Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Sutradara Paling Kontroversial, Karya dan Perilakunya Gak Logika

Ruggero Deodato (kiri) dan Eli Roth di lokasi syuting acara televisi di Italia yang disutradarai oleh Deodato.
Ruggero Deodato (kiri) dan Eli Roth di lokasi syuting acara televisi di Italia yang disutradarai oleh Deodato. (commons.wikimedia.org/ertarantiniano)
Intinya sih...
  • Lars von Trier dikenal dengan karya kontroversialnya seperti Antichrist dan Melancholia. Namun, reputasinya buruk karena memperlakukan para pemain perempuannya dengan tidak pantas.
  • Takashi Miike terkenal dengan film horor berdarah-darah seperti Audition dan Ichi the Killer. Film-filmnya sarat dengan adegan sadis yang membuat penonton trauma.
  • Ruggero Deodato menciptakan kontroversi dengan film Cannibal Holocaust yang penuh kekerasan dan adegan sadis. Rekamannya dianggap asli dan mengakibatkan masalah hukum bagi sutradara tersebut.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kamu pasti kagum dengan sutradara film ternama yang bisa membuat film bagus. Oleh sebab itu, bagi seseorang yang berkecimpung di bidang seni, kehidupan dan kisah latar belakang sutradara ternama ini kerap menjadi inspirasi. Namun, kejeniusan bisa saja muncul bersama dengan ego.

Banyak sutradara, baik itu sutradara lama maupun baru, punya karya yang selalu diwarnai dengan kontroversi. Para sutradara film ini punya masalah etiket di balik layar, keputusan yang gak biasa, dan legalitas yang dipertanyakan. Beberapa sineas ini bahkan terlibat dalam masalah hukum. Dari sutradara seperti Lars von Trier hingga Harmony Korine, ada banyak hal yang akan kita bahas terkait sutradara kontroversial.

1. Lars von Trier

Sutradara Lars von Trier meninggalkan konferensi pers film "Nymphomaniac" di Festival Film Berlin 2014.
Sutradara Lars von Trier meninggalkan konferensi pers film "Nymphomaniac" di Festival Film Berlin 2014. (commons.wikimedia.org/Siebbi)

Nama Lars von Trier punya reputasi yang cukup baik di dunia perfilman. Filmnya seperti Antichrist (2009) dan Melancholia (2011), diperbincangkan karena kontroversial dan meresahkan. Film-film karya Lars von Trier, yang meskipun di luar nalar dan gak nyaman untuk ditonton, tapi justru menerima pujian, lho, karena temanya dianggap sangat mendalam.

Namun, saat mengerjakan karya-karyanya, Lars von Trier juga punya reputasi yang buruk. Pasalnya, ia memperlakukan para pemain perempuannya seperti gak punya harga diri. Reputasi ini tercermin lewat layar dan dari balik layar. Dalam film Breaking the Waves (1996), karakter yang diperankan Emily Watson dipaksa merendahkan dirinya demi kesenangan suaminya. Memang dalam filmnya, Lars von Trier sering kali merendahkan kaum perempuan.

Selain itu, selama produksi film Dogville (2003), Nicole Kidman dan Lars von Trier sering bertengkar, lho. Lars von Trier kemudian menanggapi berbagai pertanyaan terkait pelecehan yang dilakukannya terhadap perempuan dalam sebuah wawancara dengan BBC. Ia bilang, "Saya gak pernah merendahkan siapa pun, tapi tentu saja saya bisa jika saya mau. Saya mungkin saja tertarik untuk melakukannya."

2. Takashi Miike

Takashi Miike di Yokohama International Film Festival 2024
Takashi Miike di Yokohama International Film Festival 2024 (commons.wikimedia.org/Dick Thomas Johnson)

Berdasarkan karyanya, Jepang memang penghasil banyak karya visual yang memukau dan film-film paling sadis sepanjang masa. Mulai dari horor Tetsuo: The Iron Man (1989), The Ring (1998) dan The Grudge (2002), horor Jepang ini sarat dengan kisah yang di luar akal sehat. Nah, genre horor sendiri diisi oleh banyak sutradara kreatif, tapi ada satu nama yang paling terkenal, yaitu Takashi Miike.

Semua film Takashi Miike menampilkan adegan horor berdarah-darah dan adegan gak pantas. Hal ini tergambar jelas dalam film Audition (1999) dan Ichi the Killer (2001). Wajar jika kedua film tersebut, serta materi kontroversial Takashi Miike lainnya, punya tingkat sadisme yang bikin trauma.

Audition khususnya, menjadi film Takashi Miike yang menghantam penonton dengan adegan sadisme yang gak ada henti-hentinya. Film ini berkisah tentang pasangan kekasih yang tampak sempurna, tapi menyimpan sisi gelap. Hal ini gak lepas dari klimaksnya, yang menampilkan adegan penyiksaan sadis.

Bahkan aktor seperti Eli Roth dan Rob Zombie mengakui film Audition sebagai salah satu film paling mengganggu sepanjang masa. Audition bahkan masuk sebagai 100 Momen Film Paling Menakutkan versi Bravo pada tahun 2004.

