sejak awal film dimulai, penonton sudah disuguhkan dengan adegan yang mencekam. Salah satunya adalah adegan pembuka film saat Ratna tengah terbaring di tempat tidurnya dan tersiksa akibat azab misterius yang menimpanya. 

Adegan tersebut membuat suasana bioskop menjadi menegangkan. Penonton dibuat seakan harus was-was dengan adegan selanjutnya yang akan ditampilkan. Selain itu, banyaknya adegan di malam hari juga membuat suasana sepanjang film menjadi mendebarkan.

3. Kisah yang disuguhkan dekat dengan masyarakat Indonesia

film Hidayah (dok. Pichouse Films/Hidayah)

Secara garis besar, kisah yang disuguhkan di film Hidayah kerap ditemukan di kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi bagi masyarakat pedesaan yang masih memercayai adanya ilmu hitam.

Konflik utamanya adalah seorang gadis desa merantau ke kota. Ia bekerja di klub malam untuk menafkahi keluarganya di desa. Akibat tak bisa melunasi hutangnya, seorang tetangganya di desa memaksanya menggunakan susuk. Oleh karena itu ia dapat memikat pelanggan di klub malam tersebut. 

Tentu ada konsekuensi yang harus ia tanggung karena menggunakan susuk, yakni membutuhkan tumbal. Pada suatu ketika, ia tak bisa memenuhi tumbal yang dibutuhkan sehingga dirinya harus menerima risikonya. Bahkan sampai mengancam nyawanya sendiri. 

4. Gak banyak jumpscare, tapi dibikin pelan-pelan mencekam

film Hidayah (dok. Pichouse Films/Hidayah)

Hidayah dapat dibilang berbeda dengan film horor lainnya. Biasanya, pada film horor lain, suasananya dibuat menegangkan karena banyaknya jumpscare. Namun berbeda dengan film ini. 

Sepanjang film, tak banyak adegan jumpscare yang mengagetkan penonton. Alih-alih justru setiap adegan dibuat pelan-pelan mencekam sehingga penonton tak diberi waktu untuk bernapas. 

5. Jalan ceritanya berbeda dengan serial Hidayah yang populer

film Hidayah (dok. Pichouse Films/Hidayah)

Tentunya menjadi tricky bagi proyek film yang ceritanya didasarkan dari kisah atau serial populer. Sebab, biasanya penonton memiliki ekspektasi atau imajinasinya sendiri.

Dalam serial Hidayah, sebagian besar kisah yang ditampilkan mengenai seseorang yang terkena azab. Kemudian orang tersebut mendapatkan hidayah dan bertaubat.

Namun berbeda dengan versi layar lebarnya. Pada film Hidayah, yang penulis tangkap setelah menontonnya, bukan Ratna, tokoh perempuan yang terkena gangguan gaib yang mendapat hidayah, justru ustaz muda bernama Bahri yang mendapatkan hidayah. Sebab sebelumnya ia merasa tak yakin dengan kepercayaannya. 

Dari segala kelebihan dan kekurangan film ini, penulis memberikan nilai 8/10. Penonton sudah bisa menyaksikan Hidayah mulai Kamis (12/1/2023) alias hari ini di seluruh bioskop Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
Rafifa Shabira
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us