10 Lagu Galau Taylor Swift Terbaik Sepanjang Masa, Ada Favoritmu?

Deretan lagu yang buktikan kejujuran Taylor dalam bermusik

Taylor Swift adalah salah satu penyanyi pop terpopuler di dunia. Dengan suara merdu dan lirik menyentuh, musisi yang tengah menggelar konser The Eras Tour keliling dunia ini mampu menghipnotis jutaan penggemarnya.

Namun, tak semua lagu Taylor Swift berisi kisah cinta bahagia. Ada juga lagu-lagu yang mengungkapkan rasa sakit, kecewa, dan patah hati yang dialaminya.

Lagu-lagu galau Taylor Swift sering menjadi sumber inspirasi dan pelipur lara bagi banyak orang yang sedang mengalami masalah asmara. Dengan mendengarkan lagu-lagu tersebut, para Swifties, sebutan untuk fans Taylor Swift, bisa merasakan emosi yang sama dengan Taylor dan belajar dari pengalaman hidupnya. Lagu-lagu galau yang diciptakan oleh penyanyi peraih 14 Grammy Awards ini juga memiliki musik yang enak didengar dan lirik yang mudah dihafal.

Dari sekian banyak lagu-lagu galau Taylor Swift, mana yang paling kamu sukai? Berikut daftar sepuluh lagu galau Taylor Swift terbaik sepanjang masa, menurut penulis. Siapa tahu salah satunya ada yang belum kamu dengarkan.

Baca Juga: 10 Musisi dengan Persona Sad Pop Girl ala Taylor Swift

1. All Too Well (10 Minute Version)

https://www.youtube.com/embed/sRxrwjOtIag

"All Too Well (10 Minute Version)" sebenarnya sudah ada sejak lama, tetapi Taylor memutuskan untuk memotongnya menjadi versi 5 menit untuk album Red. Banyak penggemar yang penasaran dengan versi asli lagu ini yang dikabarkan lebih panjang dan lebih detail. Taylor akhirnya memenuhi harapan para penggemar dengan merilis versi 10 menit dari lagu ini sebagai bagian dari proyek Red (Taylor's Version).

"All Too Well (10 Minute Version)" memiliki lirik yang lebih banyak dan lebih dalam daripada versi 5 menit. Taylor mengungkapkan lebih banyak perasaan dan kenangan yang ia alami bersama Jake Gyllenhaal, mantan kekasihnya, mulai dari saat mereka pertama kali bertemu, jatuh cinta, hingga putus.

Taylor juga menambahkan beberapa detail baru yang tak ada di versi 5 menit. Salah satunya yakni "you said if we had been closer in age, maybe it would've been fine", yang menyindir perbedaan usia yang dipermasalahkan oleh sang mantan.

2. Dear John

https://www.youtube.com/embed/N-FYySSy0rM

Pada 2010, Taylor merilis album ketiganya, Speak Now, yang berisi lagu "Dear John". Lagu ini berdurasi hampir 7 menit, dan menjadi salah satu lagu terpanjang yang pernah dibuat oleh Taylor. Dalam lagu ini, Taylor mengekspresikan perasaan frustrasinya atas perlakuan mantan pacarnya, John Mayer, yang tak konsisten dan manipulatif.

Taylor tak pernah secara langsung menyebut nama Mayer dalam lagu ini. Meski demikian, banyak yang meyakini bahwa lagu ini ditujukan untuknya. Hal ini didasarkan pada beberapa petunjuk, seperti judul lagu yang merujuk pada surat perpisahan, lirik yang menyebutkan "your dark, twisted games", dan gaya bermain gitar yang mirip dengan Mayer.

3. Back to December

https://www.youtube.com/embed/qc2Z-OX9wnc

Masih dari album yang sama, ada "Back to December" yang sukses membuat para Swifties galau "berjamaah". Lagu ini ditulis oleh Taylor sendiri tanpa bantuan penulis lagu lain. Lagu ini bercerita tentang bagaimana Taylor merasa bersalah karena telah menyakiti mantan kekasihnya dan ingin kembali ke bulan Desember, saat mereka masih bersama.

