Petugas Security Virtual Berwajah Anime Akan Diluncurkan di Jepang 

Dilansir dari soranews24.com Sistem keamaanan virtual ini hadir dengan perangkat layar cermin besar, dengan tampilan seorang petugas keamanan dengan bentuk virtual atau hologram. Yang menarik adalah saat petugas keamanan tersebut dibuat dengan wajah rupawan seperti anime Jepang. Selain memiliki wajah yang rupawan, petugas keamanan virtual ini juga bisa melakukan pemantauan dan pengawasan seperti security manusia pada umumnya.

Petugas keamanan virtual ini bisa mengenal wajah seseorang dan suaranya. Ia juga bisa tahu mana orang yang boleh masuk, mana yang tidak boleh masuk. Petugas virtual ini dapat memindai barang-barang yang terlihat seperti barang yang mencurigakan atau dilarang.

Kecanggihan petugas keamanan virtual ini, dia juga dapat bereaksi terhadap siapa saja yang mendekatinya mengenakan helm atau menyembunyikan wajah mereka, lalu ia memerintahkan mereka untuk melepas helm atau menyuruh untuk memperlihatkan wajahnya, sehingga sistem dapat melihat siapa mereka.

Di balik mata petugas keamanan virtual ini terdapat sistem kamera yang canggih. Kamera ini menyampaikan sinyalnya ke monitor jarak jauh dan sistem dapat mengirim peringatan untuk memanggil petugas keamanan manusia jika seseorang yang mencurigakan tersebut perlu ditangani secara fisik. 

Petugas keamanan virtual ini juga bisa memberikan sinyal gawat darurat. Sistem protokol pengenalan visual yang digunakan adalah sistem untuk mencari aktivitas kriminal, dan sistem ini juga dapat digunakan untuk membantu dalam keadaan darurat medis. Jika Penjaga keamanan virtual melihat bahwa seseorang telah pingsan, ia akan mengirim sinyal untuk meminta bantuan.

Penjaga keamanan virtual tidak hanya untuk menghalangi pelaku kejahatan. Ia juga diajarkan untuk bersikap ramah dan sopan dalam melayani. Petugas virtual ini juga dapat bertindak sebagai resepsionis virtual, seperti menawarkan panduan, dan menjawab pertanyaan sederhana. Ia bahkan mampu mengenali ketinggian orang yang berbeda dan menyesuaikan pandangannya sehingga dapat menatap mata mereka ketika berinteraksi, dengan hati yang lembut dan ramah si penjaga virtual ini ikut berlutut agar tidak mengintimidasi anak-anak kecil.

Walaupun teknologi yang ditawarkan sudah terlihat canggih. Namun Secom menyatakan pengembangan yang ia lakukan ini masih belum selesai. Sama seperti manusia, petugas keamanan virtual ini harus banyak belajar sebelum bekerja di lapangan.

Nantinya, petugas keamanan virtual ini juga akan hadir dengan karakter perempuan. Pihak Secom berharap teknologi ini akan bisa dijumpai pada tahun depan.