5 Cara Obati Migrain Zaman Dulu Ini Bikin Begidik Ngeri

Bawang putih sudah digunakan oleh Tabib sejak abad ke-11. Seorang tabib bernama Abu Al-Qasim yang terkenal pada abad itu menyarankan untuk menaruh bawang putih pada pelipis. Pertama pasien diberi sayatan pada pelipisnya, lalu bawang putih itu dimasukkan dalam kulit rongga.

Cara ini cukup lama karena membutuhkan waktu 15 jam. Luka dibiarkan terbuka selama dua sampai tiga hari lalu diakhiri dengan penempelan besi panas untuk menghilangkan infeksi. Cara ini cukup mengerikan jika masih digunakan dalam dunia medis zaman sekarang. Meskipun begitu, orang zaman dahulu berhasil membuktikan cara ini untuk mengobati sakit kepala yang menyiksa seperti migrain.

Dalam lukisan Rembrandt tahun 1632, mengambarkan seorang dokter Belanda bernama Nicolaes Tuls yang menggunakan teknik bekam untuk mengobati penderita migrain. Namun zat yang digunakan saat bekam cukup unik. Pada zaman itu, proses bekam menggunakan kantiridin yang didapatkan dari kumbang Meloidae.

Zat ini cukup mengerikan jika digunakan terlalu lama. Meskipun termasuk lemak yang tak memiliki bau, berbahaya sekali untuk kesehatan ginjal. Efeknya bisa membuat kegagalan organ dalam tubuh kita.

Sebelum listrik digunakan, para dokter di Kerajaan Romawi menggunakan ikan listrik untuk mengobati penyakit migrain. Tabib terkenal bernama Scribonius Largus meresepkan sengatan listrik yang terdapat pada ikan Torpedo untuk mengobati migrain.

Bahkan cara ekstrem ini berlaku juga untuk penderita asam urat. Ikan ini mudah ditemukan di Laut Mediterania dan memiliki efek kejut listrik yang ampuh dalam mengobati penderita migrain. Jika cara ini masih digunakan, mungkin penyakit migrain akan menjadi penyakit yang cukup mengerikan.

Dokter bedah barat pada sejarah dulu menganut teori humoral yang percaya bahwa kesehatan manusia diatur oleh keseimbangan cairan tubuh. Saat migrain, menempelkan lintah pada tubuh akan menyeimbangkan penumpukan darah yang menyebabkan migrain.

Darah yang diambil oleh lintah dipercaya dapat mengurangi rasa sakit para penderita migrain. Cara ini memang terdengar sangat menjijikan, namun terapi tradisional ini masih ada yang menggunakan hingga kini untuk mengobati beberapa penyakit tertentu.

Teori pengeluaran darah untuk menyembuhkan penyakit digunakan juga oleh dokter Yunani. Aretaeus adalah dokter Yunani Kuno yang menerapkan cara mengerikan untuk mengobati migrain. Cara ini menggunakan bulu angsa yang berduri untuk menusuk hidung agar berdarah. Jika darah sudah mengalir dari hidung, maka penderita migrain dapat sembuh.

Bahkan pada Abad ke-18, migrain digambarkan sebagai kondisi medis yang merekomendasikan pengeluaran penyakit melalui darah. Tentu saja cara ini terlalu ekstrem jika masih digunakan untuk zaman sekarang.

Fakta-fakta dalam sejarah peradaban manusia ini layak kamu ketahui untuk menambah pengetahuan. Meskipun cara ini mengerikan, namun ini memberikan kenyataan bahwa dunia medis mengalami perkembangan setiap zamannya.