Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Review Film Smile 2, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Smile 2 (dok. Paramount Pictures/Smile 2)

Smile 2 (2024) akhirnya tayang dan kembali menyajikan teror yang tak kalah menegangkan dari film pertamanya. Kali ini, kita diajak mengikuti kisah Skye Riley (Naomi Scott), seorang bintang pop yang terjebak dalam kutukan misterius dengan ancaman kematian.

Dengan kengerian yang semakin memuncak, Smile 2 berhasil menciptakan pengalaman horor yang intens dari awal hingga akhir. Namun, bagaimana dengan kelebihan dan kekurangannya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Menjadi sekuel yang penuh emosi, kejam, dan berdarah-darah

Smile 2 (dok. Paramount Pictures/Smile 2)

Sebagai sekuel, Smile 2 hadir dengan tingkat kekejaman yang lebih besar daripada film pertamanya. Kengerian tidak hanya hadir dari entitas senyuman yang menghantui, tetapi juga dari cara film ini menggambarkan rasa takut, putus asa, dan tekanan emosional karakter utamanya, Skye Riley.

Visual berdarah-darah dan adegan kekerasan disajikan lebih frontal, membuat penonton tidak diberi ruang untuk bernapas. Film ini membawa emosi ke level yang lebih gelap, memperlihatkan bagaimana Skye berjuang melawan kutukan yang tidak dapat dijelaskan sambil menjalani kehidupannya sebagai selebriti papan atas.

Intensitas emosional ini berhasil membuat Smile 2 lebih menyeramkan, karena tidak hanya mengandalkan elemen supranatural, tetapi juga trauma psikologis yang dialami Skye.

2. Banyak adegan yang bikin gelisah dari awal sampai akhir film

Smile 2 (dok. Paramount Pictures/Smile 2)

Kamu berharap Smile 2 memberikan waktu tenang di tengah-tengah cerita? Siap-siap saja kecewa. Film ini dipenuhi adegan-adegan yang membuat gelisah sejak awal hingga akhir. Setiap detik dihiasi ketegangan yang merayap, membangun atmosfer yang menegangkan di mana kita sebagai penonton tidak pernah tahu kapan teror berikutnya akan datang.

Sutradara Parker Finn mampu memainkan sudut kamera dan efek suara untuk menciptakan suasana yang tidak nyaman, bahkan dalam momen yang tampaknya biasa saja. Adegan penglihatan Skye terhadap sosok misterius di balik cermin atau senyum menyeramkan di tempat-tempat tak terduga memberikan rasa gelisah yang sulit diabaikan.

3. Akting Naomi Scott yang apik sebagai Skye Riley

Smile 2 (dok. Paramount Pictures/Smile 2)

Naomi Scott memberikan performa yang sangat memukau sebagai Skye Riley. Dia mampu menunjukkan rentang emosi yang luas, mulai dari ketakutan hingga keputusasaan. Sebagai seorang bintang pop yang terjebak dalam teror, Scott berhasil menghidupkan karakter Skye yang terlihat kuat di luar, tetapi rapuh di dalam.

Akting Scott adalah salah satu poin kuat dalam Smile 2, karena dia mampu membangun empati penonton terhadap karakternya yang terjebak dalam kutukan mengerikan. Perjuangan Skye yang mencoba mencari jalan keluar dari kutukan, sambil menghadapi tekanan dari ketenaran dan trauma masa lalunya terasa sangat menyentuh.

4. Entitas yang terlalu overpowered, ending yang menggantung

Smile 2 (dok. Paramount Pictures/Smile 2)

Salah satu kritik terbesar terhadap Smile 2 adalah entitas senyuman yang terasa terlalu kuat atau overpowered. Teror yang dibawa oleh entitas ini membuat Skye tampak tidak memiliki banyak pilihan atau kendali sehingga penonton mungkin merasa frustrasi, karena protagonisnya tidak dapat melawan dengan efektif.

Tak hanya itu, ending film ini dibiarkan menggantung. Meskipun hal ini bisa menjadi cara untuk mempersiapkan sekuel berikutnya, beberapa penonton mungkin merasa tidak puas dengan kurangnya resolusi di akhir cerita.

Kesan bahwa kutukan ini tidak pernah bisa diakhiri menambah lapisan horor, tetapi juga membuat penonton bertanya-tanya apakah mereka akan mendapatkan jawaban yang mereka cari. Kalimat "It will never let go" sangat tepat untuk menggambarkan akhirnya.

5. Apakah Smile 2 recommended untuk ditonton?

Smile 2 (dok. Paramount Pictures/Smile 2)

Bagi pencinta horor psikologis dengan elemen supranatural, Smile 2 jelas merupakan tontonan yang tidak boleh dilewatkan. Dengan akting brilian dari Naomi Scott, visual yang memukau, dan atmosfer yang bikin jantung berdebar, film ini berhasil mempertahankan sensasi horor dari film pertama sambil membawa kengerian ke level berikutnya.

Tak sekali dua kali, film ini sukses menakut-nakuti penonton. Kesimpulannya, Smile 2 tetap menjadi salah satu film horor terbaik tahun ini. Bagaimana, siapkah kamu menghadapi teror senyuman lagi?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
Zahrotustianah
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us