Timo Tjahjanto soal Action Nobody 2, Brutal tapi Tetap Nyaman Ditonton

13 Agu 2025, 19:05 WIB

Zahrotustianah

wawancara Timo Tjahjanto, sutradara film Nobody 2 (dok. Universal Pictures | IDN Times)

Intinya sih...

Action Nobody 2 ada di antara The Shadow Strays dan Big Four
Nobody 2 juga punya core cerita tentang keluarga
Tidak ada unsur lokal di dalam adegan action-nya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Timo Tjahjanto melebarkan sayap kariernya di industri film dengan masuk ke produksi Hollywood sebagai sutradara Nobody 2. Dengan latar belakangnya sebagai sutradara film action yang keras di Indonesia, Timo tertantang mengarahkan film yang dibintangi Bob Odenkirk ini, karena naskahnya gak gelap-gelap banget, bahkan lebih berwarna.

Nobody 2 mengisahkan tentang Hutch Mansell yang berusaha untuk lebih dekat sama keluarganya dengan mengajak mereka liburan musim panas. Namun, aksi-aksi brutal tak bisa terhindarkan dan terus mengiringi liburan keluarga Hutch.

Jika dibandingkan dengan film pertamanya, menurut saya, Nobody 2 punya adegan aksi yang lebih keras di tangan Timo. Namun, jika melihat karya-karyanya sebelum ini rasanya sedikit lebih light. Meski begitu, Timo mengatakan, Universal Pictures sebagai studio tidak pernah melarangnya bereksplorasi, termasuk pada adegan action. Berikut penjelasan Timo Tjahjanto tentang action yang ia suguhkan di Nobody 2 melalui wawancara eksklusif IDN Times.

1. Action Nobody 2 ada di antara The Shadow Strays dan Big Four

Timo Tjahjanto menjelaskan, sebagai sutradara, ia punya batasan sendiri ketika membuat adegan-adegan kekerasan pada setiap karyanya, termasuk kapan harus memunculkan scene yang bisa membuat orang gak nyaman.

Misalnya, ketika membuat The Shadow Strays dan The Night Comes for Us, Timo mengaku memang tujuannya untuk menggambarkan bahwa kekerasan adalah sebuah pengalaman yang sangat dekat di sendi dan saraf. Berbeda ketika menggarap Big Four di mana ia mencoba membuat kekerasan sebagai sesuatu yang sedikit fun dan komikal.

"Dan gue mencari, oke, Nobody 2 artinya gue di tengah deh di mana ada that fine line between, yes, violence-nya masih punchy, masih lumayan brutal, tapi pada akhirnya gue gak pengin penonton keluar dengan bete, gitu. Gak pengin mereka dengan bersedih," jelasnya dalam wawancara virtual pada Kamis (7/8/2025).

2. Nobody 2 juga punya core cerita tentang keluarga

Nobody 2 (dok. Universal Pictures/Nobody 2)

Timo pun menegaskan, Nobody 2 bukan hanya sebuah film action dengan adegan laganya yang keras, melainkan juga tentang keluarga. Karenanya, meski dikenal sebagai sutradara dengan karya-karya berisi adegan kekerasan, sang sutradara tidak ingin Nobody 2 sebrutal itu.

"Waktu gue bikin itu, apalagi ada anak kecil, ada keluarganya Hutch Mansell. Jadi gue ngerasa, oke, kita coba buat ada fine line-nya lah, gitu. Gue gak mau harus kelihatan kayak bola mata keluar, sedangkan film ini pada akhirnya hatinya mengenai keluarga," tambahnya.

3. Tidak ada unsur lokal di dalam adegan action-nya

Adegan action yang terlihat di Nobody 2 ini tidak meninggalkan ciri khas dari film pertamanya. Banyak pertarungan tangan kosong dengan pukulan-pukulan mematikan. Jika kamu berharap ada koreografi dari pencak silat atau semacamnya, sayangnya tidak ada. Timo mengaku tidak memasukkan unsur lokal apa pun ke dalam film ini, meski membawa identitas sebagai sutradara asal Indonesia.

"Well, sebenarnya jujur ya, karena ini film pertama gue, satu-satunya yang gue bawa adalah identitas gue sebagai seorang filmmaker Asia. Jadi, gue waktu itu gak terlalu, gue bukan orang yang suka kayak, oh, gue harus masukin elemen itu. Itu akan terjadi dengan sendirinya begitu gue udah lebih diakui di sinilah, gitu. Dan itu langkah-langkahnya kan tidak langsung," jelasnya.

Untuk mencapai itu, Timo pun belajar untuk lebih banyak mendengarkan masukan dari orang lain untuk berkembang sebagai orang kreatif.

Tunggu artikel lain dari wawancara Timo Tjahjanto, ya. Nobody 2 sudah tayang di bioskop Indonesia mulai 13 Agustus 2025.