Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tantangan Di Balik Pembuatan Film Sebelum 7 Hari, Sampai Bikin Telaga!

potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Jakarta, IDN Times - Awi Suryadi kembali dengan film horor terbaru berjudul Sebelum 7 Hari. Film tersebut merupakan adaptasi dari film pendek populer berjudul sama, yang telah menerima banyak penghargaan.

Nah, jelang penayangan film pada 23 Januari 2025, sang sutradara pun menceritakan berbagai tantangan yang ia hadapi selama proses penggarapan film. Saking totalitasnya, ia dan tim art nekat membuat telaga buatan.

 

1. Turun langsung untuk hunting lokasi syuting film Sebelum 7 Hari

potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Awi Suryadi menyebut dirinya selalu terjun langsung untuk hunting lokasi syuting. Pasalnya, ia tidak ingin menggunakan lokasi yang sama, yang sudah pernah digunakan untuk filmnya sendiri maupun film lain.

Meski sempat mengalami kesulitan, ia dan timnya akhirnya menemukan set rumah yang cocok digunakan untuk film Sebelum 7 Hari. Awalnya, set rumah tersebut merupakan sebuah villa yang berbentuk plong tanpa sekat. Namun kemudian, tim art melakukan penataan hingga sedemikian rupa.

"Akhirnya kita dapat rumah yang eksterior-nya kita suka, tapi dalamnya waktu itu kebetulan plong, karena tipe-nya memang villa untuk rame-rame. Jadi tim art saya menawarkan untuk bikin sekat-sekat. Jadi yang rumahnya itu kita create," kata Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari yang berlangsung di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025).

2. Totalitas bikin telaga buatan di dalam gua di Padalarang

potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Meski set rumah di film Sebelum 7 Hari merupakan hasil kreatif dari tim art, Awi Suryadi menegaskan kalau mereka juga melakukan syuting di sebuah gua asli di Padalarang.

"Kalo guanya gua asli, di pinggir sungai," ungkapnya.

Hanya saja, karena membutuhkan telaga untuk adegan menyelam, ia dan tim art-nya akhirnya nekat membuat telaga buatan. Sebenarnya, di dalam gua tersebut juga ada telaga yang cukup dalam. Namun karena posisinya yang jauh ke dalam, tidak memungkinkan bagi mereka untuk membawa peralatan syuting.

"Kita udah coba masuk, tapi gak memungkinkan untuk bawa lampu, kamera. Jadi akhirnya, kita masuk semaksimalnya kita, bisa bawa pemain dan kru, lalu lagi-lagi tim art saya akhirnya ngegali, ngegali gua itu untuk bikin kolam. Jadi guanya, gua asli, di luar ada sungai asli, tapi telaganya kita yang bikin," lanjutnya.

3. Ungkap kesulitan mengambil shot under water

potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)
potret Awi Suryadi di press screening film Sebelum 7 Hari di XXI Epicentrum, Jakarta, Kamis (16/1/2025) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Di samping itu, Awi Suryadi juga tak menampik bahwa dirinya sempat mengalami kesulitan untuk mengambil shot di bawah air. Pasalnya, ia harus memastikan posisi kamera dan kemampuan pemain untuk menyelam.

"Standarnya kalau kita berenang di kolam, satu meter, dua meter. Tapi, kan pastinya itu nggak cukup untuk saya naruh kamera, minimal harus empat sampai lima meter. Artinya, pemain juga harus bisa nyelam sampai kedalaman dua meter."

Untuk mengatasi masalah tersebut, sang sutradara pun menyiapkan para pemainnya untuk menjalani worskop bersama instruktur diving. Ia akan melakukan take adegan setelah semua pemainnya merasa siap.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indra Zakaria
Rani Asnurida
Indra Zakaria
EditorIndra Zakaria
Follow Us