Penuh Strategi, Biasanya Siswa Pakai 5 Cara Ini Saat Menyontek Ulangan

Menjelang jadwal ujian matematika sebagian siswa yang berniat mencontek akan menyiapkan beberapa model penghapus yang masih lengkap dengan pembungkusnya. Biasanya mereka akan menuliskan rumus matematika di bagian dalam bungkus atau pada badan penghapus yang tidak terlihat atau tertutupi.

Saat ada kesempatan, mereka bakal curi-curi waktu untuk mengintip pada contekan tersebut dan buru-buru menyalinnya di kertas yang memang selalu disediakan untuk menghitung, saat ujian matematika berlangsung.

Beda dengan ujian matematika, pada mata pelajaran sejarah gak akan disediakan kertas kosong untuk menghitung karena memang gak dibutuhkan. Maka cara lain untuk melancarkan niat siswa yang ingin menyontek adalah dengan menuliskan tahun-tahun sejarah atau nama tokoh penting dalam sejarah yang sekiranya sulit dihafalkan serta dieja. Memang agak sulit sih untuk bisa menyalin contekan ke atas meja. Karena biasanya ketika ujian tas dan segala peralatan tulis akan ditinggal di luar kelas. Sementara pada jam istirahat siswa biasanya dilarang berada di dalam kelas.

Namun selalu ada-ada saja cara yang didapatkan para siswa untuk melancarkan niat buruk mereka itu. Antara beruntung atau nekat, sepertinya beda tipis ya.

Kalau cara yang satu ini, butuh kekompakan tim yang solid. Karena bisa melibatkan hampir seluruh siswa di kelas. Yaitu membuat kode untuk saling memberi dan meminta jawaban. Biasanya sih tak-tik ini hanya bisa digunakan untuk soal-soal pilihan ganda. Dengan menggunakan kode melalui permainan jari maupun gestur tubuh agar para guru pengawas tidak curiga. Misalkan saja, mengacungkan jempol untuk jawaban "a", sedangkan mengedipkan mata dua kali untuk jawaban "b".

Akan tetapi, sangat jarang cara ini bisa melibatkan seluruh penghuni kelas. Karena tentu ada saja, satu dua orang siswa yang gak mau terlibat dan ambil resiko.

Cara ini juga membutuhkan kekompakan beberapa orang. Biasanya sih, mereka sudah janjian dan bagi tugas. Untuk murid yang dianggap mumpuni pada pelajaran bahasa Inggris misalnya, dia bertugas memberikan jawaban untuk teman-teman yang lain setidaknya 30 menit sebelum waktu mengerjakan habis.

Caranya adalah dengan meminta izin pada pengawas untuk ke kamar mandi. Setelah itu, dia harus menuliskan jawaban pada tembok kamar mandi yang telah disepakati. Nah, murid-murid lain yang akan menyalin jawaban tersebut harus izin ke kamar mandi juga setelahnya.

Namun, tak-tik ini dianggap terlalu beresiko dan tidak efektif.

Terakhir adalah cara yang dianggap paling aman dan minim resiko ketahuan, karena media yang digunakan untuk menyontek adalah bagian tubuh masing-masing. Bagi para siswi yang menggunakan rok, biasanya akan menuliskan contekan pada bagian paha atau lututnya. Sementara bagi siswa pergelangan tangan jadi sasaran empuk untuk menyontek. Agar tidak mudah terlihat oleh guru pengawas, mereka akan sengaja menggunakan jam tangan guna menutupinya.

Aduh, ternyata unik-unik banget ya cara-cara yang digunakan para siswa nakal yang ingin menggunakan jalan pintas, demi mendapatkan nilai yang memuaskan. Walaupun gak ketahuan sama guru, tapi apa iya nilai bagus yang didapatkan dengan cara gak jujur itu bakal membuat hati puas? Kalau ingin memperoleh nilai sempurna ya harus belajar yang giat, dong. Jika orang lain saja bisa, tentu kamu juga bisa kok.