Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Cuma Pohon Kamboja, Ini Pohon Lainnya yang Dipercaya Ada Penunggunya

pixabay.com

Ada banyak hal yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, yang dianggap bisa memunculkan hal-hal mistis dan klenik di Indonesia, misalnya hari-hari keramat, benda-benda pusaka, kuburan dan pepohonan rindang. Nah, khusus pohon, ada sejumlah jenis yang dipercaya merupakan tempat tinggal makhluk gaib atau berhubungan dengan hal-hal metafisis. Apa saja?

1. Beringin

Default Image IDN

Masyarakat Indonesia, khususnya orang Jawa, meyakini bahwa beringin merupakan tempat bernaungnya makhluk gaib seperti genderuwo dan kuntilanak. Mereka suka tinggal di pohon ini karena rindang dan usianya mencapai ratusan tahun. Tak jelas kapan munculnya mitos tentang beringin menjadi pohon keramat. Namun sejak dulu, orang punya perlakuan khusus untuk pohon ini. Kadang-kadang mereka menaruh sesajen di sana. Kalau mau menebang pun harus ada ritual khusus. Kalau tidak, penebangnya dipercaya akan kena sial, seperti sakit atau jatuh miskin.

2. Pisang

Default Image IDN

Kalau dilihat, pohon pisang tak seperti pohon beringin yang rindang dan memiliki usia ratusan tahun. Pohon ini lebih pendek, kecil dan gampang roboh. Namun diam-diam keberadaannya membawa energi mistis. Kabarnya, pohon pisang adalah tempat bernaungnya pocong. Tak jelas mengapa hal ini bisa terjadi, mungkin karena pohon pisang zaman dulu sering tumbuh di dekat kuburan dan kebetulan bentuknya mirip dengan pocong. Karena itu, disarankan, orang tak menanam pohon pisang di depan rumahnya karena akan membawa atmosfer yang mistis.

3. Cendana

Default Image IDN

Mungkin tak banyak orang tahu soal cendana. Pohon ini memiliki bau yang wangi, yang biasanya digunakan untuk bahan dupa, armaterapi, rempah-rempah dan campuran parfum. Karena baunya yang wangi, pohon cendana sering disangka menjadi tempat tinggal peri. Bau dupa yang dihasilkan juga menambah kesan mistis atau angker yang dimunculkan dari pohon itu.

4. Kantil

Default Image IDN

Pohon kantil menjadi sangat “mistis” kalau sedang berbunga. Wanginya menyerbak, dapat tercium hingga beberapa ratus meter. Wangi ini mengingatkan kita dengan jasad orang mati karena umumnya kantil digunakan untuk nyekar. Kantil juga identik dengan wangi kuburan basah. Orang Jawa pun umumnya memakai kantil untuk sesajen. Karena itu pohon ini seringkali lekat dengan kesan-kesan klenik.

5. Kamboja

Default Image IDN

Selain kantil, pohon yang memiliki wangi tak biasa adalah kamboja. Pohon ini umumnya tumbuh di kuburan dan dipercaya dapat memperkuat unsur “mistis”. Kamboja juga sering dijadikan properti film-film horror untuk menghidupkan cerita “angker”. Rumah-rumah zaman dulu, misalnya, terkesan menyeramkan kalau di depan rumahnya ditanami pohon kamboja. Mitosnya, kamboja ini lekat dengan kesedihan. Rumah yang menanam pohon kamboja kabarnya penghuninya akan selalu diliput kepedihan.

6. Pohon Bambu

Default Image IDN

Kalau di desa-desa, bambu identik dengan tempat bermain tuyul atau rumah bagi genderuwo. Kalau petang tiba, anak-anak tidak boleh mendekat ke pohon bambu karena ditakutkan bakal kerasukan. Pohon bambu dianggap angker karena memiliki bentuk tinggi-tinggi dan rimbun. Lingkungan tempat tumbuhnya bambu pun umumnya lembab.

7. Pohon Sawo

Default Image IDN

Pohon sawo dipercaya juga merupakan tempat bernaungnya makhluk-makhluk halus. Bentuknya yang rimbun dan pendek menurut mitos sangat disukai hantu. Mereka akan menampakkan diri kala malam di pohon itu.

8. Pohon Kelapa

Default Image IDN

Pohon kelapa mistis karena ada cerita yang melatarbelakanginya, yakni kisah tentang wewe gombel. Dulu, katanya, wewe gembel sering menculik anak-anak dan dibawa ke pohon kelapa yang tinggi. Anak-anak diikat di sana hingga berhari-hari dan diberi makan cacing. Karena itulah pohon kelapa lekat dengan mitos wewe gombel.

Umumnya, pohon yang dianggap angker memiliki karakteristik yang sama, yakni memiliki bentuk rindang dan mengeluarkan wewangian. Apa kalian punya pengalaman horror dengan pepohonan ini?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hanum Putri Anjani
EditorHanum Putri Anjani
Follow Us