Di zaman sekarang, restoran cepat saji bukan lagi sebagai tempat untuk makan. Restoran cepat saji sekarang sudah menjadi tempat untuk melepas penat, mengadakan pertemuan dengan teman-teman, dan lainnya.
Dilansir dari Brightside.me, berikut adalah fakta yang tersembunyi di balik pelayanan restoran cepat saji. Semoga kamu nggak kaget ya. Pokoknya jangan kaget.
Dalam dunia restoran cepat saji, burger adalah makanan yang bisa disajikan secara cepat. Hanya membutuhkan 30 detik untuk satu burger. Pertanyaannya adalah mengapa burger bisa secepat itu disajikan?
Sebab burger yang disajikan itu sebelumnya disimpan di lemari pendingin.
Rata-rata kamu akan mengunyah 12 kali jika memesan makanan dan langsung dimakan di restoran cepat saji. Hal itu berbeda ketika kamu makan di luar restoran, seperti memesan melalui Drive Thru. Rata-rata kamu akan mengunyah makanan 15 kali jika memesan makanan melalui Drive Thru.
Karena itu jangan kaget bila kamu sering nambah pesanan kalau makan langsung di restoran cepat saji. Lantaran semakin sedikit mengunyah, kita akan merasa kurang puas. Alhasil kita memesan makanan lagi karena masih lapar.
Satu di antara strategi restoran cepat saji untuk menggaet pelanggan adalah membuat makanan dengan selera yang disukai banyak orang. Secara fisik memang berbeda. Bahan-bahan yang dipakai juga berbeda.
Walau begitu, ada satu resep rahasia yang dipakai untuk semua menu agar memiliki rasa yang serupa. Dengan begitu, restoran cepat saji dapat memuaskan pelanggan mereka saat itu juga.
Bukan tanpa alasan restoran cepat saji memilih warna pada brand mereka. Pemilihan warna bukan didasarkan oleh unsur seni, melainkan unsur psikologi manusia. Kombinasi warna merah-kuning dipilih karena mampu menarik orang untuk datang dan memesan makanan.
Istilah yang dipakai oleh pengelola restoran cepat saji adalah:
Ketchup and Mustard Theory (Teori Saus Tomat dan Mustard)
Sering mendengar kalimat ini waktu kalian memesan makanan di restoran cepat saji:
Mau Tambah Nasi Atau Kentang?
Masih Ada Lagi Yang Mau Dipesan?
Para ahli menyatakan kalau orang kecenderungan mudah menerima tawaran yang ditawarkan langsung pada orang bersangkutan. 85 persen orang akan memesan sesuatu lebih dari apa yang mereka pesan pada awal memesan.
Hal ini sengaja dilakukan oleh pegawai restoran cepat saji, agar bisa menjual produk lebih banyak daripada yang ditawarkan di papan menu.
Cara menjual minuman dengan mudah adalah memanilupasi ukuran gelas minuman. Kecenderungan orang, umumnya memilih ukuran sedang atau normal. Karena itu, beberapa restoran cepat saji sengaja menawarkan pelanggan minuman ukuran kecil dan besar. Bahkan menyembunyikan minuman ukuran sedang dalam daftar menu.
Terkadang kalau kita tidak ditawarkan minuman dalam ukuran apapun, pihak restoran cepat saji akan memberikan minuman dalam ukuran besar.
Daging pada burger restoran cepat saji bukanlah daging panggang asli. Daging yang dipakai adalah olahan pabrik, lalu dibekukan. Seperti penjelasan pertama sebelumnya, kalau burger restoran cepat saji disajikan dalam waktu 30 detik.
Bayangin saja kalau penyajian burger disamakan dengan penyajian makanan panggang lainnya. Untuk menciptakan rasa daging panggang, pihak restoran cepat saji menggunakan bumbu untuk membuat aroma seolah-olah itu daging panggang.
Banyak restoran cepat saji menawarkan salad sebagai menu makanan sehat. Tetapi karena adiktif, pihak restoran cepat saji membuat salad menjadi serupa dengan menu makanan lainnya.
Ada bahan tertentu yang ditambahkan dalam salad mereka. Sayangnya, para karyawan banyak yang tidak mengetahuinya.
Yang membuat kopi restoran cepat saji tidak ada efeknya adalah gelas styrofoam. Gelas styrofoam sangat berbahaya untuk wadah makanan atau minuman, apalagi dalam keadaan panas.
Kopi yang memakai gelas styrofoam sangat berbahaya. Kopi dalam keadaan panas akan bercampur dengan zat kimia yang terkandung dalam styrofoam. Apalagi sekarang mulai gencar-gencarnya pelarangan makanan dan minuman menggunakan wadah styrofoam. Selain mengakibatkan depresi dan hilang konsentrasi, makanan dan minuman dalam wadah styrofoam bisa memicu kanker.
Dalam Restoran Cepat Saji, telur yang digunakan sebagai bahan makanan menggunakan dua jenis telur. Yaitu telur sungguhan dan telur KW. Telur KW yang dimaksud adalah campuran telur premium, gliserin, dimetil dan zat adiktif makanan E552.
Jika ditanya mengapa menggunakan campuran tersebut, alasan logisnya adalah untuk mempersingkat waktu penyajian makanan. Masa iya restoran cepat saji, penyajiannya lama. Jika kalian mau makan telur, alangkah baiknya membuat sendiri di rumah.
Beberapa orang menemukan minuman bersoda di restoran cepat saji lebih enak, dari minuman yang dijual di pasaran. Sebenarnya bukan rasanya yang membedakan minuman di restoran capat saji dengan di luar.
Pada dasarnya minuman itu sama-sama bersoda. Namun yang membedakan adalah restoran cepat saji menambah campuran air dan konsentrat pada minuman bersoda mereka. Itulah yang membuat minuman bersoda restoran cepat saji lebih enak daripada yang di pasaran.
Seperti sebelumnya, kalau makanan restoran cepat saji didesain untuk makan di tempat. Tidak cocok untuk makan di rumah atau di jalan. Hal ini karena makanan tersebut memiliki batas waktu penyajian. Setiap makanan memiliki batas waktu penyajian yang berbeda-beda. Seperti burger yang memiliki batas waktu hingga 20 menit.
Sebenarnya tidak masalah kalau melewati batas waktu. Hanya saja, makanan tersebut akan terasa tidak enak untuk dimakan. Ya begitulah rahasia yang tersembunyi di restoran cepat saji.