10 Tradisi Penikahan dari Berbagai Negara di Dunia, Unik Banget!

Di negara ini, menjelang pernikahan calon mempelai wanita akan 'dipaksa' menggemukkan badannya karena penduduk setempat percaya bahwa calon pengantin itu akan menjadi lebih cantik. Bahkan perempuan-perempuan di sana sudah dipaksa makan sejak usia muda. Dilansir dari marieclaire.com, mereka dipaksa makan sebanyak 16 ribu kalori per hari dengan brutal.

Tradisi berikut ini disebut dengan 'tradisi menghitamkan pengantin', di mana kegiatan ini dilakukan sebelum hari pernikahan. Kedua calon pengantin akan disirami lumpur, dilempari sisa makanan, telur busuk, hingga sampah-sampah lainnya. Jika kedua calon pengantin dapat bertahan, maka dipercaya mereka berdua juga akan mampu melalui rintangan dalam pernikahan kelak.

Pengantin wanita di Tujia harus mempersiapkan diri 30 hari sebelum pernikahannya dengan menangis selama 1 jam sehari. Nenek, ibu, hingga saudara lainnya pun harus ikut menangis bersama selama 1 jam sehari setiap harinya. Hal ini ternyata bertujuan untuk menunjukkan rasa bahagia dan cinta yang mendalam.

Tradisi yang satu ini bisa dibilang cukup ekstrim. Sebelum ingin menikahi perempuan yang dicintainya, sang pria dan keluarganya harus datang menemui ayah dari perempuan tersebut dengan membawa Tabua atau gigi paus.

Korea Selatan ternyata juga memiliki tradisi menjelang pernikahan. Teman-teman dari calon pengantin pria akan melepaskan sepatu, dan mengangkat kedua kakinya untuk dipukul-pukul dengan ikan kering. 

Meskipun sakit, tradisi ini dianggap sebagai kegiatan yang seru karena sembari kedua kakinya dipukul, sang calon pengantin pria akan ditanyakan beberapa pertanyaan seperti sedang bermain kuis.

Tradisi ini dimulai dari Polandia pada tahun 90an. Para tamu pria yang ingin berdansa dengan mempelai wanita harus membayar dengan uang begitu pula sebaliknya. Sedangkan dalam tradisi Yunani, saat kedua mempelai melakukan first dance di hari pernikahannya sementara para tamu menempelkan uang-uang ke pakaian mereka.

Dalam tradisi suku Maasai, rambut mempelai wanita akan dicukur habis kemudian kepalanya dibaluti lemak domba dan minyak. Lalu ayah dari mempelai wanita harus meludahi kepala dan dada anak perempuannya itu untuk memberkatinya. Hal ini dipercaya akan membawa keberuntungan.

Coba bayangkan bagaimana jadinya kalau kamu dilarang ke toilet selama 3 hari? Bisa tahan gak? Nah, pengantin baru dari etnis Tidung harus sanggup melakukannya. Mereka dilarang meninggalkan rumah, bahkan ke toilet untuk 3 hari lamanya. 

Untuk mengantisipasinya pun mereka harus mengurangi asupan makanan dan minuman yang masuk ke tubuh. Jika mereka berhasil, metode ini dipercaya akan membawa keberuntungan.

Tradisi dari Swedia ini juga cukup bikin jantung deg-degan nih, guys. Di hari pernikahan, jika tiba-tiba pengantin pria pergi meninggalkan ruangan, meskipun untuk ke toilet sekalipun, maka setiap pria lajang yang menghadiri acara tersebut boleh mencium pengantin wanita.

Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika pengantin wanita meninggalkan ruangan dengan alasan apa pun, setiap wanita lajang yang hadir diperbolehkan mencium pengantin prianya. Wah, bahaya juga ya!

Di beberapa wilayah India terdapat kepercayaan bahwa anak perempuan yang lahir dalam perhitungan astrologi tertentu dianggap sudah terkena kutukan dan tidak boleh menikah. Pasalnya akan membuat suaminya meninggal lebih cepat yang dapat menjadikannya seorang janda. 

Maka dari itu, untuk menghapuskan kutukan tersebut calon mempelai wanita harus menggelar ritual pernikahan dengan sebatang pohon. Setelah itu, pohon tersebut harus dipotong dengan begitu wanita itu boleh menikah.

Wah, setiap tradisi di atas membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa juga ya! Menurut kamu, tradisi mana nih yang paling unik?