Everything in Between: 12.000km Kayuh Sepeda dari Belanda ke Indonesia

"Perjalanan ini bukan hanya soal jarak"

Jakarta, IDN Times — Bertempat di bilangan Barito, tepatnya di Kopi Kalyan, Everything in Between menyelenggarakan ekshibisi yang menyajikan pengalaman Diego Yanuar dan Marlies Fennema bersepeda dari Belanda ke Indonesia (12/3). Perjalanan yang memakan durasi 1 tahun ini dilakukan untuk menggalang dana untuk tiga organisasi non-profit: Lestari Sayang Anak, Jakarta Animal Aid Network dan Kebun Kumara.

1. Perjalanan untuk mencari makna kehidupan bagi Diego dan Marlies

Everything in Between: 12.000km Kayuh Sepeda dari Belanda ke IndonesiaIDN Times/Anindya Roswita Putri

Acara dimulai dengan pemutaran video perjalanan Diego dan Marlies selama perjalanan dari Belanda ke Indonesia. Mereka menceritakan bagaimana setiap tempat yang mereka lewati punya karakter masing-masing, bahkan mereka saling mengenal diri mereka satu sama lain karena perjalanan ini. Di sini mereka juga mulai menemukan makna hidup bahwa yang mereka inginkan adalah dengan berada di sekitar orang-orang yang mereka sayang, hewan dan tumbuhan.

Everything in Between: 12.000km Kayuh Sepeda dari Belanda ke IndonesiaIDN Times/Anindya Roswita Putri

Andien Aisyah, penyanyi sekaligus project manager untuk Everything in Betwen: The Exhibition juga mengungkapkan bahwa apa yang Diego lakukan hari ini adalah apa yang ia utarakan dua tahun yang lalu. Perjalanan ini ada untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar hidup dari Diego dan Marlies dan bukan hanya sekedar mengikuti tren saja. Untuk itu Andien berpikir sangat disayangkan jika perjalanan ini hanya berhenti sampai kedatangan mereka di Indonesia saja. Akhirnya Andien bersama Cipta Kinarya Gemilang membuat Everything in Between: The Exhibition untuk dapat menginspirasi lebih banyak orang.


“Perjalanan ini mengajak kita keluar dari lingkup kecil kehidupan kita yang kita kira besar ini, dan membuat kita bisa menemukan jawabannya. Inilah yang saya lihat dari perjalanan mereka,” ujar Andien dalam pembukaan Everything in Between: The Exhibition.

2. Diego dan Marlies mengajak orang untuk melakukan perubahan

Everything in Between: 12.000km Kayuh Sepeda dari Belanda ke IndonesiaIDN Times/Anindya Roswita Putri

Perjalanan Diego dan Marlies sudah direncanakan selama 2 (dua) tahun sebelum mereka
akhirnya mulai mengayuh sepeda dari Belanda pada bulan Februari 2018. Dalam perjalanan ini, mereka telah melewati 23 negara sepanjang 12.000 kilometer, hingga akhirnya tiba di Indonesia.

Sebelum memulai perjalanan, Diego dan Marlies mempertanyakan apa arti hidupnya. "It's about self-discovery," jawab Marlies saat ditanya tentang apa arti perjalanan yang telah dilaluinya dari Belanda ke Indonesia. Sementara Diego menjelaskan bahwa ia ingin menemukan arti hidup yang berasal bukan dari rutinitasnya. “Semuanya terasa lebih mengerucut, sekarang jadi lebih tahu apa yang dibutuhkan,” Ujar Diego.

“Melalui pameran ini, saya berharap bahwa orang-orang tidak merasa mereka harus bersepeda dari Belanda ke Indonesia untuk melakukan perubahan. Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk membuat perubahan.” ungkap Marlies.

Mereka mengabadikan perjalanan tersebut melalui akun media sosial dan memiliki
keinginan untuk berbagi cerita kepada organisasi non-profit melalui sebuah pameran foto yang dikurasi oleh Yunaidi Joepoet. Pameran ini juga akan menampilan sepeda dan peralatan yang digunakan Marlies dan Diego selama perjalanan.

