[REVIEW] Kereta Berdarah, Film Ratu Jin dengan Teror Brutal

Penggunaan konsep teror di kereta api jarang ditemukan dalam film lokal setelah Kereta Hantu Manggarai (2008). Untuk mendukung ide tersebut, tim produksi Kereta Berdarah juga terlihat serius dalam persiapannya. Sang produser, Amrit Punjabi, bahkan menyatakan bahwa mereka membuat gerbong kereta sendiri karena tidak dapat menyewa kereta api sungguhan.

Selain itu, mereka berhasil menampilkan suasana liburan yang nyata dengan pemandangan indah. Tempat penyajian makanan dan minuman juga digambarkan dengan baik, di mana penumpang dapat makan atau membeli minuman secara self-service.

Keseluruhan suasana kereta ini sekilas mengingatkan pada film Snowpiercer (2013), tetapi dengan nuansa berbeda. Beberapa adegan di film ini bahkan dapat membuat penonton ingin merasakan turut serta dalam perjalanan tersebut. Penonton dapat merasakan perjalanan jarak jauh dengan menyaksikan pemandangan di sepanjang perjalanan.

Film ini mengingatkan kita pada film asal Korea Selatan, Train to Busan (2016), tetapi ternyata keduanya memiliki konsep yang berbeda. Jika Train to Busan fokus pada survival mode, Kereta Berdarah lebih menekankan teror yang disebabkan oleh amukan para jin hutan. Selain menghadirkan latar kereta yang hidup, film ini juga menampilkan penampakan para hantu mengerikan dengan berbagai penampilan.

Terdapat pemimpin dari para jin ini, seorang ratu jin yang terlihat mendominasi dan berusaha menghabisi para penumpang dengan brutal. Disutradarai Rizal Mantovani yang terbiasa menyajikan kesadisan, film ini sudah seperti santapannya sehari-hari. 

Karakter dari ratu jin ini juga terbilang unik. Ia berusaha menghukum para penumpang satu per satu melalui setiap gerbong. Hal ini dapat menimbulkan pertanyaan ketika ratu jin yang digambarkan sekuat ini dapat menghabisi mereka secara sekaligus. Namun, hal ini juga bisa menjadi bagian dari rencana ratu jin untuk memberi pelajaran di balik hukumannya.

Di akhir cerita, ia juga terkesan dapat memilih korbannya. Karakter ini tampaknya bisa menjadi kelemahan, tetapi juga dapat menjadi misteri dan keunikan dari ratu jin tersebut. Penulisan dalam pembuatan makhluknya terlihat tidak main-main. Gambaran ratu jin tersebut terasa seperti nyata dengan motivasinya yang sulit dipahami manusia.

Meskipun elemen-elemen serius diperhatikan dengan baik, sayangnya film ini tampak mengabaikan keutuhan keseluruhan cerita. Mungkin fokus utama mereka adalah pada teror yang mencekam daripada kelengkapan ceritanya.

Contohnya, dilihat dari eksplorasi karakter atau elemen pelengkap, seperti pencarian suami Ramla yang tidak memiliki kelanjutan memuaskan. Kereta Berdarah memperkenalkan banyak karakter, bahkan beberapa di antaranya mungkin diharapkan memiliki peran signifikan dalam cerita. Namun, Kereta Berdarah memiliki tujuannya sendiri dengan membuat mereka terkesan seperti pendukung cerita daripada menjadi bagian penting dari alur cerita. 

Hal tersebut juga mengakibatkan kelanjutan cerita yang terasa tidak tuntas dan mungkin menyebabkan adanya plot hole yang dapat mengecewakan penonton. Mengingat keutuhan cerita merupakan hal krusial dan juga dapat menutupi kekurangan dalam film. 

Penonton mungkin penasaran dengan maksud di balik teror brutal ratu jin pada penumpang kereta. Jawaban atas pertanyaan ini mungkin terselip di akhir cerita yang juga akan membawa pesan moral untuk meningkatkan kesadaran pada manusia.

Dengan begitu, meskipun film ini mungkin memiliki kekurangan dalam pengembangan karakter atau kelengkapan cerita, pengalaman menonton yang intens dan penuh ketegangan yang ditawarkan Kereta Berdarah tetap membuatnya layak dinikmati para penggemar film horor.

Film ini menawarkan sejumlah adegan yang memacu adrenalin dan mampu membuat penonton tidak nyaman di kursi mereka. Penggunaan efek visual dan suara yang cermat juga menambahkan dimensi tersendiri pada ketegangan yang tercipta dalam film ini. Bagi kamu yang penasaran dengan Kereta Berdarah, segera jadwalkan menonton, ya!