Apa Saja Langkah Panitia EURO 2024 dalam Mengurangi Jejak Karbon?

EURO 2024 tidak hanya menghadirkan pertandingan seru di setiap babaknya. Pihak panitia pun juga memperhatikan dari segi keberlanjutan lingkungan (sustainable environment) dan tanggung jawab sosial (social responsibility). Hal ini sejalan dengan pernyataan Michele Uva, Direktur Keberlanjutan Sosial dan Lingkungan (Social and Environmental Sustainability) UEFA bawa mereka tidak hanya fokus pada aspek teknis pertandingan dan hiburan, tetapi juga berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon dan meminimalisasi dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan.
Terlebih lagi, sejalan pula dengan gaung Net Zero Emission 2040, UEFA mempunyai komitmen jangka panjang untuk mengurangi dampak lingkungan dari seluruh rangkaian acara. Melalui strategi berkelanjutan yang sudah dirancang sedemikian rupa, UEFA tidak hanya berusaha untuk mengurangi emisi karbon (carbon emissions) di turnamen-turnamen besar sekelas EURO 2024, tetapi juga mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan di seluruh aspek sepak bola Eropa. Lalu, apa saja usaha yang dilakukan panitia EURO 2024 dalam menekan laju jejak karbon (carbon footprint)? Berikut ulasan selengkapnya!
1. Penggunaan venue stadion yang sudah ada dan tidak membangun yang baru
Salah satu langkah paling signifikan yang diambil oleh panitia EURO 2024 adalah menggunakan stadion yang sudah ada. Langkah ini tidak hanya mengurangi kebutuhan akan pembangunan infrastruktur baru, tetapi juga menghemat sumber daya dan mengurangi jejak karbon secara signifikan. Dengan menggunakan stadion-stadion seperti Allianz Arena di Munich, Olympiastadion di Berlin, dan Signal Iduna Park di Dortmund, panitia menghindari emisi karbon yang biasanya dihasilkan dari kegiatan konstruksi besar-besaran. Langkah ini berbeda dengan turnamen besar lainnya, seperti Piala Dunia 2022 di Qatar, di mana pembangunan stadion baru menghasilkan emisi karbon yang sangat besar sekitar 1,6MtCO2 e (juta ton) (MtCO2 = megaton setara CO2) menurut Carbon Market Watch
Keputusan ini juga menggarisbawahi komitmen panitia terhadap keberlanjutan dengan mengoptimalkan penggunaan fasilitas yang sudah ada, yang sebagian besar telah dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan dan sistem manajemen energi yang efisien. Ini memungkinkan pengurangan emisi yang tidak hanya berasal dari proses pembangunan tetapi juga dari operasional stadion selama turnamen berlangsung.
Selain itu, penggunaan stadion yang sudah ada juga mencerminkan pendekatan yang lebih ekonomis dan praktis. Dengan memanfaatkan fasilitas yang telah terbukti mampu menyelenggarakan acara besar dan memenuhi standar internasional tanpa perlu biaya investasi tambahan yang begitu besar. Hal ini menunjukkan bahwa panitia EURO 2024 tidak hanya berfokus pada kesuksesan turnamen secara teknis tetapi juga pada tanggung jawab lingkungan dalam jangka panjang.
2. Pembatasan penggunaan penerbangan untuk akomodasi perjalanan tim sepak bola negara peserta
Mobilisasi dan keberangkatan tim sepak bola ke venue pertandingan juga menjadi aspek penting dalam meminimalisasi jejak karbon (carbon footprint). Selama gelaran EURO 2024, UEFA bekerja sama dengan Deutsche Bahn (DB) untuk menyediakan fasilitas transportasi kereta api bagi tim sepak bola negara peserta. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi dari penggunaan pesawat, tetapi juga untuk meningkatkan efisiensi perjalanan antar kota menuju stadion tempat mereka berlaga. Kereta api merupakan salah satu moda transportasi yang menghasilkan emisi karbon jauh lebih rendah dibandingkan dengan pesawat, terutama untuk jarak pendek hingga menengah yang umum di Eropa. Selain itu, beberapa tim juga akan menggunakan bus untuk perjalanan darat jarak pendek, yang lebih efisien dan berkelanjutan dibandingkan dengan penerbangan domestik.
