Jakarta, IDN Times - Rony Parulian akhirnya merilis album pertamanya yang bertajuk "Rahasia Pertama", pada Jumat (2/5/2025) kemarin. Beberapa hari sebelumnya, penyanyi jebolan Indonesian Idol musim ke-12 ini menceritakan soal inspirasi dari album pertamanya kepada awak media.
Ternyata, ada sedikit pengalaman pribadi dari Rony Parulian yang dituangkan di album ini, lho. Yuk, simak informasi selengkapnya!
Rony Parulian menceritakan, beberapa lagu dalam album "Rahasia Pertama" ini terinspirasi dari pengalaman pribadinya. Namun, ia tak menyebutkan secara detail apa judul lagu yang didasarkan pada pengalamannya tersebut.
"Jadi di album ini isinya tentang petualangan cinta anak-anak muda, termasuk saya. Jadi kalau ngerasain, ya, gak juga, tapi ada beberapa (lagu). Secara garis besar inspirasi lirik dari saya sendiri tapi ada beberapa lagu yang dibantu sama produser. Ini berbicara tentang kehidupan saya (tapi) beberapa lagu aja sih," ungkapnya pada acara Listening Party, pada digelar Rabu (30/4/2025) lalu.
Penyanyi jebolan Indonesian Idol musim ke-12 ini juga menjelaskan arti di balik nama album, "Rahasia Pertama". Ia mengungkapkan, judul tersebut mewakili isi hatinya yang belum sempat diungkapkan secara langsung, lho.
"Kenapa (namanya) 'Rahasia Pertama', karena ini ada isi hati yang sudah saya rasain belum bisa disampaikan secara langsung, tapi bisa dikasih kesempatan ditulis buat album aja. Jadi ada rahasia yang disampaikan lewat album," lanjut Rony Parulian.
Rony Parulian juga menambahkan cerita dalam album "Rahasia Pertama", yang diawali dari lagu "Pesona Sederhana". Lagu tersebut menjadi salah satu jagoannya, karena menjadi pembuka kisah dari album pertama.
"'Pesona Sederhana' jadi jagoan, kan album ini bercerita. Jadi lagu yang pas untuk awal track ini, ya, Pesona Sederhana karena jadi pembuka untuk lagu-lagu selanjutnya," tutupnya.
Album "Rahasia Pertama" ini memiliki delapan lagu, di antaranya ada "Pesona Sederhana", "Angin Rindu", "Tak Ada Ujungnya", "Satu Alasan", "Tak Ada yang Sepertimu", "Dengarlah Cinta", "Mengapa", dan "Butuh Waktu".