Fangirling umum ditemukan di belahan bumi mana pun dan biasanya "diderita" oleh para remaja yang mengidolakan artis secara berlebihan. Banyak fans dari boyband, artis, penyanyi, atau tokoh lainnya yang menyebut diri sebagai fangirl. Mereka selalu berusaha berkomunikasi dengan idolanya dengan media sosial, berteriak histeris kalau idolanya nongol di televisi dan sebagainya.
Ternyata, fangirl memiliki tingkatan. Kalau kamu adalah seorang fangirl, sedang berada di tingkat manakah kamu?
Benih-benih cinta itu muncul lantaran fangirl menyadari kalau si idola punya bakat lebih (atau juga ketampanan yang berlebih).
Mulai ngefans dan menyimpan foto-foto idola dari internet. Lalu, di layar HP, muncullah foto si idola sebagai ikon wallpaper.
Ya, si fans mulai menonton film atau video konser idolanya berkali-kali di laptop. Ia bahkan mem-pause tayangan ketika wajah idolanya muncul. Beberapa menit, si fans memandangi dengan senyam-senyum.
Uang jajan bulan ini habis buat beli poster bergambar sang idola. Wah, pokoknya rela gak makan.
Pasal pertama, apa pun yang idola lakukan adalah benar. Pasal kedua, kalau idola salah, kembali ke pasal pertama.
Tak ada hal di dunia ini yang sempurna. Bohong, buktinya si idola sempurna kok.
Mulai deh si fans merasa senasib sepenanggungan dengan fans lainnya.
Rela deh bolos demi ketemu idola. Cuma salaman aja bikin senang sebulan penuh. Oh myGod!!!!
Hmmm, kira-kira dia suka gak ya sama si lawan main?
Duh, ini ni yang merepotkan. Si fans mulai menge-judge fans dari artis-artis lain.
Bala-bala mulai beraksi. Serang sana serang sini. Aduh, kacau dunia.
Akhirnya dia sadar kalau yang dilakukan selama ini adalah…. Ah sudahlah.
Nah, sebagai fans, ada di level yang mana kamu?