3. Ruggero Deodato

Ruggero Deodato (kiri) dan Eli Roth di lokasi syuting acara televisi di Italia yang disutradarai oleh Deodato.
Ruggero Deodato (kiri) dan Eli Roth di lokasi syuting acara televisi di Italia yang disutradarai oleh Deodato. (commons.wikimedia.org/ertarantiniano)

Terkadang, hanya butuh satu film untuk mengukir sejarah seseorang di dunia perfilman, entah itu baik atau buruk. Nah, hal ini dirasakan betul oleh sutradara Ruggero Deodato. Ruggero sendiri cukup produktif di dunia perfilman, gak hanya sebagai sutradara, tapi juga sebagai penulis skenario dan aktor. Ini terbukti dari film Cannibal Holocaust (1980).

Cannibal Holocaust berfokus pada peristiwa sebelum dan sesudah hilangnya kru film dokumenter di Amazon. Seorang antropolog dari Universitas New York (NYU) menjelajahi Amazon untuk mencari para pembuat film yang hilang itu, atau lebih tepatnya, informasi tentang mereka. Di sisi lain, banyak orang yang bilang kalau film ini sangat brutal. Pasalnya, Cannibal Holocaust dipenuhi dengan adegan misogini, melukai hewan sungguhan, hingga kekerasan yang intens. Bisa dibilang, film ini menggambarkan kekerasaan yang sangat sadis, bikin muak, sekaligus realistis.

Nah, akibat kontroversi film Cannibal Holocaust ini, Ruggero Deodato terjerat masalah, mengingat banyak orang yang menganggap bahwa rekamannya itu asli. Hal ini diperkuat dengan penandatanganan kontrak para aktor yang menyatakan gak akan tampil di depan umum selama satu tahun. Ditambah lagi dengan artikel berbahasa Prancis yang membahas film tersebut, yang bilang kalau itu rekaman sungguhan. Namun, Ruggero Deodato menampilkan para aktor di depan umum untuk mengelak tuduhan tersebut, dan ia dibebaskan dari semua tuduhan.

4. Stanley Kubrick

sutradara Stanley Kubrick di lokasi syuting film Barry Lyndon tahun 1975
sutradara Stanley Kubrick di lokasi syuting film Barry Lyndon tahun 1975 (commons.wikimedia.org/Warner Bros. Inc.)

Karya-karya film yang paling menonjol dari Stanley Kubrick adalah penggambaran filmnya yang sangat detail, mulai dari desain set yang tajam dalam film 2001: A Space Odyssey (1968) hingga bangunan-bangunan yang hancur dalam film Full Metal Jacket (1987). Nah, dalam film Dr. Strangelove or: How I Learned to Stop Worrying and Love the Bomb (1964), Stanley Kubrick minta agar meja diskusi yang ada di sepanjang film berwarna hijau seperti meja poker. Namun, karena film Dr. Strangelove ini berwarna hitam dan putih, jadi warna hijau meja tersebut gak terlihat dong.

Nah, perilaku Stanley Kubrick yang paling bermasalah sebagai sutradara adalah, perlakuannya terhadap Shelley Duvall yang memerankan Wendy Torrance di lokasi syuting The Shining (1980). Karakter Wendy Torrance dibuat mengalami trauma psikologis. Hal ini dilakukan Stanley Kubrick agar Shelley Duvall dapat memerankannya dengan sempurna.

Nah, salah satu hal yang paling menyebalkan adalah, ketika Stanley Kubrick meminta Shelley Duvall mengulang adegan di tangga sebanyak 127 kali. Namun, perlakuan kejam inilah yang menciptakan salah satu adegan paling berkesan dalam film tersebut.

5. Tom Six

Tom Six
Tom Six (commons.wikimedia.org/Saskia Batugowski)

Tom Six, pencipta trilogi film Human Centipede yang terkenal sadis, berhasil mengukir namanya selama beberapa tahun terakhir. Film tersebut bercerita tentang seorang dokter psikopat yang melakukan malapraktik medis pada sekelompok orang, mulai dari tiga hingga 500 orang! Trilogi film Human Centipede mengubah cara penonton bioskop dalam memandang proses gastrointestinal manusia. Trilogi ini, sejak pengumuman awalnya, ternyata menjadi pembicaraan di komunitas horor, lho.

Film-film Tom Six, selain menjadi perbincangan tapi juga dikritik pedas karena temanya yang gak masuk logika. Tom Six bahkan pernah menerima ancaman pembunuhan karena film The Human Centipede (First Sequence) pada 2009. Di sisi lain, film The Human Centipede 2: Full Sequence (2011) hanya dikasih rating 18 oleh BBFC di Inggris.

6. Richard Stanley

Richard Stanley selama ekspedisi di Montsegur, Prancis
Richard Stanley selama ekspedisi di Montsegur, Prancis (commons.wikimedia.org/Scarlett Amaris)

Sutradara Richard Stanley mendapat apresiasi positif untuk filmnya yang berjudul Hardware, pada tahun 1990. Hal ini membuka pintu baginya untuk menggarap proyek yang lebih besar. Nah, Richard Stanley pun sudah lama tertarik untuk mengadaptasi novel The Island of Dr. Moreau sejak masa kecilnya.

