Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Film MCU setelah Endgame Dinilai Memburuk? Ini Alasannya

cuplikan Avengers: Endgame (dok. Marvel Studios/Avengers: Endgame)
cuplikan Avengers: Endgame (dok. Marvel Studios/Avengers: Endgame)

Marvel Cinematic Universe (MCU) menyuguhkan film dan serial superhero yang populer selama lebih dari satu dekade. Namun, setelah kesuksesan Avengers: Endgame pada 2019, banyak penggemar menilai kualitas film-film MCU mengalami penurunan.

Fase 4 dan 5 MCU mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak, bahkan beberapa film mendapatkan rating buruk di Rotten Tomatoes. Ini adalah sesuatu yang jarang terjadi pada era sebelumnya.

Lantas, kenapa film MCU setelah Endgame dinilai memburuk? Apa sebenarnya yang menyebabkan penurunan kualitas ini? Berikut alasan utamanya yang harus kamu tahu.

1. Endgame adalah masterpiece yang susah dikalahkan

Avengers: Endgame menjadi puncak dari Infinity Saga yang telah dibangun selama lebih dari 10 tahun. Film ini menutup MCU fase 3 dengan sangat epik dan memuaskan bagi para penggemar.

Pertarungan final melawan Thanos, pengorbanan Iron Man, dan perpisahan dengan Captain America memberikan penutup yang sempurna. Setelah mencapai puncak yang begitu tinggi, sangat sulit bagi film-film selanjutnya untuk melampaui atau sekadar menyamai popularitasnya.

Penggemar yang telah menyaksikan Endgame secara alami akan membandingkan film-film baru dengan film tersebut. Kekecewaan penggemar bertambah ketika beberapa proyek MCU fase 4 tidak mampu memberikan kualitas yang diharapkan.

Film-film seperti Eternals bahkan menjadi film MCU pertama yang mendapatkan rating "busuk" di Rotten Tomatoes. Ini menandakan penurunan kualitas yang signifikan dibandingkan era sebelumnya.

2. Terlalu banyak film dan serial MCU

Salah satu alasan kenapa film MCU setelah Endgame dinilai memburuk yang utama adalah jumlah proyek yang terlalu banyak dalam waktu singkat. Pada fase 4 saja, Marvel Studios merilis 7 film, 9 serial, dan 2 film televisi hanya dalam rentang waktu setahunan.

Jumlah proyek yang banyak membuat Marvel Studios kewalahan. Kamu mungkin menyadari kualitas CGI di fase 4 dan 5 mengalami penurunan yang signifikan.

Melansir Screen Rant, para penggemar ternyata juga kewalahan mengikuti semua film dan serial tersebut. Ini membuat film setelah Endgame terasa sulit diikuti.

3. Kualitas film MCU fase 4 yang kurang maksimal

Fase 4 MCU dimulai dengan berbagai proyek yang sayangnya tidak mampu memenuhi ekspektasi penggemar. Film seperti Eternals mendapat kritik keras karena alur cerita yang lambat dan karakter yang kurang berkembang.

Thor: Love and Thunder juga dikritik karena terlalu fokus pada humor dan menyia-nyiakan potensi Christian Bale sebagai Gorr the God Butcher. Serial-serial MCU di Disney+ juga mendapat tanggapan beragam.

She-Hulk: Attorney at Law mendapat kritik keras karena kualitas CGI yang buruk dan pendekatan komedi yang dianggap terlalu konyol. Penurunan kualitas ini membuat banyak penggemar kehilangan minat terhadap MCU fase 5.

4. Kurangnya waktu

Jadwal produksi yang ketat menjadi salah satu alasan kenapa film MCU setelah Endgame dinilai memburuk. Dengan banyaknya proyek yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, tim produksi tidak memiliki cukup waktu untuk menyempurnakan film.

Proses pra produksi yang biasanya membutuhkan waktu panjang harus dipersingkat. Akibatnya, banyak film MCU fase 4 dan 5 terasa terburu-buru dan kurang matang dari segi cerita.

5. Karakter favorit yang hilang

Setelah Endgame, MCU kehilangan beberapa karakter ikonik yang telah menjadi pilar franchise ini selama bertahun-tahun. Iron Man, Captain America, dan Black Widow tidak lagi menjadi bagian dari MCU.

Meskipun Marvel Studios telah memperkenalkan karakter-karakter baru, penggemar masih merasa kehilangan tokoh-tokoh lama. Karakter-karakter baru belum membuat penggemar benar-benar terikat secara emosional.

Kang the Conqueror yang diperkenalkan sebagai villain utama pengganti Thanos juga tidak berhasil memberikan kesan yang kuat. Penampilannya di Ant-Man and the Wasp: Quantumania justru membuat karakter ini terlihat kurang mengintimidasi.

6. Anggaran Dihabiskan untuk CGI

Film-film MCU terkenal dengan efek visual yang spektakuler. Namun, fokus berlebihan pada CGI seringkali mengorbankan aspek penting lainnya seperti pengembangan karakter dan alur cerita.

Banyak film MCU fase 4 dan 5 menghabiskan anggaran besar untuk adegan-adegan CGI, tetapi kurang memperhatikan kualitas naskah. Akibatnya, film-film tersebut terasa hambar dari segi cerita dan pengembangan karakter.

Ant-Man and the Wasp: Quantumania menjadi contoh nyata dari masalah ini. Film ini memiliki banyak adegan CGI yang ambisius untuk menggambarkan Quantum Realm.

Namun, naskahnya terkesan lemah dengan "lazy writing" yang membuat karakter Kang the Conqueror tidak bisa mencapai potensi penuhnya sebagai villain utama MCU.

MCU telah mengalami perjalanan panjang dan mencapai puncak kesuksesan dengan Avengers: Endgame. Namun, berbagai faktor menjadi alasan kenapa MCU setelah Endgame dinilai memburuk.

Setelah tahu kemungkinan alasan-alasan itu, apakah kamu sepakat? Atau, kamu pendapat lain?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us