Tantangan Promotor Indonesia Bawa Musisi Lokal ke Malaysia dan Singapura
- Perbedaan regulasi soal konser menjadi tantangan yang ditemui Antara Suara ketika ingin membawa musisi lokal tampil di Malaysia dan Singapura.
- Pemilihan partner tim lokal yang sesuai dilakukan dengan proses panjang.
- Perbedaan selera musik di Malaysia dan Singapura juga menjadi tantangan tersendiri.
Jakarta, IDN Times - Antara Suara dikabarkan bakal membawa musisi Indonesia untuk tampil di Malaysia dan Singapura pada 2026 mendatang. Rencana itu dilakukan sebagai bagian dari ekspansi yang dilakukan oleh promotor musik tersebut.
CEO Antara Suara, Andri Verraning Ayu, tidak memungkiri kalau ada banyak tantangan yang pihaknya hadapi ketika akan merealisasikan rencana tersebut. Adapun salah satu di antaranya yang dijumpai adalah perbedaan regulasi.
1. Perbedaan regulasi menjadi tantangan yang dihadapi Antara Suara
Kepada IDN Times, Ayu mengaku ada perbedaan regulasi yang pihaknya temui dalam hal menggelar konser. Namun, mereka menjalin kerja sama dengan partner di Malaysia dan Singapura yang turut membantu untuk mengatasi tantangan itu.
"Sebenarnya dari kami, challenge paling utama adalah kita kan gak tahu segala regulasi di negara orang itu seperti apa. Aku rasa habit di Indonesia, pastinya di luar negeri itu berbeda. Kayak misalnya di Indonesia, kita announce penjualan tiket atau promo mepet itu kayaknya masih possible, tapi ternyata di luar gak kayak gitu," ucapnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Dari perbedaan itulah, Ayu dan rekan-rekannya jadi lebih banyak belajar mengenai regulasi di sana. Ia pun memandang kalau di Malaysia dan Singapura lebih tertib dari segi administrasi.
2. Pemilihan partner dilakukan dengan proses yang panjang
Saat ini, Antara Suara sudah bekerja sama dengan tim lokal di sana. Di balik itu, ternyata pemilihan partner tersebut juga gak gampang. Pasalnya, mereka harus melalui proses yang panjang agar dapat menemukan partner yang klop dari segi visi-misi.
"Pasti ketika kita memilih partner, itu kan juga melalui proses yang panjang. Kita gak selalu bisa langsung cocok atau punya visi-misi yang sama. Kita mulai ini tuh sudah lumayan lama, dari setahun belakangan. Sampai akhirnya, kita sudah menemukan yang memang satu visi dan misi sama kita," ceritanya.
Ayu pun tidak membantah bakal ada tantangan-tantangan lain yang kemungkinan bisa dihadapi saat mengeksekusi acara nanti. Terlepas dari itu, ia berharap kerja sama yang terjalin dapat berjalan dengan baik.
3. Ada perbedaan selera musik antara Malaysia dan Singapura
Selain itu, perbedaan selera musik antara Malaysia dan Singapura ternyata jadi tantangan tersendiri. Ayu menjelaskan, Malaysia sebenarnya memiliki tren selera musik yang hampir sama seperti di Indonesia. Namun, hal itu justru berbeda dari Singapura.
"Kalau misalkan Malaysia, apa yang lagi tren di Indonesia biasanya okelah. Kalau Singapura, ini sebenarnya agak challenging, karena Singapura ini gak ngikutin tren yang ada di Indonesia. Bahkan, mungkin tren di Indonesia sudah 5 atau 10 tahun lalu, di sana baru tren," jelasnya.
Kata Ayu, selera musik di Malaysia tidak terbatas pada genre tertentu selama masih terbilang tren di Indonesia. Di sisi lain, Singapura justru memiliki genre yang lebih cenderung banyak disukai, yaitu pop Melayu.
Rencananya, Antara Suara mengemas performance musisi lokal yang akan tampil di Malaysia dan Singapura dalam bentuk konser tunggal. Sementara itu, daftar musisi yang akan diajak untuk tampil kabarnya akan diumumkan dalam waktu dekat ini.
