Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sutradara Hebat yang Hanya Sekali Membuat Film Horor

Quentin Tarantino menyutradarai Death Proof
Quentin Tarantino menyutradarai Death Proof (dok. Dimension Films/Death Proof)
Intinya sih...
  • Charles Laughton hanya menyutradarai satu film horor, The Night of the Hunter (1955), yang dianggap sebagai masterpiece dengan atmosfer surealis dan puitis.
  • Quentin Tarantino mencoba genre horor lewat Death Proof (2007) dengan memadukan elemen slasher klasik dan estetika film B 70-an.
  • Stanley Kubrick mengubah novel Stephen King menjadi pengalaman sinematik mengerikan lewat The Shining (1980), menciptakan teka-teki visual dan simbolisme yang terus dianalisis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidak semua sutradara besar dikenal karena karyanya di genre horor. Beberapa di antara mereka hanya menyentuh dunia menyeramkan itu sekali saja, tapi hasilnya justru meninggalkan jejak mendalam di sejarah sinema. Karya tunggal mereka di genre ini membuktikan bahwa para maestro bisa membuat bulu kuduk merinding hanya dengan satu film.

Menariknya, sebagian besar dari mereka bukanlah pembuat film horor sejati. Mereka dikenal lewat drama, kriminal, atau satire sosial, tapi ketika akhirnya mencoba membuat film horor, hasilnya bukan sekadar menakutkan, melainkan juga artistik dan berpengaruh. Berikut lima sutradara besar yang hanya sekali mencoba film genre horor, tapi sukses meninggalkan warisan yang sulit dilupakan.

1. Charles Laughton – The Night of the Hunter (1955)

film The Night of the Hunter
film The Night of the Hunter (dok. MGM/The Night of the Hunter)

Charles Laughton hanya pernah menyutradarai satu film sepanjang hidupnya, tapi karya tunggal itu menjadi masterpiece. The Night of the Hunter menampilkan Robert Mitchum sebagai pembunuh berantai karismatik bernama Harry Powell, sosok yang benar-benar membuat penonton bergidik ngeri.

Laughton berhasil menciptakan atmosfer surealis dan puitis yang membuat film ini terasa seperti dongeng gelap yang menghantui. Meski dirilis pada 1955 dan gagal secara komersial saat itu, film ini kini dianggap sebagai salah satu film paling berpengaruh sepanjang masa.

Para sutradara modern seperti Spike Lee dan David Lynch bahkan mengaku terinspirasi olehnya. Sayangnya, Laughton tidak pernah kembali ke kursi sutradara sehingga meninggalkan dunia film dengan satu karya yang sempurna dan misteri besar mengapa ia tak pernah membuat film lagi?

2. Quentin Tarantino – Death Proof (2007)

film Death Proof
film Death Proof (dok. Dimension Films/Death Proof)

Dikenal dengan dialog tajam dan kekerasan bergaya khasnya, Quentin Tarantino hanya sekali mencoba genre horor lewat Death Proof pada 2007. Film ini adalah bagian dari proyek Grindhouse bersama Robert Rodriguez, dan menampilkan Kurt Russell sebagai Stuntman Mike, seorang psikopat yang membunuh perempuan menggunakan mobilnya.

Tarantino memadukan elemen slasher klasik dengan estetika film B 70-an, penuh gaya dan darah. Meski banyak yang menganggap Death Proof sebagai karya paling lemah Tarantino, film ini justru menjadi bentuk cinta sang sutradara terhadap film horor jadul.

Adegan kejar-kejaran di akhir film begitu intens dan memacu adrenalin, menunjukkan bahwa Tarantino tahu betul cara memainkan ketegangan. Namun hingga kini, ia belum pernah kembali ke genre horor padahal gayanya yang khas sebenarnya sangat cocok untuk dunia yang menakutkan itu.

3. Robert Altman – Images (1972)

film Images
film Images (dok. Columbia Pictures/Images)

Robert Altman dikenal sebagai sutradara yang jago menyingkap sisi kompleks kehidupan manusia melalui film-film seperti Nashville (1975) dan 3 Women (1977). Namun hanya sekali ia mencoba film horor lewat Images (1972), sebuah kisah surealis tentang seorang penulis yang perlahan kehilangan pegangan pada realitas.

Dibintangi oleh Susannah York, film ini lebih menyeramkan karena bermain di wilayah psikologis ketimbang menampilkan hantu atau darah. Dengan visual yang indah tapi mengganggu, Images menjadi potret horor dari pikiran yang retak.

Film ini menunjukkan kemampuan Altman dalam menciptakan ketegangan batin tanpa perlu efek berlebihan. Setelahnya, ia memilih kembali ke genre yang lebih realistik, meski banyak penggemar berpendapat bahwa Images adalah karya paling mencekam yang pernah ia buat.

4. Martin Scorsese – Cape Fear (1991)

film Cape Fear
film Cape Fear (dok. Universal Pictures/Cape Fear)

Martin Scorsese lebih dikenal lewat film mafia dan drama psikologis, tapi pada 1991 ia sempat menjajal genre horor lewat Cape Fear. Film ini merupakan remake dari versi 1962 dan menampilkan Robert De Niro sebagai Max Cady, seorang penjahat kejam yang meneror keluarga pengacaranya setelah keluar dari penjara.

Dengan arah visual yang gelap dan musik menegangkan, Cape Fear menjadi eksplorasi Scorsese terhadap ketakutan manusia paling dasar yakni kehilangan kendali. Meski tidak termasuk film horor murni, atmosfer dan karakter di dalamnya benar-benar menimbulkan rasa cemas yang dalam.

Film ini bahkan menjadi salah satu hit box office terbesar dalam karier Scorsese saat itu. Namun setelah Cape Fear, sang sutradara kembali ke akar film-film kriminalnya dan meninggalkan dunia horor dengan satu karya yang tetap mengguncang hingga kini.

5. Stanley Kubrick – The Shining (1980)

film The Shining
film The Shining (dok. Warner Bos/The Shining)

Stanley Kubrick dikenal karena perfeksionismenya, dan The Shining menjadi bukti bagaimana ia bisa mengubah novel Stephen King menjadi pengalaman sinematik yang benar-benar mengerikan. Dengan penampilan legendaris Jack Nicholson dan atmosfer hotel Overlook yang menghantui, film ini menjadi salah satu horor paling terkenal sepanjang masa.

Kubrick tak sekadar membuat film menakutkan, tapi juga menciptakan teka-teki visual dan simbolisme yang terus dianalisis hingga hari ini. Meski banyak film Kubrick mengandung elemen gelap seperti A Clockwork Orange (1971) dan Eyes Wide Shut (1999), The Shining adalah satu-satunya karya yang benar-benar berakar pada genre horor.

Ironisnya, film ini membuat Stephen King kecewa tapi justru dicintai oleh para penonton dan kritikus. Kubrick tidak pernah kembali ke genre ini lagi, tapi warisan The Shining sudah cukup untuk membuatnya abadi di dunia horor. 

Kelima sutradara ini membuktikan bahwa satu langkah saja ke dunia horor bisa menghasilkan karya yang tak lekang oleh waktu. Kalau salah satu dari mereka masih hidup dan diberi kesempatan membuat film horor lagi, siapa yang paling ingin kamu tonton hasilnya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us

Latest in Hype

See More

Film Gaza, The Voice of Hind Rajab, Bakal Tayang di Markas PBB

21 Nov 2025, 14:57 WIBHype