Review Kang Solah x Nenek Gayung, Pecah dari Awal sampai Akhir!

Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung sukses menghadirkan tawa sekaligus rasa penasaran. Sebagai sutradara, Herwin Novianto berhasil membangun atmosfer komedi, horor, dan drama selama 1 jam 56 menit. Penonton seolah tidak diberi kesempatan untuk bosan karena setiap adegan selalu menyajikan kejutan, baik lewat horor absurd, punchline receh, maupun drama yang tak terduga.
Film ini menjadi bukti bahwa spin-off dan/atau sekuel bisa tetap segar dan kreatif. Dengan menggabungkan urban legend Nenek Gayung dan karakter-karakter eksentrik khas semesta Kang Mak, film ini menyajikan pengalaman menonton yang penuh warna, dan tentu saja, pecah. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Yuk, simak!
1. Konsisten sajikan humor yang mengocok perut sampai akhir film

Sebagai film horor-komedi, Kang Solah x Nenek Gayung berhasil menjaga ritme humor hingga kredit akhir. Lawakan absurd dan receh sengaja dibiarkan keluar, menciptakan tawa lepas yang tidak pernah putus. Bahkan ketika adegan horor sedang dibangun, sering kali jadi pecah menjadi momen komedi yang buat sakit perut.
Tentu saja, salah satu kekuatan film ini adalah keberaniannya bermain dengan absurditas. Nama-nama karakter seperti Solah Vincenzio, Dara Gonzales, Yuyun Bonaparte, hingga Sigi Luciano bukan hanya bahan lelucon, tetapi juga cara kreatif memperkuat identitas komedinya. Semesta yang dibangun dalam Kang Mak berkembang lebih liar, tapi tetap padu.
Hal ini menunjukkan keberhasilan Herwin Novianto dan Falcon Pictures dalam mengeksplorasi potensi IP Kang Mak. Ia tidak sekadar mengulang formula, tetapi memperluas dunianya dengan twist segar dan lapisan humor baru, membuat film ini terasa segar meski datang sebagai spin-off/sekuel.
2. Chemistry antara Rigen dan Davina yang on point

Jalan cerita film ini mengikuti Solah Vincenzio alias Kang Solah (Rigen Rakelna), pemuda kaya yang kembali ke kampung halaman setelah lama berjuang di medan perang. Namun, alih-alih disambut hangat, kedatangannya justru menimbulkan teror karena warga Desa Cisilia yakin Solah sudah lama gugur.
Konflik semakin dalam ketika Solah mengetahui bahwa kekasihnya, Dara (Davina Karamoy), dijodohkan dengan adiknya sendiri, Iqbal (Kenzy Taulany). Ketegangan ini bukan hanya memunculkan drama keluarga, tetapi juga memperkaya dinamika cerita. Chemistry Rigen dan Davina menjadi salah satu magnet utama film. Penampilan mereka natural, hidup, dan penuh energi.
Adegan di antara keduanya menghadirkan emosi yang kontras dengan humor absurd. Dari adegan baper hingga momen penuh kecanggungan, hubungan Solah dan Dara memberi lapisan emosional yang membuat film ini lebih dari sekadar parade komedi receh.
3. Penggunaan beberapa jokes yang tidak relevan dengan zamannya

Meski mayoritas menghibur, ada beberapa detail yang terasa kurang konsisten. Beberapa dialog dan adegan tidak relevan dengan latar tahun 70-an. Salah satunya adegan Kang Mas Pusi (Andre Taulany) yang minta izin mengambil paket, sebuah gesture yang terlalu modern untuk periode cerita. Hal serupa sebenarnya juga pernah muncul dalam film sebelumnya.
Selain itu, latar yang jelas-jelas digambarkan sebagai desa di sekitar Jawa Barat juga menimbulkan pertanyaan. Nyaris tidak ada warga yang berbicara dengan bahasa atau aksen lokal. Barangkali ini sengaja dibuat universal, meskipun sedikit mengurangi nuansa autentik yang bisa memperkaya cerita.
Namun, karena film ini sadar diri sebagai komedi absurd, kejanggalan tersebut justru diterima penonton sebagai bagian dari kelucuan. Alih-alih merusak imersi, detail itu malah mempertegas identitas film sebagai tontonan yang tidak terlalu serius.
4. Apakah Kang Mak x Nenek Gayung recommended buat ditonton?

Film ini bukan sekadar mengandalkan horor atau komedi, tetapi juga membangun cerita dengan persahabatan, cinta, pengkhianatan, dan loyalitas. Ikatan antara Solah dan sahabat-sahabatnya (Supra, Fajrul, dan Jaka) memberi kedalaman emosional di tengah tawa, memperlihatkan persaudaraan sejati. Mirip pepatah "darah perjanjian lebih kental daripada air rahim."
Herwin Novianto berhasil meramu horor, drama, dan komedi menjadi satu kesatuan yang utuh. Jika kamu mencari hiburan yang komplit, dari tawa ngakak, jumpscare, hingga ikut baper dengan drama cinta dan keluarga, Kang Solah x Nenek Gayung adalah pilihan yang tepat.