9 Fakta Menarik yang Membuat Jepang Lebih Menonjol dari Negara Lain

Jepang mengalami sekitar 1.500 gempa bumi setiap tahun, dan getaran kecil hampir setiap hari. Di Jepang terdapat sekitar 111 gunung berapi aktif dan sekitar 15 peristiwa vulkanik termasuk letusan terjadi setiap tahun.

Jepang terletak di daerah Ring of Fire, di mana lempeng benua dan samudera bertemu, sehingga membuat negara ini menjadi target dari bencana alam terburuk abad ini.

Meskipun demikian, Jepang dikenal sebagai negara yang tetap tangguh dan bangkit kembali setelah mengalami setiap bencana, bahkan masih tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki ekonomi paling maju di dunia.

Meskipun dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kepadatan populasi manusia tertinggi, tetapi lebih dari 68,55 persen Jepang tertutup hutan.

Kebijakan pengelolaan hutan di Jepang dimulai lebih dari empat abad yang lalu saat permintaan kayu mulai meningkat dan ledakan populasi manusia mengancam penutupan hutan.

Gelombang kedua pengelolaan hutan dimulai setelah Perang Dunia II, dan hingga saat ini, baik pemerintah maupun organisasi swasta melakukan penanaman pohon secara rutin untuk mengimbangi emisi karbon.

Di sekolah-sekolah Jepang, bersih-bersih adalah bagian dari kurikulum. Anak-anak mulai diajarkan membersihkan sesuatu dan menjaga kebersihan sebagai bagian dari kegiatan sekolah sehari-hari untuk menanamkan rasa hormat, tanggung jawab, dan kesetaraan.

Jepang memiliki salah satu kereta api paling tepat waktu di dunia dengan penundaan rata-rata kurang dari satu menit pada jalur Shinkansen berkecepatan tinggi antara Tokyo dan Shin-akasaka pada tahun 2018.

Jika memang terjadi penundaan, kondektur akan mengumumkan permintaan maaf dan perusahaan kereta api akan mengeluarkan sertifikat penundaan (apabila kereta api akan terlambat lima menit). Namun, biasanya jarang terjadi penundaan pada kereta api ini.

Jepang memiliki tingkat obesitas terendah di antara negara-negara maju di dunia. Pada tahun 2008, Jepang memperkenalkan peraturan yang dikenal sebagai hukum "metabo" yang mewajibkan warga negara yang berumur antara 40 tahun hingga 75 tahun untuk mengukur lingkar pinggang mereka setahun sekali.

Hal ini dilakukan untuk menjaga penyebaran penyakit metabolik seperti diabetes dan stroke. Warga negara Jepang yang terbukti kelebihan berat badan diharuskan menghadiri kelas diet, atau jika tidak, mereka akan didenda.

Terdapat lebih dari lima juta mesin penjual otomatis di Jepang. Orang Jepang dikenal sangat menyukai automasi, sehingga di negara ini banyak ditemukan mesin penjual otomatis untuk hampir semua hal, termasuk minuman panas dan dingin, hot dog, buku komik, kertas toilet, payung, ramen instan, beras, pisang, dan bahkan telur.

Di Jepang, perusahaan-perusahaan akan mempekerjakan seorang lelaki tampan yang memperlihatkan video-video sedih yang membuat para staf menangis kemudian ia akan menyeka air mata mereka. Sedangkan di sekolah-sekolah, seorang profesional yang dikenal sebagai “namida sensei” atau “guru air mata” akan menyelenggarakan berbagai kegiatan dan ceramah yang membuat para siswa menangis.

Hal ini dilakukan sebagai upaya meredakan stres dan membantu mereka merasa nyaman dengan cara berbagi emosi.

Di Jepang, anak-anak yang berumur tiga tahun dilatih untuk naik bus sekolah sendiri, dan pada usia lima atau enam tahun, mereka akan belajar menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki ke sekolah tanpa pengawasan orang tua. Sekolah dan orang tua mengajarkan keterampilan ini kepada anak-anak untuk melatih mereka agar mandiri.

Keberhasilan dari sistem ini didukung oleh lingkungan yang bisa dipercaya, sehingga anak-anak akan merasa aman meskipun berangkat ke sekolah sendirian. Bahkan terdapat acara TV populer di Jepang bernama Hajimete no Otsukai atau My First Errand yang menampilkan anak-anak berusia dua atau tiga tahun sedang menjalankan tugas dari orang tua mereka dengan diawasi kamera tersembunyi.

Menurut Program Pembangunan PBB, harapan hidup rata-rata di Jepang adalah salah satu yang tertinggi di dunia pada 84,5 tahun, sedangkan Amerika Serikat pada 78,9 tahun. Siapa pun  yang mencapai usia 100 tahun di Jepang akan dihormati oleh Perdana Menteri dengan hadiah piala perak, sebuah tradisi yang dimulai pada tahun 2009.

Tapi, sejak itu, terjadi peningkatan dramatis dalam jumlah orang yang berusia 100 tahun atau lebih, sehingga pemerintah harus beralih ke cangkir berlapis perak pada 2016. Pada 2019, terdapat hampir 70.000 orang berusia 100 tahun atau lebih di Jepang.

Itulah beberapa fakta menarik yang membuat Jepang lebih menonjol dari negara-negara maju yang lain.