Review Film Teman Tapi Menikah 2: Lika-Liku Jadi Orangtua Muda!

Di awal pernikahan, Ayudia dan Ditto sepakat untuk menikmati waktu berdua untuk traveling keliling dunia terlebih dahulu. Namun hal itu berubah ketika alat tes kehamilan menunjukkan dua garis biru.

Perubahan emosi pun terus berlanjut, lantaran hormon ibu hamil yang dirasakan Ayudia membuat Ditto ikutan emosi. Gak disangka, menikahi sahabat yang mereka kira indah justru juga memiliki sisi lelah.

Lika-liku inilah yang dirasakan Ayudia dan Ditto. Mungkinkah proses ini mampu membuat mereka semakin saling mencintai? Jawabannya tonton filmnya di bioskop!

Bukan kata-kata manis yang disuguhkan dalam film Teman Tapi Menikah 2, akan tetapi justru nada yang tinggi dan ucapan yang menyakiti. Emosi dari Ayudia karena hormon ibu hamil dan gagalnya traveling bersama, dan Ditto yang belum memahami mengenai perempuan hamil membuat suasana semakin kacau.

Tokoh Ayudia dan Ditto nampak bertolak belakang, saling menyerang lantaran emosi yang sudah membara. Hal inilah yang dapat di-delivery dengan baik kepada penonton. Ya, ketika scene emosi Ayudia dan Ditto, para penonton dapat ikut merasakan kesalnya apa yang mereka rasakan.

Hal ini dikarenakan  apiknya akting dari Mawar dan Adipati. Meskipun baru saja pertama kali berpasangan di film, keduanya mampu all out. Bahkan rasanya bukan tokoh Ayudia dan Ditto yang sedang bertengkar tetapi diri Mawar dan Adipati masing-masing.

Selain itu, akting Mawar jadi ibu hamil memang juara. Walaupun masih berusia18 tahun, Mawar mampu memberikan akting yang maksimal. Hal ini bahkan di luar ekspetasi penonton, patut diajungi jempol!

Namun, kalau kamu mengharapkan tetap tenang dan gak bikin bosan saat nonton film drama maka hal ini gak bisa kamu rasakan di film Teman Tapi Menikah 2. Sesekali kamu akan merasakan bosan dengan scene yang terbilang monoton. Misalnya, lagi-lagi kamu akan bertemu scene saat Ayudia dan Ditto berakting di kamar.

Apalagi di film ini, scene antara Ayudia dan Ditto semakin lebih banyak dan intim. Pemilihan tempat scene juga membuat film ini terasa bosan. Kamar lagi kamar lagi, kasur lagi kasur lagi.

Kalau sudah baca buku Teman Tapi Menikah 2, kamu pasti tahu scene apalagi setelah ini. Namun penggambaran dalam film sangat epik dan mampu membuatmu ikut emosi bahkan hingga menitihkan air mata. Kisah yang gak dilebih-lebihkan, atau dikurangi-kurangi dari pengalaman asli Ayudia dan Ditto dalam buku mereka pun disajikan dalam film ini.

Selain itu, ekspektasi pembaca di film Teman Tapi Menikah 2 mampu tergambarkan dengan baik. Apalagi saat scene Ayudia dan Ditto sama-sama emosi. 

Setiap film pasti memiliki pesan yang akan disampaikan kepada khalayak. Begitu pula dengan film Teman Tapi Menikah 2. Banyaknya scene pertengkaran antara Ayudia dan Ditto memberikan pelajaran kepada para calon orangtua muda.

Jadi orangtua memang bukan perihal hamil aja, tapi juga bagaimana mengurus dan mendidik sang anak. Emosi labil antara Ayudia dan Ditto juga seakan memberitahu untuk menikah saat di waktu siap dan tepat bukan cepat.

Menikah muda bukan hal yang mudah, saat menikah dan langsung dikaruniai seorang anak di umur Ayudia dan Ditto masih 24 tahun. Belum memiliki persiapan jadi orangtua membuat mereka terpaksa belajar. So, dari film Teman Tapi Menikah 2 kamu bisa ambil banyak hikmah apalagi kamu yang mau menikah dan punya anak.

Terlepas dari itu, banyak pelajaran lebih yang bisa kamu ambil dari film Teman Tapi Menikah 2 terlebih tentang pernikahan, persiapan mempunyai anak, hingga menurunkan ego demi kepentingan keluarga. Sebagai calon orangtua muda, film ini related banget buat kamu. Jangan sampai emosi labilmu menguasai amarah.

Untuk nilai, kali ini IDN Times memberikan 3.5/5 untuk film sekuel kisah Ayudia dan Ditto ini. Langsung aja yuk nonton film Teman Tapi Menikah 2 di bioskop mulai 27 Februari 2020.