Terlepas dari hasratnya itu, adaptasi tersebut butuh empat tahun untuk mengembangkan ceritanya sebelum akhirnya New Line Cinema memberinya lampu hijau. Namun, proyek dari seorang sutradara yang sedang naik daun ini berubah menjadi salah satu produksi film paling buruk. Masalah ini terjadi di lokasi syuting dan menghambat produksi.

Selain itu, dari campur tangan studio hingga perselisihan antara Richard Stanley dan rekan mainnya, Val Kilmer, jadi semakin memburuk. Kemudian, Richard Stanley yang baru seminggu menjalani produksi, dipecat oleh New Line Cinema. Richard pun meninggalkan lokasi syuting, tetapi ia gak meninggalkan Australia, tempat film tersebut sedang digarap.

Berkat koneksinya dengan beberapa kru film, Richard Stanley diam-diam kembali ke lokasi syuting setelah sekitar sebulan dipecat. Ia kembali ke lokasi syuting dengan berpakaian seperti salah satu monster di film tersebut, seorang manusia anjing. Richard pun berhasil menjadi figuran, tanpa diketahui kru film lain.

Nah, kabar buruk gak berhenti sampai disitu. Beberapa tahun kemudian, Richard Stanley dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa Richard adalah sutradara yang kontroversial, baik di lokasi syuting maupun dalam kehidupan pribadinya.

7. Werner Herzog

Werner Herzog
Werner Herzog (commons.wikimedia.org/Raffi Asdourian)

Werner Herzog punya karier yang gemilang lewat film-film layar lebar, dokumenter, dan berbagai film pendeknya. Bisa dibilang, Werner Herzog punya warisan yang luar biasa lewat karyanya. Film dokumenternya seperti Grizzly Man (2005) dan film panjangnya seperti Aguirre, the Wrath of God (1972), membuktikan kalau Werner punya karya yang luar biasa. Sayangnya, sutradara ini juga sangat kontroversial secara artistik, perilaku, dan dalam banyak kasusbyang masuk ranah hukum.

Werner Herzog masuk berita diberbagai media saat ia memproduksi film Even Dwarfs Start Small (1970). Pasalnya, para pemain sering mengalami cedera di lokasi syuting. Sebagai bentuk solidaritas, Werner Herzog bilang ke para pemain filmnya: Jika para aktor menyelesaikan produksi tanpa cedera lagi, ia dengan sukarela akan membuka pakaian dan melompat ke ladang kaktus. Setelah filmnya rampung, Werner pun menepati janjinya, lho.

Lebih gila lagi, Werner Herzog melakukan syuting adegan ilegal untuk filmnya My Son, My Son, What Have Ye Done (2009). Saat itu, Werner Herzog dan kru film pergi ke Tiongkok menggunakan Visa pelajar untuk merekam sebuah adegan tanpa sepengetahuan pemerintah Tiongkok. Tindakannya ini bisa dibilang ilegal, ya.

8. Harmony Korine

Harmony Korine di Festival Film Venesia ke-81
Harmony Korine di Festival Film Venesia ke-81 (commons.wikimedia.org/Ariela Ortiz-Barrantes)

Harmony Korine punya humor absurd yang gelap, yang ia tuangkan dalam film-filmnya, terutama yang berkaitan dengan masa kanak-kanak. Lewat film-filmnya seperti Kids (1995) dan Ken Park (2002), Harmony Korine sering kali memandang masa kanak-kanak dan remaja lewat kacamata yang suram. Gayanya, meskipun unik, justru mendapat banyak kritikan.

Dalam sebuah wawancara di Festival Film Internasional Toronto pada 1997, Harmony Korine bilang kalau para kritikus mengkritiknya sebagai orang dewasa yang kekanak-kanakan dan eksploitatif. Namun, kritikan terburuknya adalah, ia dilarang hadir ke acara Late Night with David Letterman seumur hidupnya. Tiga kali Harmony Korine datang ke acara tersebut, ia dikritik karena sikapnya yang bertentangan dengan sifat Letterman yang lugas dan ingin tahu. Namun, Harmony Korine sebenarnya dilarang datang ke acara ini gara-gara David Letterman memergoki Harmony sedang mengobrak-abrik dompet Meryl Streep di belakang panggung pada penampilan keempatnya di acara tersebut. Hal ini pun baru terungkap ke publik saat James Franco melakukan jumpa pers untuk Spring Breakers pada tahun 2013.

Nah, karena berbagai kritikan, kondisi mental Harmony Korine pun mengalami masalah. Hal ini diperparah dengan kecanduan sang sutradara terhadap heroin.

Sutradara terkenal acap kali menciptakan film yang bagus atau mungkin film yang kontroversial. Namun, di samping karyanya, seorang sutradara juga bisa menjadi perbincangan ketika sikap atau perilakunya meresahkan orang lain. Yap, seperti beberapa sutradara yang telah kita bahas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Hype

See More

10 Artis India Peringati Hari Anak Nasional, Ada Kajol

17 Nov 2025, 07:01 WIBHype