Menurut beberapa sumber, "Back to December" adalah lagu yang ditujukan Taylor untuk Taylor Lautner, aktor yang terkenal dengan perannya sebagai Jacob di seri The Twilight Saga. Keduanya berpacaran selama 3 bulan pada 2009, sebelum akhirnya putus pada bulan Desember. Banyak yang percaya kalau Taylor yang memutuskan hubungan mereka, karena merasa tak yakin dengan perasaannya.

4. Last Kiss

https://www.youtube.com/embed/idWma942CUI

"Last Kiss" adalah lagu menyentuh dan relatable bagi banyak orang yang pernah mengalami patah hati. Lagu ini menunjukkan betapa hebatnya Taylor dalam menulis lagu yang bisa mengungkapkan perasaannya dengan jujur dan indah. Lagu ini juga menjadi salah satu lagu favorit para Swifties, yang selalu menanti penampilan live-nya saat konser.

Salah satu bagian lirik yang paling menyentuh dari lagu ini adalah:

I never thought we'd have a last kiss 

Never imagined we'd end like this 

Your name, forever the name on my lips

Lirik tersebut seakan menggambarkan bahwa Taylor tak pernah membayangkan bahwa hubungan cintanya akan berakhir. Nama kekasihnya itu selalu terucap di bibirnya, sebagai tanda rindu dan cinta yang tak terhapus.

5. Sad Beautiful Tragic (Taylor's Version)

https://www.youtube.com/embed/jQfB4Gahi3I

Selain "All Too Well (10 Minute Version)", lagu galau yang juga tak kalah mencuri atensi dalam Red (Taylor's Version) adalah "Sad Beautiful Tragic". Lagu ini menceritakan kisah cinta yang berakhir dengan kesedihan dan penyesalan. Taylor menulis lagu ini dengan gaya yang sederhana, tetapi mendalam, menggunakan metafora, seperti surat, kereta api, dan kalung.

"Sad Beautiful Tragic" juga memiliki aransemen musik yang minimalis, hanya mengandalkan gitar akustik dan biola. Suara Taylor Swift yang lembut dan melankolis menambah kesan emosional yang kuat. Lagu ini seolah-olah mengajak pendengarnya untuk ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh Taylor.

Baca Juga: 10 Lagu Taylor Swift yang Tembus 1 Miliar Streams di Spotify

6. my tears ricochet

https://www.youtube.com/embed/OWbDJFtHl3w

Berasal dari album folklore, "my tears ricochet" menceritakan perpisahan penuh kesedihan dan amarah. Taylor menyanyikan bagaimana ia merasa dikhianati oleh orang yang pernah dicintainya, yang kini menjadi musuhnya. Ia juga menggambarkan bagaimana ia meratapi hubungan yang telah berakhir, sambil menyaksikan orang yang dulu mencintainya kini membencinya.

Lagu ini diduga terinspirasi dari perseteruan antara Taylor dan mantan label rekamannya, Big Machine Records, yang menjual hak cipta lagu-lagunya tanpa persetujuannya. Banyak penggemar yang menafsirkan lagu ini sebagai ungkapan kekecewaan dan sakit hati Taylor Swift terhadap label rekaman yang telah mengkhianatinya.

7. betty

https://www.youtube.com/embed/6TAPqXkZW_I

Setelah "my tears ricochet", lagu dalam folklore yang juga wajib kamu dengarkan adalah "betty". Lagu ini cukup unik, karena merupakan bagian dari trilogi Teenage Love Triangle bersama dengan dua lagu lainnya, yakni "cardigan" dan "august".

Lagu ini bercerita tentang seorang remaja laki-laki bernama James, yang berselingkuh dengan seorang gadis di musim panas, dan kemudian menyesalinya. Ia mencoba meminta maaf kepada pacarnya, Betty, dengan datang ke pesta ulang tahunnya dan membawakan lagu di depan rumahnya. Namun, apakah Betty akan memaafkannya?

