Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kamu Tidak Akan Menyangka Apa yang Terjadi Sebelum Remaja Ini Bunuh Diri

Sumber Gambar: guywinch.com
Sumber Gambar: guywinch.com

“Hidup Kyle bisa saja berbeda…”

 

Kamu tidak akan pernah tahu sebuah hal kecil yang kamu lakukan bisa menyelamatkan hidup seseorang. Sama seperti kisah yang ingin kusampaikan. Saat aku masih menjadi siswa baru di Sekolah Menengah Atas (SMA), aku melihat seseorang sedang berjalan pulang sambil membawa setumpuk buku. Saat melihatnya, pikiran pertama yang terlintas di kepalaku yakni,

“Siapa yang mau membawa pulang begitu banyak bukunya di hari Jumat? Dia benar-benar seorang kutu buku!”

Saat itu aku tidak terlalu memperhatikan anak itu dan larut dalam rencana akhir mingguku. Aku akan berpesta dan bermain football bersama teman-temanku esok siang. Namun, selagi aku berjalan, aku melihat sekelompok anak-anak berlari ke arah anak lelaki itu, yang ternyata bernama Kyle, menjegal dan menjatuhkan seluruh bukunya. Kacamata Kyle pun sampai terlepas dan jatuh ke lantai. Aku melihat ada kesedihan yang terpancar dari mata Kyle.

Seketika itu juga aku berlari ke arahnya dan ketika ia merangkak mencari kacamatanya, aku sempat melihat ada air mata di matanya. Aku menyerahkan kacamata miliknya sambil berkata bahwa anak-anak itu memang kurang ajar dan harus belajar sopan santun. Ia pun memandangku dan berterima kasih. Aku melihat ada senyum lebar yang menghiasi wajahnya. Aku tahu, itu satu senyuman tulus yang memang benar-benar menunjukkan rasa terima kasih.

Aku membantunya membereskan buku dan lewat pembicaraan dengannya, aku mengerti bahwa ia sebelumnya bersekolah di sekolah privat. Karena rumahnya ternyata dekat dengan rumahku, maka aku menemaninya jalan hingga sampai rumah sambil membawakan buku-bukunya.

Sebenarnya Kyle adalah orang yang menyenangkan, aku mengajaknya main football bersama teman-temanku dan ikut pergi bersamaku di khir minggu. Semakin aku mengenal Kyle, semakin aku menyukai dirinya. Herannya, aku melihat dia membawa tumpukan buku lagi pada hari Senin dan aku segera menghampirinya, “Kalau kamu terus-terusan membawa buku sebanyak itu, kamu bisa membentuk otot di lenganmu, bung.” Dia hanya tertawa sambil memberikan separuh bukunya.

Empat tahun berikutnya, aku dan Kyle menjadi sahabat baik dan ketika kami menjadi senior, kita membicarakan masa depan. Ia akan ke Georgetown dan aku akan pergi ke Duke. Dia akan menjadi dokter dan aku akan mengejar beasiswa football. Jarak tidak akan menjadi masalah untuk kita karena dimana pun kita berada, kita akan selalu menjadi kawan baik.

Tak perlu diragukan lagi bahwa Kyle menjadi murid teladan di kelas dan pada saat wisuda, Kyle memberikan pidato sebagai perwakilan siswa teladan di sekolah. Sebagai sahabat, aku benar-benar bangga melihat Kyle. Ia tampak benar-benar keren dan cocok dengan kacamatanya. Semua gadis pun suka padanya! Ketika aku melihatnya grogi karena akan segera menyampaikan pidatonya, aku pun menepuk punggungnya, “Tenang sobat, semua akan berjalan lancar karena kamu memang hebat!” Ia pun tersenyum penuh syukur sambil berterima kasih padaku.

Dia pun memulai pidatonya, “Wisuda adalah momen terbaik untuk berterima kasih kepada semua orang yang telah membantumu melalui tahun-tahun sulit di sekolah, kebanyakan teman-teman kita. Saya berdiri di sini untuk menyampaikan, menjadi teman seseorang adalah hadiah terbaik yang bisa kamu berikan untuk mereka. Saya akan menceritakan sebuah kisah untuk kalian semua…” Aku memandang Kyle dengan rasa tidak percaya. “Saya sempat berencana untuk bunuh diri pada suatu akhir minggu. Saya membersihkan loker dan membawa semua buku-buku supaya tidak merepotkan Ibu saya sendiri setelah saya meninggal…” Ia tersenyum melihatku kemudian melanjutkan, “Untungnya, saya diselamatkan. Seorang teman menyelamatkan saya dari tindakan yang mengerikan.” Banyak orang terkejut dan tidak menyangka bahwa orang sepopuler Kyle berani membuka masa lalunya yang kelam, saat dirinya berada di titik terlemah dalam hidup. Aku melihat Ayah dan Ibu Kyle menatapku sambil tersenyum. Senyum itu. Senyum yang sama seperti milik Kyle, senyum penuh ucapan syukur dan terima kasih. Aku tidak menyangka betapa dalamnya senyuman itu hingga hari wisudaku.

Kawan, jangan pernah meremehkan tindakan kecil yang kamu lakukan karena tindakanmu itu bisa saja mengubah dunia seseorang.

Share
Topics
Editorial Team
Xena Levina
EditorXena Levina
Follow Us