Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penjelasan Sutradara soal Ending Film Heretic

Heretic (do. A24/Heretic)

Konfrontasi terakhir dalam film Heretic (2024) membawa penonton pada klimaks penuh ketegangan antara Suster Paxton (Chloe East), Suster Barnes (Sophie Thatcher), dan Mr. Reed (Hugh Grant). Setelah melalui serangkaian ujian keimanan yang intens dan penuh manipulasi, nasib kedua suster Mormon ini pun dipertaruhkan.

Pertanyaannya, apakah ada yang selamat dari permainan menakutkan yang dirancang oleh Mr. Reed? Artikel ini akan mengupas nasib ketiga tokoh utama, simbolisme agama, dan makna ending yang penuh ambigu dalam Heretic. Yuk, simak!

Artikel ini mengandung spoiler!

1. Nasib ketiga tokoh utama di film Heretic

Heretic (dok. A24/Heretic)

Dalam satu adegan menegangkan, Mr. Reed berhasil menggorok leher Barnes. Paxton, yang mencoba kabur dari rumah tersebut justru menemukan kenyataan mengejutkan. Ternyata, para "nabi" yang sebelumnya muncul hanyalah sekelompok wanita yang dikurung oleh Mr. Reed.

Paxton kemudian coba kembali ke tempat awal, hanya untuk ditusuk oleh Mr. Reed. Namun sebelum Mr. Reed menghabisinya, Barnes bangun dan menghantam kepala Mr. Reed. Mr. Reed mati, begitu pun Barnes yang menggunakan tenaga terakhirnya untuk menyelamatkan Paxton.

Paxton akhirnya bisa keluar dari rumah tersebut, meski dengan luka parah. Di penghujung film, ia melihat kupu-kupu di tangannya dan perlahan kehilangan kesadaran. Bisa disimpulkan kalau Paxton masih hidup setelah keluar dari rumah Mr. Reed.

2. Alasan Barnes dan Paxton memilih pintu berbeda

Heretic (do. A24/Heretic)

Setelah berdebat panjang di kapel, Paxton dan Barnes dipaksa oleh Mr. Reed untuk memilih dua pintu bertuliskan "belief" dan "disbelief." Barnes memilih pintu bertuliskan "belief" atau keyakinan, sedangkan Paxton memilih pintu satunya lagi.

Keputusan mereka mencerminkan pendekatan berbeda terhadap keimanan: Barnes percaya diri dengan keyakinannya, sementara Paxton lebih pragmatis dan coba menipu Mr. Reed. Namun sayangnya, kedua pintu mengarah ke tempat yang sama.

Ujian ini adalah salah satu bentuk manipulasi Mr. Reed. Ia seolah menyindir bahwa keyakinan mereka tidak memengaruhi kenyataan empiris di hadapan mereka. Pada akhirnya, siapapun yang memiliki "kontrol" akan bisa mengendalikan keyakinan mereka.

3. Manakah agama yang 'benar' menurut Mr. Reed?

Heretic (do. A24/Heretic)

Sepanjang film, Mr. Reed coba menunjukkan kepada kedua suster tersebut (dan kepada penonton) bahwa agama adalah alat kendali, bukan kebenaran. Dengan menjadikan para suster Mormon sebagai tawanan dan memainkan kepercayaan mereka, Reed menyoroti sisi gelap agama yang seringkali dimanfaatkan untuk kekuasaan.

Dalam pikirannya, Mr. Reed melihat tindakannya sebagai sebuah "pencerahan" bagi mereka yang ia anggap sesat. Namun, ia gagal mengakuisisi iman Paxton dan Barnes sepenuhnya. Hal ini membuktikan kalau keyakinan bersifat sangat personal dan tak dapat sepenuhnya dikendalikan oleh pihak luar.

4. Apa maksud kupu-kupu di akhir film?

Heretic (do. A24/Heretic)

Kupu-kupu yang dilihat Paxton di akhir, meski hanya halusinasi, memiliki makna mendalam. Dalam budaya Tao, kupu-kupu sering kali melambangkan transendensi dan kebebasan. Seperti yang dijelaskan oleh Mr. Reed:

"Dahulu kala, filsuf Tao Zhuangzi bermimpi menjadi kupu-kupu. Tak lama kemudian ia terbangun. Ia pun tidak tahu, apakah ia manusia yang bermimpi menjadi kupu-kupu, atau kupu-kupu yang bermimpi menjadi manusia."

Di awal film, Paxton menyebutkan kalau ia ingin bereinkarnasi sebagai kupu-kupu. Setelah kabur, ia melihat kupu-kupu hinggap di tangannya, lalu hilang setelahnya. Pada akhirnya, kupu-kupu tersebut menjadi simbol iman dan keyakinan. Penonton pun diberikan kebebasan untuk memberikan interpretasi sesuai keyakinan masing-masing.

5. Penjelasan ending Heretic dari sang sutradara

Heretic (dok. A24/Heretic)

Sutradara Bryan Woods dan Scott Beck mengungkap bahwa film ini dibuat dengan ambiguitas untuk memancing interpretasi berbeda dari penonton. Jadi, bisa dibilang kalau akhir film ini terbuka (open ending), khususnya mengenai adegan kupu-kupu tersebut.

"Setiap orang memiliki intuisi tentang hubungan mereka dengan iman... dan pertanyaan besar tentang apa yang terjadi ketika kita meninggal. Ini adalah pertanyaan terbesar dalam hidup, dan tidak ada jawaban konkret yang pasti," ucap Scott Beck dilansir Business Insider.

Bagi Scott, pencarian jawaban akan hal itu adalah hal yang sangat menarik, dan ia pikir itulah inti dari film ini. Chloe East, yang memerankan Suster Paxton, juga memberikan pendapat mengenai akhir film yang penuh ambigu ini.

"Tergantung pada bagaimana kalian dibesarkan, setiap orang memiliki perspektif yang berbeda tentang film ini dan apa artinya," ungkapnya kepada majalah Time.

Dengan akhir yang terbuka ini, apakah kamu percaya bahwa kebebasan sejati akhirnya didapatkan oleh Paxton? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
Zahrotustianah
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us