Sebagai bagian dari komitmen untuk mengurangi jejak karbon, UEFA telah menetapkan kebijakan untuk meminimalkan penggunaan pesawat bagi tim yang berlaga di Euro 2024. Hanya 25 persen dari tim yang akan menggunakan pesawat untuk perjalanan grup mereka, dengan sebagian besar perjalanan akan ditempuh melalui jalur darat. Jerman, sebagai tuan rumah, serta beberapa negara lainnya seperti Swiss dan Portugal, telah berjanji untuk tidak menggunakan pesawat sama sekali selama fase grup. Mereka memilih untuk menggunakan kereta atau bus sebagai moda transportasi utama menuju venue pertandingan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon hingga 95 persen dibandingkan dengan penggunaan pesawat, melansir Transport Environment.
Selain memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan, UEFA juga melakukan optimalisasi rute perjalanan untuk mengurangi jarak tempuh dan waktu perjalanan. Dengan merencanakan rute yang lebih efisien, tim sepak bola masing-masing negara dapat mengurangi waktu yang dihabiskan dalam perjalanan dan harapannya dapat mengurangi emisi yang dihasilkan. Ini juga memberikan manfaat tambahan bagi para pemain, seperti mengurangi kelelahan dan memungkinkan mereka untuk memiliki lebih banyak waktu untuk persiapan pertandingan.
3. Penggunaan energi terbarukan sebagai langkah antisipatif mengurangi jejak karbon
Tidak ada pendekatan yang ajeg dan universal untuk mengurangi jejak karbon pada acara berskala besar seperti EURO 2024. Namun, hal ini bisa ditekan dengan berbagai langkah antisipatif termasuk penggunaan energi terbarukan selama pertandingan, sistem pengelolaan limbah dan air, sistem pencahayaan yang efisien.
Tujuan yang harus dicapai oleh klub dan penyelenggara adalah menjalankan 100 persen energi terbarukan yang dihasilkan di tempat. Beberapa stadion sudah melakukan langkah ini. Salah satunya yaitu Stadion SC Freiburg yang memiliki instalasi fotovoltaik terbesar kedua di dunia dengan kapasitas 2,4 MWp.
4. Perjalanan dan perpindahan penggemar antar tim sepak bola negara peserta jadi tantangan utama dalam meminimalkan jejak karbon
Öko-Institut, sebuah lembaga riset lingkungan Jerman, memprediksi bahwa EURO 2024 akan menghasilkan 490.000 ton CO2e. Transportasi dinilai sebagai kontributor terbesar, mencakup hampir 70 persen dari total angka tersebut. Hal ini tidak mengherankan mengingat pentingnya mobilitas penggemar dan tim nasional dari berbagai negara Eropa yang akan hadir dalam turnamen ini.
Upaya untuk mengurangi jejak karbon dari transportasi termasuk pemberian insentif besar untuk menggunakan transportasi umum, seperti kereta api dan bus, dibandingkan dengan penggunaan mobil pribadi atau penerbangan. Misalnya, panitia Euro 2024 menyediakan 36 jam transportasi lokal gratis untuk pemegang tiket pertandingan, serta diskon besar untuk tiket kereta antar kota dan internasional. Langkah-langkah ini dirancang untuk mengurangi penggunaan transportasi berbasis bahan bakar fosil dan mempromosikan opsi yang lebih ramah lingkungan kepada penggemar yang hadir.
Pertandingan pertama EURO 2024 adalah Jerman melawan Skotlandia di Allianz Arena, Munich. Penggemar Jerman yang menggunakan kereta api untuk pergi ke pertandingan pembukaan mereka di Munich dengan transportasi hari pertandingan gratis hanya akan menghasilkan rata-rata 41 gram CO2 setara (CO2e) per penumpang. Namun, untuk 'Tartan Army', sebutan untuk penggemar tim sepak bola Skotlandia justru mengalami situasi yang kompleks.
Diperkirakan hingga 200.000 penggemar Skotlandia akan melakukan perjalanan ke Munich, meskipun hanya 10.000 yang memiliki tiket untuk pertandingan tersebut. Öko-Institut hanya memperkirakan tambahan 9.000 penggemar dalam estimasi emisi mereka yang mana meninggalkan kesenjangan signifikan dalam emisi yang diharapkan dari para pendukung yang hadir dan keluar stadion. Disamping batasan waktu dan biaya, tambahan penggemar ini kemungkinan besar akan melakukan perjalanan udara dari Skotlandia ke Jerman, yang berpotensi menghasilkan sekitar 83.000 ton CO2e (carbon dioxide equivalent) untuk perjalanan bolak-balik mereka.
