Vino G. Bastian senang main dan nonton film keluarga karena kisahnya dekat dengan kehidupan
Bukan tipe yang mudah sedih atau terbawa karakter, tapi gampang kepikiran
Vino G. Bastian selalu improvisasi: gak mau template!
Jakarta, IDN Times - Suasana kantor IDN pada Jumat (8/8/2025) sore terasa lebih ceria karena kedatangan Vino G. Bastian. Dalam wawancaranya bersama tim IDN Times, Vino memperkenalkan film terbaru yang dibintanginya bersama Nirina Zubir berjudul Hanya Namamu Dalam Doaku.
Kembali dengan film drama keluarga dengan kisah yang menyentuh, Vino antusias mengungkapkan kecintaannya terhadap film-film yang berkaitan dengan keluarga, baik sebagai aktor maupun penonton. Lantas, apa alasannya?
Jika dilihat dari filmografinya, rekam jejak Vino G. Bastian sebagai aktor memang gak perlu diragukan lagi. Sejak debut pada 2004, ia telah membintangi puluhan film dengan beragam genre dan tema, mulai dari film laga, horor, drama, komedi, hingga romantis.
Nah, di balik beragam genre dan tema yang tak jarang memecahkan rekor box-office Indonesia tersebut, Vino mengaku sangat senang ketika menerima tawaran film yang ceritanya berkaitan dengan hubungan antarkeluarga.
“Aku tuh senang banget dapat film yang berhubungan sama keluarga, mau itu film komedi, mau itu film action, atau drama itu sendiri. Aku senang banget film tentang hubungan antara orangtua sama anak, ibu sama anak, suami sama istri,” ujarnya di kantor IDN, Jakarta.
Sambil tersenyum lebar, suami aktris Marsha Timothy tersebut kemudian menyebut alasannya menyukai film-film bertema keluarga. Menurutnya, film-film bertema keluarga memiliki kisah yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Bukan cuma sebagai aktor, Vino juga mengungkapkan kecintaannya terhadap film keluarga dari kacamatanya sebagai penonton.
“Hal itu sangat dekat dengan kehidupan kita dan menonton drama keluarga juga gak akan ada habisnya,” lanjut Vino.
Meski diharuskan untuk memerankan karakter kunci dengan layer emosi yang diharapkan mampu menciptakan suasana haru dan menyentuh perasaan penonton, Vino ternyata bukan tipe orang yang gampang sedih, lho. Ia juga merasa tidak mengalami kesulitan untuk lepas dari karakternya setelah syuting.
Alih-alih gampang sedih, Vino justru menyebut bahwa ia mudah kepikiran dengan karakternya. Matanya berkaca-kaca saat mengenang kembali momen pembacaan naskah film Hanya Namamu Dalam Doaku yang sempat membuatnya menjadi parno karena tangannya mendadak tidak bisa digerakkan.
“Dulu pas lagi reading itu, pas banget tanganku tuh cedera gitu. Jadi emang bener-bener ga bisa digerakin gitu. Itu sempat parno sih. Karena ceritanya kayak gini, tangannya gua jadi ikutan ga bisa bergerak gitu,” kata Vino sambil menggerakkan pergelangan tangannya.
Walaupun sempat parno, Vino mengaku bahwa saat itu ia tetap berusaha berpikir positif dengan memandang hal tersebut sebagai pertolongan Tuhan untuk kelancaran film, terutama karakternya sebagai pejuang Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS). Syukurnya, kondisi tangannya juga kembali pulih setelah syuting selesai.
“Kayak pertolongan Tuhan untuk bisa merasakan itu. Aku gak mau berpikir yang jelek-jelek, tapi aku selalu berpikir mungkin ini salah satu, (perwujudan) doa kita semua, biar film ini dilancarkan,” lanjutnya.
Sesi wawancara ini menjadi semakin menarik saat Vino membahas soal pentingnya improvisasi bagi dirinya sebagai seorang aktor. Vino menyebut, meski riset yang dilakukan oleh tim produksi sudah sangat mendalam, Vino gak mau menjadi aktor yang asal menerima naskah. Ia tetap ingin melakukan improvisasi agar adegannya gak terkesan template.
“Aku gak mau template. Aku pengin punya sesuatu yang beda dan itu sangat mungkin terjadi,” ungkap aktor bernama asli Vino Giovanni Bastian tersebut.
Meski begitu, Vino menegaskan, improvisasi yang ia bawa tetap berada di bawah persetujuan sutradara dengan tujuan agar penonton bisa menerima pesan yang ingin disampaikan dengan baik.
Pasti banyak sekali yang merasa penasaran tentang hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan Vino G. Bastian saat menerima tawaran film, bukan? Nah, jawabannya, ternyata sebelum melihat siapa sutradaranya, Vino akan lebih dulu menilai tawaran film dari naskah dan karakternya.
“Untuk ngambil sebuah film, pertama pasti baca naskahnya dulu, terus karakternya seperti apa? Baru kita lihat, filmmaker-nya siapa. Karena kalau script yang bagus dan dikerjain oleh filmmaker yang gak bagus, pasti hasilnya juga gak maksimal. Tapi ada script yang gak bagus, tapi dikerjain oleh filmmaker yang bagus, yang ngerjainnya pake hati, yang punya dedikasi total, pasti akan ada progresnya, pasti akan bagus juga. Jadi hal itu jadi pertimbangan buat saya juga,” tuturnya.
Sebagai seorang yang penuh pertimbangan, Vino menceritakan bahwa ia pun sering melibatkan istri dan anaknya, Jizzy Pearl Bastian, saat akan menerima tawaran film, lho.
“Jadi pertimbangannya banyak ini. Dengan pertimbangan yang banyak itu pun belum tentu satu project itu juga berhasil dan kalau misalnya udah emang bingung banget, pasti nanya istri. Kadang-kadang hal yang paling objektif itu. Apalagi kalau udah nanya sama anak itu lebih objektif lagi,” kata Vino semakin bersemangat menceritakan peran istri dan sang anak di balik kariernya.
Menurutnya, selain membuat hubungan mereka jadi lebih terbuka, diskusi bersama anak juga terasa objektif, mengingat generasi sekarang menerima pembelajaran dan pengalaman yang lebih luas, terutama karena tumbuh di era media sosial.
“Ngebandinginnya gini, kita di umur anak kita sekarang, harus diakui jauh lebih pintar anaknya sekarang karena pengetahuannya itu lebih luas. Pembelajaran di sekolahnya pun lebih luas dari kita dulu. Sosial media selama digunakan dengan positif membuat mereka lebih punya experience yang lebih besar. Kita di umur segitu gak ada sosial media. Jendela dunia ini gak sebesar ini, aksesnya masih terbatas,” pungkasnya.
Bagi penggemar Vino G. Bastian, jangan lupa saksikan comeback sang aktor lewat film Hanya Namamu Dalam Doaku, tayang di bioskop mulai 21 Agustus 2025. Siap-siap dibikin mewek berjemaah!