Review Film Jalan Pulang, Kumpulan Aktris Horor dengan Trope Standar

Film Jalan Pulang menawarkan tiga nama yang dinilai mumpuni di bidang horor yakni Luna Maya, Taskya Namya, dan Shareefa Daanish. Kombinasi ketiganya ini pun ramai dinantikan oleh penggemar di genre seram tersebut. Apalagi, cuplikan trailer dari film garapan Leo Pictures ini sukses bikin penasaran.
Kalau kamu salah satunya dan masih maju-mundur untuk nonton Jalan Pulang, berikut review film ini secara singkat oleh IDN Times yang bisa jadi bahan pertimbanganmu!
1. Masih sajikan horor klise: Jawa, rumah lama, dan kutukan dari masa lalu

Dibuka dengan penampilan Shareefa Daanish yang langsung mencuri perhatian, Jalan Pulang sempat menjanjikan nuansa horor yang menggigit. Sosoknya yang misterius bikin penonton bertanya-tanya sejak menit awal. Sayangnya, rasa penasaran itu perlahan terkikis oleh kisah yang terasa terlalu familiar.
Trope tanah Jawa, kutukan dari masa lalu, dan dendam tak terselesaikan jadi pondasi cerita. Walau eksekusinya cukup rapi dan sinematografinya ciamik, tetap saja muncul kesan ‘Ini lagi, ini lagi’ ketika film bergulir.
Apalagi adegan kesurupan yang sering banget muncul dan justru bikin bosan. Formulanya selalu ketawa histeris, mata mendadak hitam pekat, dan wajah berurat. Visual kesurupan ini terasa usang dan repetitif untuk film yang menawarkan tiga aktris horor besar di dalamnya.
2. Petualangan yang banyak plothole

Yang membuat film ini jadi lebih sedikit segar adalah petualangan Lastini menyambangi berbagai macam dukun. Ada dukun yang baik dan jahat. Namun, sayangnya ada momen CGI yang harusnya seram tapi malah bikin geli. Gak bisa spoiler, kamu pasti menemukannya di pertengahan film, deh.
Berbicara soal dukun, karakter Subagir justru menambah kebingungan, alih-alih memberikan kedalaman cerita. Awalnya diperkenalkan sebagai seorang supir, mendadak ia punya profesi sampingan sebagai orang pintar tanpa penjelasan yang memadai. Keanehan serupa juga terlihat pada Surya, ayah Arum, yang tiba-tiba bisa menyimpulkan bahwa anaknya terkena kutukan.
Namun kalau kamu mengejar jumpscare, Jalan Pulang bisa dibilang memberikan kejutan yang gak terduga di beberapa titik. Ya, masih dapat kagetnya, deh.
3. Karakter yang jadi pelengkap dan pemanis

Alur cerita soal Lia dijadikan tumbal pengganti Arum sebenernya menarik. Karakter Lia yang diperankan Taskya Namya ini berakhir mengambang begitu saja dan terkesan hanya menjadi pemanis belaka. Padahal ini bisa jadi potensi konflik cerita, tapi sayangnya gak digali lebih dalam.
Begitu juga karakter Rama yang malah jadi beban sepanjang cerita. Kalau itu tujuannya, tim produksi berhasil bikin penonton gregetan dengan aksi anak kecil ini. Karakternya juga malah seperti checklist dalam daftar 'anak kecil' yang selalu ada di film horor.
Tapi kalau kamu mencari tayangan horor yang dramanya kuat, Jalan Pulang bisa jadi satu pilihannya. Isu keluarga dan kemanusiaan ditonjolkan secara jelas dalam karya ini, diikuti pengorbanan ibu yang jadi core filmnya.
Kamu bisa saksikan film Jalan Pulang di bioskop sejak 19 Juni 2025.