Ketenaran minuman berenergi di Indonesia sudah gak perlu dibantah lagi. Minuman berenergi menawarkan beragam rasa unik, contohnya adalah rasa buah. Minuman berenergi pun disebut-sebut memberi tenaga tambahan bagi konsumennya.
Namun, benarkah itu benar-benar terjadi? Atau justru kandungan dalam minuman berenergi sangatlah berbahaya bagi kita? IDNtimes punya 11 bahaya minuman berenergi jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan.
Ya, dalam minuman berenergi adalah sodium sitrat yang berfungsi mengawetkan glukosa dengan mengubahnya jadi asam laktat. Namun, justru proses ini hanya berlangsung sementara dan selama kamu mengonsumsi minuman tersebut. Jika tidak dikonsumsi lagi, justru kamu jadi lebih sering lesu dan berujung pada ketagihan.
Konsumsi terhadap minuman berenergi berarti menambah kafein dalam tubuh kita. Namun, kita sering kali berkegiatan lebih banyak akibat minum minuman berenergi. Kandungan kafeinnya justru bikin ginjalmu bekerja lebih ekstra untuk membuang cairan tubuh. Maka, dehidrasi gak akan terhindarkan bagi para pecinta minuman berenergi.
Bukan hanya dehidrasi, kandungan kafein minuman berenergi dapat menimbulkan rasa pank dan khawatir. Hal ini membuat jantung kita berdebar lebih kencang. Kamu juga tidak bisa berkegiatan dengan tenang, karena kamu begitu tidak tenang.
Kandungan Glomerulus dalam ginjal bertugas untuk menyaring darah kotor. Namun, akibat konsumsi minuman berenergi, kandungan tersebut mengalami piknosisi dan nekrosis, atau kematian sel. Setelah itu, proses cuci darah yang harusnya dilakukan ginjal akan terhenti dan kerusakan dari ginjal bikin tubuhmu rusak.
Efek adenosin yang bikin kita mengantuk justru terhalang langkahnya di saraf otak kita. Kafein tersebut menyebabkan saraf otak dalam kondisi waspada setiap saat. Maka, tidak heran para pecinta minuman berenergi akan mengalami insomnia.
Kandungan gula yang sangat tinggi, membuat minuman berenergi justru bikin perutmu membesar. Yes, dengan kata lain, obesitas gak akan terhindarkan jika kamu terus mengonsumsi minuman berenergi.
Akibat dari obesitas lainnya adalah diabetes. Kandungan gulanya akan memberi pengaruh jangka panjang. Diabetes atau kencing manis pun susah dihindari.
Kok bisa? Penyerapan kalsum usus oleh tulang kita akan terganggu oleh zat dari minuman berenergi kita. Tulang yang kuat akan semakin melemah, dan pada akhirnya membuat para peminum minuman berenergi jadi mengalami osteoporosis.
Kenapa? Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kafein menyebabkan jantung kita berdebar lebih kencang -- bukan karena lihat si dia. Namun, jantung yang berdebar lebih kencang dari biasanya justru berbahaya lho. Konsumsi dalam jumlah banyak akan menimbulkan serangan jantung terhadap para pecintanya.
Hal ini adalah yang membahayakan bagi para wanita. Ibu hamil, lebih tepatnya, akan mengalami masalah pada kandungannya. Risiko keguguran sudah di depan mata ini disebabkan oleh kandungan kafein tersebut.
Bisa segar dan fokus, itu adalah dua hal yang diharapkan usai kamu meminum minuman berenergi bukan? Justru tidak, minuman berenergi bikin kamu sulit berkonsentrasi. Kandungan Taurine yang disebut-sebut bisa jadi bius terhadap otak ternyata menghasilkan energi semu. Maksudnya adalah salah satu jenis asam amino ini gak memiliki kejelasan manfaat. Jadi ketika kamu mengonsumsinya, energinya justru tidak terasa, malah tetap kelelahan karena kamu melakukan kegiatan lebih banyak.
Nah, boleh saja mengonsumsi minuman berenergi, tapi jangan berlebihan deh intinya. Segala sesuatu yang berlebihan itu kurang baik.