Mendaki Gunung Everest dianggap sebagai salah satu prestasi paling menantang yang dapat dilakukan seseorang di Bumi. Ada begitu banyak faktor yang dapat membahayakan para pendaki.
Berikut ini beberapa fakta yang harus diketahui sebelum mendaki Gunung Everest yang besar dan perkasa. Yuk, simak ulasannya di bawah ini!
Jika kamu memiliki keinginan untuk mendaki gunung tertinggi di dunia, kamu harus menyiapkan biaya yang tidak sedikit atau sekitar $30.000 hingga $100.000.
Rata-rata sebagian besar ekspedisi Gunung Everest seharga sekitar $65.000 atau setara dengan Rp845 juta, tergantung dengan jumlah pendaki. Biaya lain termasuk membayar pembantu Sherpa dan fasilitas untuk hal-hal seperti pembuangan limbah.
Untuk pendaki yang mengambil rute arah timur laut untuk mencapai puncak, mereka harus melakukan perjalanan melewati suatu daerah yang disebut Rainbow Valley atau Lembah Pelangi. Meskipun kedengarannya ceria, tetapi daerah tersebut dipenuhi dengan mayat yang memakai jaket dan pakaian salju berwarna cerah atau warna-warni.
Daerah ini dipenuhi dengan petualang yang tidak berhasil mencapai puncak dan mati di sepanjang jalan. Selama bertahun-tahun, orang-orang telah membantu mendorong mayat-mayat melewati lereng bukit dengan tali, tetapi mereka masih dapat dilihat oleh orang-orang yang melewati Rainbow Valley atau Lembah Pelangi.
Gunung ini mempunyai ketinggian sekitar 8.848 m atu setinggi 29.029 kaki. Gunung Everest adalah gunung yang puncaknya mencapai jarak paling jauh dari permukaan laut.
Karena Gunung Everest memiliki tinggi yang luar biasa, air dapat mendidih maksimal hanya pada suhu 71 °C atau 160 °F. Bahkan di Gunung Everest titik didih air turun ketika ketinggian naik dan tekanan turun.
Sekitar 80 juta tahun lalu, daratan India bergerak cepat ke arah Eurasia yang menyebabkan tanah melengkung ke atas sehingga menciptakan Pegunungan Himalaya. Daratan India menembus lebih dari 1.200 mil atau 1.900 kilometer di bawah Eurasia.
Oleh karena itu, ketika daratan India mendorong, Gunung Everest menjadi lebih besar, tetapi hanya tumbuh sekitar empat milimeter per tahun.
Pada tahun 1994 para peneliti menempatkan perangkat Global Positioning Satellite (GPS) di South Col, sebuah dataran tinggi di bawah puncak Gunung Everest. Global Positioning Satellite (GPS) menunjukkan bahwa Gunung Everest tumbuh sekitar 0,1576 inci atau empat milimeter setiap tahun.
Jika ingin mendaki Gunung Everest, kamu harus terbang ke Nepal, negara kecil di dasar pegunungan. Bandara Tenzing-Hillary adalah tempat di mana kebanyakan orang memulai pendakian.
Tetapi sayangnya bandara tersebut memiliki salah satu jalur pendaratan paling berbahaya di dunia. Pada ketinggian sekitar 9000 kaki, Bandara Tenzing-Hillary memiliki jalur pendaratan hanya sepanjang 1500 kaki yang membuat pilot sulit untuk mendaratkan pesawat di sana, terutama di cuaca buruk.
Dalam 10 tahun terakhir, terdapat sekitar tujuh kecelakaan pesawat di Bandara Tenzing-Hillary.
Mayat-mayat pendaki yang tidak berhasil mencapai Gunung Everest dan mati di perjalanan menjadi salah satu rahasia umum. Berita baiknya, mayat-mayat pendaki di Gunung Everest dapat menjadi penanda untuk para pendaki.
Ketika mendaki Gunung Everest, terdapat sejumlah masalah yang dihadapi pendaki, termasuk jatuh dari gunung dan sesak napas karena tingkat oksigen yang rendah. Bahkan terkadang terjadi longsoran salju, batu-batu yang jatuh, dan cuaca yang tidak terduga berubah dalam hitungan menit.
Itulah beberapa fakta yang harus diketahui sebelum mendaki Gunung Everest. Selain menyiapkan biaya yang cukup besar, kamu juga harus siap secara fisik maupun mental agar mampu mencapai puncak Gunung Everest dan kembali dengan selamat. Semoga bermanfaat, ya!