Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Wajib Ditonton Sekeluarga, Ini 3 Film Seru yang Bikin Terharu 

Film Lady Bird (thewrangler.com)
Film Lady Bird (thewrangler.com)

Relasi antara anak dan orang tua memang selalu dinamis, terkadang sering melahirkan konflik yang sulit diselesaikan. Hari ini, isu tentang relasi tersebut cukup banyak dibahas dan telah tumbuh menjadi sebuah kesadaran baru – relasi antara orang tua dan anak adalah hal yang bisa dipelajari. Banyak buku, forum diskusi, dan seminar-seminar yang membahas tentang relasi orang tua dan anak. Namun, kali ini kita akan membahas beberapa film yang menyoroti dinamika relasi orang tua dan anak. Meski film-film ini dibalut dengan berbagai genre seperti sci-fi, drama religi, atau coming of age, tetapi jika dilihat lebih jauh, banyak aspek lain yang mungkin dapat kita jadikan bahan diskusi ataupun refleksi, baik sebagai orang tua maupun anak.

1. Mencari Hilal

Film Mencari Hilal (Arsip Festival Film Indonesia)
Film Mencari Hilal (Arsip Festival Film Indonesia)

Mencari Hilal, film yang disutradarai oleh Ismail Basbeth ini bercerita tentang Mahmud, pria paruh baya religius dan konservatif yang ingin pergi mencari hilal akibat munculnya isu sidang isbat yang menghabiskan dana 9 milyar. Tetapi karena kondisi kesehatannya yang menurun, ia harus melakukan perjalanan tersebut ditemani oleh anaknya, Heli. Heli adalah seorang aktivis lingkungan yang selama ini selalu memiliki pandangan yang menurut Mahmud, sekuler dan berseberangan dengan keyakinannya.

Menariknya dalam film ini, dalam perjalanan mencari hilal kita akan menemui berbagai konflik horizontal yang masih relevan terjadi di masyarakat hari ini. Mencari Hilal juga bisa dikatakan sebagai perjalanan emosional yang pada akhirnya akan menemukan titik tengah relasi ayah dan anak, memaknai kembali arti toleransi dan perbedaan, serta makna di balik kata hilal itu sendiri.

2. Interstellar

Film Interstellar (Montages Megazine)
Film Interstellar (Montages Megazine)

Interstellar, didedikasikan oleh Christopher Nolan sebagai bentuk kecintaannya terhadap genre sci-fi dan idolanya Stanley Kubrick. Bercerita tentang bumi di masa depan yang telah mengalami krisis pangan dan lingkungan yang membuat manusia berada di ambang kepunahan. Interstellar menyoroti dilema Cooper, seorang mantan pilot NASA, untuk terus menjelajahi antariksa demi mencari planet baru atau kembali pulang ke bumi menemui anaknya.

Meski mengusung sci-fi dengan konsep megah, perjalanan antariksa, dan berbagai teori fisika yang rumit, Interstellar tidak lantas melupakan elemen penting dari sebuah cerita, yaitu perjalanan emosional setiap karakternya. Kamu akan ikut merasakan dilema moral, kerinduan, serta kepedihan seorang ayah yang terpaksa harus berpisah dengan anaknya demi tujuan yang lebih besar. 

3. Lady Bird

Film Lady Bird (thewrangler.com)
Film Lady Bird (thewrangler.com)

Jauh sebelum film Barbie, Greta Gerwig pernah menulis dan menyutradarai salah satu film coming of age terbaik dalam dua dekade terakhir ini, yaitu Lady Bird. Bercerita tentang seorang remaja yang independen mencoba untuk membuat jalan hidupnya sendiri untuk keluar dari kampung halamannya Sacramento, California, dan menjauh dari ibunya yang rumit. 

Pencarian jati diri seorang remaja dan konflik hubungan antara anak dan ibu, menjadi inti dari cerita film ini. Kamu akan menemui berbagai momen hangat, sederhana, dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, sekaligus menyindir banyak hal yang relevan terhadap relasi kita dengan keluarga, terutama dengan ibu. Lady Bird adalah sebuah surat cinta dari Greta Gerwig untuk Sacramento, arti sebuah keluarga, makna sebuah rumah, dan masa muda yang penuh gejolak. 

Pada akhirnya setiap generasi akan melahirkan individu yang unik untuk menjawab kebutuhan zamannya. Setiap orang tua dan setiap anak lahir menjadi individu yang berbeda dan cenderung "berlawanan". Para orang tua tidak akan bisa membentuk anaknya sesuai keinginan mereka, begitu pun sebaliknya, seorang anak tidak bisa meminta untuk dilahirkan dari orang tua yang seperti apa. Sebagai orang tua maupun anak, kita hanyalah bisa terus berusaha untuk mencari titik tengah, berusaha saling mengerti, dan menerima satu sama lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ghafara Harashta
EditorGhafara Harashta
Follow Us

Latest in Hype

See More

Harga Raket Padel yang Pernah Dipakai Artis Indonesia, dari Rp3 Jutaan

20 Sep 2025, 17:54 WIBHype