8. Soon You'll Get Better (featuring the Dixie Chicks)

https://www.youtube.com/embed/tMoW5G5LU08

Jika lagu-lagu di atas bercerita tentang kandasnya hubungan sepasang kekasih, "Soon You'll Get Better (featuring the Dixie Chicks)" mengambil pendekatan yang berbeda. Lagu yang masuk dalam album Lover ini menceritakan perasaan Taylor saat ibunya, Andrea Swift, mengidap kanker. Dalam lagu ini, Taylor menyampaikan rasa takut, sedih, marah, dan harapan yang bercampur aduk saat melihat ibunya berjuang melawan penyakit mematikan itu.

Salah satu hal yang menarik dari lagu ini adalah kolaborasinya dengan Dixie Chicks, yang merupakan grup country wanita yang populer di era 90-an dan 2000-an. Sudah bukan rahasia kalau Taylor adalah adalah penggemar berat mereka. Bahkan, dilansir Entertainment Weekly, Dixie Chicks menjadi inspirasi bagi Taylor dalam menciptakan tema feminis dalam lagu-lagunya.

9. Safe & Sound

https://www.youtube.com/embed/a5Icr9m8vbc

"Safe & Sound" adalah lagu yang dibuat untuk film The Hunger Games pada 2012. Lagu ini dibawakan oleh Taylor bersama dengan duo folk bernama The Civil Wars.

Lagu ini memiliki nuansa gelap, melankolis, dan menyayat hati. Seperti filmnya, liriknya menggambarkan perasaan seorang gadis yang harus bertahan hidup di tengah perang dan kekerasan. "Safe & Sound" mendapatkan banyak pujian dari kritikus musik dan penggemar.

Lagu ini memenangkan Grammy Awards untuk kategori Best Song Written for Visual Media pada 2013. Lagu ini juga masuk ke dalam tangga lagu di berbagai negara, termasuk US Billboard Hot 100 di posisi ke-30.

10. White Horse

https://www.youtube.com/embed/9-rKvhsjwKU

Dalam "White Horse", Taylor mengungkapkan perasaannya yang hancur setelah tahu bahwa kekasihnya bukanlah sosok ideal seperti yang ia kira. Ia menyadari bahwa ia bukanlah seorang putri, dan kisah cintanya bukanlah dongeng. Ia tak akan mendapatkan pangeran berkuda putih yang akan menyelamatkannya, dan harus menghadapi kenyataan pahit untuk melupakan orang yang telah menyakitinya.

Hal tersebut tertuang dalam potongan liriknya berikut ini:

That I'm not a princess, this ain't a fairy tale

I'm not the one you'll sweep off her feet

Lead her up the stairwell

This ain't Hollywood, this is a small town

I was a dreamer before you went and let me down

Now it's too late for you and your white horse

To come around

Berkat liriknya yang organik, "White Horse" berhasil mencuri perhatian di Grammy Awards 2010. Lagu yang masuk dalam album Fearless ini berhasil mengantarkan Taylor meraih dua piala malam itu, yakni Best Female Country Vocal Performance dan Best Country Song.

Itulah sepuluh lagu galau Taylor Swift terbaik sepanjang masa, menurut penulis. Lagu-lagu tersebut menunjukkan bahwa Taylor adalah seorang musisi berbakat dan jujur dalam mengekspresikan perasaannya. Meskipun ia sering mengalami patah hati, ia tetap berani mencintai dan bermusik dengan sepenuh hati.

Omong-omong soal The Eras Tour, setelah sukses di Jepang dan Australia pada Februari, Taylor akan kembali mengadakan konser pada 2—4 dan 7—9 Maret mendatang di Singapore National Stadium, Singapura. Dari sepuluh lagu di atas, mana judul yang kamu prediksi bakal dibawakan oleh Taylor di The Eras Tour Singapura, nih?

Baca Juga: 5 Insiden di Konser The Eras Tour Brasil, Taylor Swift Kehabisan Napas

Satria Wibawa Photo Verified Writer Satria Wibawa

Movie and series enthusiast. Please, visit my IG: @satriaphile90 or my Letterboxd: @satriaphile to see my other reviews. Gracias!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya