Review Ratu Ratu Queens: The Series, Bikin Ketawa Sambil Nangis
Hidup di negeri orang memang penuh kejutan dan tantangan. Hal itu menjadi inti dari Ratu Ratu Queens: The Series. Serial ini mengangkat kisah empat perempuan Indonesia yang tinggal di New York pada tahun 2013. Mereka adalah Party, Biyah, Ance, dan Chinta.
Mungkin kamu gak asing dengan nama-nama tersebut, karena serial ini merupakan prekuel dari film Ali & Ratu Ratu Queens yang sudah terlebih dahulu dirilis pada 2021 lalu. Kini dikemas dalam enam episode lengkap dengan segala dinamika masalah dari masing-masing anggotanya, apakah Ratu Ratu Queens: The Series bagus?
1. Tema cerita Ratu Ratu Queens: The Series sederhana tapi ngena
Dari episode pertama, saya langsung disambut dengan suasana New York awal tahun 2010-an. Mulai dari gaya berpakaian, aksesori, hingga isi apartemen, semuanya dikurasi untuk membawa penonton kembali ke era tersebut. Detail seperti ini bikin atmosfer serial jadi lebih kuat dan menyenangkan untuk diikuti.
Serial ini mungkin ringan, tapi temanya cukup dalam. Terutama soal perjuangan hidup di negeri orang. Ratu Ratu Queens: The Series bukan hanya soal persahabatan atau suka duka hidup bersama. Serial ini juga menangkap realitas perantau dengan cukup jujur. Banyak momen yang menggambarkan betapa sulitnya bertahan di tempat asing, sambil tetap berpura-pura 'baik-baik saja' di depan keluarga. Rasanya menohok, tapi juga hangat. Beberapa adegan bahkan bikin kangen rumah dan kehangatan keluarga.
2. Cerita setiap karakternya yang pas
Cerita tiap karakter dibuka perlahan, seperti sedang mengupas bawang. Awalnya saya hanya melihat sisi lucu atau absurd mereka, tapi semakin dalam, semakin banyak lapisan emosional yang terungkap. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Biyah. Meski latar belakang kenapa dia bisa nyasar ke Amerika masih agak misterius, kelakuannya yang random dan unpredictable justru jadi hiburan tersendiri. Tapi jangan salah, di balik semua kekonyolannya, kisah Biyah paling miris.
Tak ada satu pun yang mendominasi. Masing-masing karakter punya keunikan dan daya tariknya sendiri. Keempatnya terasa menyenangkan saat tampil bersama dalam satu adegan. Bahkan, jika dalam satu momen hanya muncul tiga dari mereka, saya langsung bertanya-tanya, siapa yang tidak ada? Ke mana dia? Sosok yang hilang itu langsung terasa, seolah kehadirannya selalu penting untuk menyempurnakan satu geng Ratu Ratu Queens ini.
3. Cocok kalau mau nonton sendirian sambil mellow atau ramai-ramai sambil ketawa
-MxFau9U6uNaQPSWZpYejVI9PQ1AClBYu.jpg)
Pengalaman pribadi nonton serial ini pun menarik. Awalnya saya cuma menonton sendirian, tapi lama-lama teman-teman yang tadinya sibuk sendiri malah ikutan nimbrung. Bahkan ada yang baru menyusul di pertengahan episode, tapi langsung tertarik dan ikut larut dalam ceritanya. Dialog-dialog yang natural dan kisah yang seru bikin serial ini memang mudah banget diikuti dan dinikmati ramai-ramai.
Buat kamu yang lagi cari tontonan drama ringan tapi tetap menyentuh, Ratu Ratu Queens: The Series layak banget masuk watchlist. Serial ini bukan cuma menyajikan cerita yang relate banget buat para perantau, tapi juga dibalut dengan visual menawan dan karakter yang ngangenin.
Buat kamu yang pernah nonton film Ali & Ratu Ratu Queens, ada easter egg tersembunyi yang bikin tersenyum kalau kamu jeli. Tapi kalau belum pernah nonton filmnya, justru lebih seru mulai dari serial ini dulu. Sementara itu, setelah selesai nonton serial ini, gak ada salahnya rewatch filmnya. Ada nuansa baru yang terasa saat kamu melihat semuanya sebagai satu semesta.
Enam episode lengkap Ratu Ratu Queens: The Series sudah bisa kamu saksikan di Netflix.
