Sedekade Lebih, 9 Potret Terkini Pemeran Garuda di Dadaku

Masih ingat dengan kisah Bayu yang ingin menjadi pesepak bola? Yak, film Garuda di Dadaku menjadi film anak yang disukai semua pihak. Film ini menggugah semangat para penonton lewat perjuangan Bayu untuk menjadi anggota tim nasional U-13. Berbagai rintangan dihadapi Bayu. Berawal dari pertentangan sang kakek hingga persaingannya dengan sesama pemain muda berbakat lain.
Tidak hanya dengan cerita yang mengesankan, lagu tema Garuda di Dadaku juga sangat ikonik. Netral pun dipercaya mengisi soundtrack film ini. Seperti apa wajah pemeran film ini sekarang?
1. Tidak lagi aktif di dunia hiburan, Emir Mahira Salim pemeran Bayu memutuskan fokus dalam dunia akademi dan menempuh pendidikan di luar negeri

2. Heri, sahabat Bayu yang selalu duduk di kursi roda dan berkacamata dibintangi oleh Aldo Tansani. Meski sempat membintangi film lain, Aldo tampaknya mendalami dunia kuliner

3. Zahra yang awalnya jutek namun menjadi sahabat Bayu dan Heri diperankan oleh aktris cantik yang baru saja wisuda, nih! Yak, Marsha Aruan

4. Benny menjadi pesaing Bayu untuk masuk timnas. Sosok ini diperankan oleh Baron Yusuf yang juga memerankan Martin dalam Tendangan si Madun

5. Maudy Koesnaedi sebagai ibu bayu yang mengayomi anaknya dengan tegas. Banyak judul film yang telah dibintangi pemeran Zaenab 'Si Doel' ini

6. Ari Sihasale menjadi Pak Johan, pelatih sekolah sepak bola Arsenal di Jakarta. Ia dan istri telah memiliki rumah produksi sendiri, Alenia Picture sejak 2004

7. Ramzi yang kini aktif sebagai presenter dan wara-wiri di layar kaca juga turut andil dalam Garuda di Dadaku sebagai Mang Dulloh

8. Yusuf, yang muncul di film kedua merupakan rising star dalam timnas dan membuat kacau konstrasi Bayu. Yusuf diperankan oleh Aliando Syarief

9. Sosok pelatih timnas, Pak Wisnu, diperankan oleh bapak satu anak, Rio Dewanto. Ia masih aktif berkecimpung dalam dunia perfilman tanah air

Film Garuda di Dadaku yang pertama kali tayang tahun 2007 lalu ini dapat kamu saksikan hingga kini. Meski sudah lebih dari satu dekade, cerita nasionalisme dan sentilan-sentilan dalam film ini selalu menarik untuk disimak.