3. Marlies berharap lebih banyak lagi orang yang membuat perubahan

Everything in Between: 12.000km Kayuh Sepeda dari Belanda ke IndonesiaIDN Times/Anindya Roswita Putri

Dalam suatu kesempatan, Marlies mengungkapkan bahwa perjalanan yang telah dilakukannya bukan hanya sekedar perjalanan dengan sepeda dari Belanda ke Indonesia.

“Kami bersepeda setiap hari, kami hanya memikirkan makan, tempat untuk tidur dan hal-hal kecil yang punya makna yang besar untuk kehidupan manusia, dan ternyata hal-hal kecil inilah yang membuat kita sangat bahagia. Perjalanan ini bukan tentang pergi ke tempat-tempat mengesankan, kami hanya mencoba melakukan hal-hal dasar yang membuat kami bahagia,” ujar Marlies.

Dalam kesempatan ini Diego juga mengungkapkan tentang kegilaan lain yang ia simpulkan dari perjalanannya, “dunia ini lebih bagus untuk manusia kalau kita semua melakukan hal baik, bukan hal yang terbaik atau hal yang lebih baik, cukup hal baik,” tandas Diego di akhir acara.

4. Everything in Between: Perjalanan 12.000km yang dirangkum dalam foto dan instalasi

Everything in Between: 12.000km Kayuh Sepeda dari Belanda ke IndonesiaIDN Times/Anindya Roswita Putri

Ekshibisi yang digelar di Kopi Kalyan di kawasan Barito ini menampilkan puluhan foto yang sudah disortir dari belasan ribu foto yang diambil Diego dan Marlies selama perjalanan yang ditempuh dari Belanda ke Indonesia. Untuk memilih foto-foto untuk ditampilkan dalam ekshibisi ini Yunaidi Joepoet dipercaya untuk menjadi kurator dari ekshibisi ini.

Everything in Between: The Exhibition menampilkan 4 bagian. Di bagian pertama ada single images yang terdiri dari 19 foto. Di bagian kedua diberi nama “Wall of Tajikiztan” di mana Diego dan Marlies merasakan titik tertinggi dan terendah dari perjalanan mereka. Ketiga yaitu “photo-story” tentang manusia, hewan dan tumbuhan. Dan terakhir yaitu foto personal tentang masing-masing perjalanan.

Selain foto, para pengunjung juga diajak untuk merasakan langsung apa yang dirasakan Diego dan Marlies lewat instalasi yang ada dalam pameran ini. Seperti sepeda seberat 50kg yang dikendarai mereka hingga camp yang didirikan mereka. Di sini para pengunjung juga bisa melihat langsung gear untuk 4 musim yang dibawa mereka selama perjalanan.

“Everything in Between: The Exhibition ini tentang permulaan pengakhiran. Kita ingin memperlihatkan gambar tentang sebuah perjalanan yang nggak hanya menampilkan indah-indahnya saja. Ini bukan soal.jarak tapi soal cerita untuk manusia dan alam dan segala hal yang hidup di atasnya,” Ujar Yunaidi.

5. Everything in Between didukung oleh banyak pihak yang punya misi yang sama

Everything in Between: 12.000km Kayuh Sepeda dari Belanda ke IndonesiaIDN Times/Anindya Roswita Putri

Tidak berjalan sendiri, Everything in Between: The Exhibition ini juga dibantu oleh beberapa pihak dalam penyelenggaraannya. Selain Kopi Kalyan, Everything in Between juga berkolaborasi dengan Ago Architect, Ranhood, Dusdukduk, Big Change Agency, Molecule dan The Fit Company.

Tidak hanya sampai pada perjalanan ini, Everything in Between akan melanjutkan project ini ke Everythin in Between chapter 2. Pada Everything in Between Chapter 2 ini akan dilaksanakan di Indonesia yang akan dilakukan dari Sabang hingga Merauke oleh komunitas pesepeda di Indonesia. Di akhir Marlies menegaskan kembali, “Ini bukan tentang perjalanan, kami mengundang anda semua untuk merenungkan dan menemukan sesuatu yang bermakna untuk anda sendiri.”

“Dan perjalanan Everything in Between, menginspirasi kita semua untuk menggulirkan kebaikan. Semoga dapat menyentuh hati banyak orang yang datang, melihat, mendengarkan, dan merasakan” tutup Andien selaku Project Manager dari Everything in Between: The Exhibition.

Topik:

  • Anindya Roswita Putri

Berita Terkini Lainnya