cuplikan anime The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes (dok. CLAP/The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes)
The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes berfokus pada seorang murid SMA bernama Kaoru Tono. Dihantui tragedi masa lalu, Kaoru menjauh dari semua orang dan menjalani kehidupannya yang tak berwarna. Namun, suatu hari, ia tak sengaja menemukan Terowongan Urashima.
Rumornya, hukum ruang dan waktu berlaku berbeda di dalam Urashima. Terowongan tersebut bahkan dapat mengabulkan permintaan orang yang melaluinya, tetapi dengan bayaran umur orang tersebut. Kaoru yang ingin salah satu bagian masa lalunya kembali lantas langsung berniat untuk masuk ke dalam Urashima.
Akan tetapi, Anzu Hanashiro, teman sekelas Kaoru yang baru pindah dari Tokyo, rupanya mengikuti Kaoru dan juga tahu akan Urashima. Sama seperti Kaoru, Anzu memiliki masalah pribadi yang dipendam sendiri. Oleh karena itu, Anzu juga ingin melewati Urashima demi menyelesaikan masalahnya.
Kaoru dan Anzu lantas bekerja sama untuk menginvestigasi Urashima dan saling membantu untuk mengatasi masalah satu sama lain. Meski awalnya saling tertutup, mereka berdua perlahan saling membuka diri dan mendekat. Benih-benih cinta lantas mulai tumbuh perlahan dalam hubungan mereka.
Konsep cerita romansa dan unsur fantasi The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes mengingatkan penulis akan film Your Name. karya Makoto Shinkai. Meski begitu, cerita The Tunnel to Summer, the Exit of Goodbyes jauh lebih membumi karena unsur fantasinya tak sebombastis Your Name. Kaoru dan Anzu juga punya backstory yang lebih relatable bagi audiens daripada Taki dan Mitsuha.
Walau Urashima jadi pendorong utama cerita film ini, konsep perbedaan waktu antara dunia luar dan Urashima sangatlah ambigu. Bahkan, penulis menyadari Anzu sempat menarik sebuah kesimpulan yang benar-benar kontradiktif dengan konsep waktu Urashima yang sebenarnya. Parahnya, kesimpulan Anzu itu tak pernah diluruskan sepanjang film.
Cara kerja waktu di dalam Urashima jadi terkesan tak ada pertaruhan di mata Kaoru dan Anzu. Tidak adanya rasa urgensi untuk keluar dari Urashima membuat kesan magis dan misterius Urashima berkurang. Hal ini diperparah dengan penokohan kedua karakter, yakni Kaoru dan Anzu, yang bakal dijelaskan lebih rinci di bagian selanjutnya.