Ketika kamu sedang malas memasak atau bosan dengan makanan biasanya, kamu akan mencari suasana baru di berbagai tempat makan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa yang dimaksud suasana baru itu gak hanya soal rasa tapi juga faktor kelebihan lainnya yang bisa ditonjolkan, misalnya bagus untuk foto.
Nah, restoran Amerika yang satu ini mampu mengedukasi pelanggannya soal geo-politik. Bagaimana bisa? Ini cara mereka melakukannya!
Dipikir aneh juga jika resto ini bernama Amerika banget tapi sama sekali gak menyajikan masakan barat. Resto ini terletak di Pittsburgh dan mudah dijangkau. Tempatnya cozy dan asri. Semua yang datang ke resto ini gak hanya ingin mencicipi nuansa rasa yang berbeda tiap harinya, tapi juga "mencicipi" ilmu pengetahuan baru tentang negara yang sedang difitur. Dekorasinya pun menyesuaikan lho!
Negara-negara yang berkonflik tersebut mulai dari perang sampai hubungan ekonomi. Mereka menyajikan makanan dari berbagai negara seperti: Iran, Afghanistan, Kuba, Venezuela, Korea Utara dan Palestina. Setiap beberapa waktu, pemiliknya akan mengubah tema dari resto tersebut sesuai negara yang dipilih, jadwal temanya terdapat di bagian luar resto.
Restoran yang unik ini mengubah identitasnya dari menyajikan makanan barat menjadi sajian yang berdasarkan kejadian bersifat geo-politis. Ketika pemiliknya menyertakan negara baru, mereka akan berkelana ke negara yang bersangkutan untuk belajar memasak makanannya langsung dari orang lokalnya.
Dari makanan-makanan ini, harapannya para pengunjung bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang di berbagai negara konflik tersebut serta menghargai cita rasa mereka.
Di dalam restoran ini, kamu bisa berkomunikasi dengan semua orang yang ada di dalamnya baik kru restoran maupun para pengunjungnya. Mereka pun "berkomunikasi" gak hanya melalui makanan khasnya, tapi juga berbagai informasi yang disediakan di meja, dinding, papan, bungkus makanan dan segala penjuru restoran. Kamu bahkan diberi pandangan soal agama yang berbeda-beda serta penjelasan bahwa ada versi radikalnya dari agama tersebut.
Mereka melakukan edukasi itu melalui makanan, untuk memahami budaya serta pandangan politik yang berbeda. Itulah keunikan dari Conflict Kitchen ini. Bagaimana pendapatmu kalau restoran seperti ini juga ada di Indonesia? Tertarik untuk mencobanya?