Emisi tersembunyi seperti ini harus dipertimbangkan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang jejak karbon dari suatu acara. Federasi sepak bola nasional perlu bekerja lebih erat dan lebih ambisius dengan insentif mereka untuk perjalanan yang kurang intensif dalam meminimalisasi dampak emisi. Hal ini dapat mencakup diskon lebih lanjut dan peningkatan jumlah layanan untuk perjalanan kereta api internasional dan layanan bus.
5. Seragam yang dikenakan tim sepak bola negara peserta mengadopsi praktik sustainable clothing
Salah satu bentuk antisipatif lainnya dalam mengurangi jejak karbon adalah seragam yang dikenakan oleh tim sepak bola. Material yang digunakan dalam pembuatan seragam dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan, terutama jika menggunakan bahan sintetis seperti polyester yang memiliki jejak karbon lebih tinggi dibandingkan dengan bahan alami seperti katun.
Untuk mengatasi hal ini, panitia EURO 2024 bekerja sama dengan produsen pakaian untuk memilih bahan yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi jejak karbon. Meskipun beralih sepenuhnya ke bahan alami seperti katun mungkin tidak realistis karena tantangan dalam perubahan rantai pasokan yang ada, langkah-langkah menuju peningkatan keberlanjutan tetap menjadi prioritas. Labeling yang transparan dan jelas tentang jejak karbon dalam produksi seragam juga dapat memberikan informasi yang penting bagi para penggemar untuk membuat pilihan yang lebih berkelanjutan dalam pembelian mereka.
Pengurangan jumlah seragam yang diproduksi secara keseluruhan juga dapat mengurangi dampak lingkungan secara signifikan. Mengadopsi model multi-musim untuk seragam, baik di tingkat tim nasional maupun klub, dapat mengurangi jumlah seragam yang dibeli oleh penggemar setiap tahunnya. Langkah-langkah ini merupakan bagian dari komitmen panitia Euro 2024 untuk menjadikan turnamen ini sebagai contoh dalam pengurangan jejak karbon dan mendukung praktik berkelanjutan dalam semua aspek penyelenggaraan acara.
6. Makanan dan minuman yang disediakan selama EURO 2024 juga menjadi fokus perhatian
Makanan dan minuman yang disediakan selama turnamen juga menjadi fokus dalam upaya pengurangan jejak karbon. UEFA melaporkan bahwa pola makanan selama pertandingan juga menjadi elemen penting dalam upaya pengurangan jejak karbon selama pergelaran EURO 2024. Diperkirakan setiap penggemar yang menghadiri pertandingan akan mengonsumsi sekitar 0,7 kg CO2e dari makanan dan minuman setiap pertandingan. Untuk mengurangi dampak ini, UEFA telah memfokuskan upaya mereka pada peningkatan pilihan makanan vegetarian dan vegan yang disajikan di stadion.
Selain itu, UEFA mendorong penggunaan bahan-bahan lokal yang lebih ramah lingkungan dalam persiapan makanan dan minuman serta mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dengan memperkenalkan skema pengembalian deposit untuk botol dan kemasan lainnya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi emisi yang terkait dengan kegiatan konsumsi selama EURO 2024, yang merupakan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan pertandingan olahraga sepak bola yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Informasi yang jelas mengenai dampak CO2e dari makanan juga dapat membantu konsumen membuat pilihan yang lebih ramah lingkungan seperti menunjukkan informasi label bahwa bratwurst vegan menghasilkan 30 persen lebih sedikit CO2e dibandingkan bratwurst daging babi.
Dengan upaya dan langkah nyata ini, panitia EURO 2024 memperlihatkan komitmen yang tinggi untuk mengurangi jejak karbon dan menjadikan penyelenggaraan turnamen sepak bola terbesar di Eropa ini sebagai teladan bagi acara olahraga lainnya di dunia. Melalui pemanfaatan stadion sebagai venue pertandingan, promosi energi terbarukan, transportasi ramah lingkungan, serta berbagai inisiatif berkelanjutan lainnya, EURO 2024 diharapkan dapat mencapai tujuan menjadi turnamen yang mengutamakan prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan kolaborasi erat antara penyelenggara, partisipasi negara-negara peserta, penggemar, dan berbagai pihak terkait lainnya, EURO 2024 dapat menjadi pelopor dalam penyelenggaraan acara olahraga yang berkelanjutan dan peduli terhadap lingkungan.