3 Alasan Tim PB Terancam Dibubarkan di Episode 7 Pro Bono

Episode tujuh Pro Bono menghadirkan konflik serius yang mengancam keberlangsungan Tim PB. Ketegangan memuncak ketika Oh Gyu Jang mulai menunjukkan sikap tegas terhadap keberadaan tim yang selama ini menangani kasus-kasus bantuan hukum. Di balik wacana pembubaran tersebut, terdapat alasan-alasan kuat yang berakar pada prinsip, kepentingan firma dan visi pribadi Oh Gyu Jang (Kim Kap Soo) selaku pendiri firma terhadap dunia hukum. Berikut tiga alasan mengapa Tim PB terancam dibubarkan.
1. Oh Gyu Jang tak menyukai adanya hakim yang terdeteksi korupsi

Oh Gyu Jang dikenal sebagai sosok yang sangat menjunjung tinggi integritas hukum. Baginya, keberadaan hakim yang terlibat praktik korupsi adalah bentuk pengkhianatan terhadap keadilan dan sistem hukum itu sendiri. Melihat Kang Da Wit dianggap menerima suap saat menjadi hakim agung, Oh Gyu Jang jadi berubah pikiran untuk menyingkirkan.
Oh Gyu Jang tidak suka melihat Kang Da Wit bersembunyi dari kesalahannya di firma hukum milkiknya. Ini yang membuat Oh Gyu Jang enggan memberikan kesempatan lagi untuk Kang Da Wit. Oh Gyu Jang merasa khawtir jika citra firma akan memburuk jika tetap mempertahakan Kang Da Wit yang sebelumnya memiliki reputasi buruk.
2. Oh Gyu Jang merasa tim pro bono merugikan firma Oh & Partners

Melihat langkah Tim PB yang selalu berani mengambil resiko tinggi, terutama saat menangani kasus-kasus kepentingan publik yang dinilai tidak begitu penting dan memberikan kontribusi pada firma, menjadi alasan Oh Gyu Jang ingin membubarkan Oh Gyu Jang. Dari sudut pandang bisnis, Oh Gyu Ja menilai keberadaan Tim PB malah menambah masalah baru. Kasus-kasus pro bono yang ditangani lebih banyak menyedot waktu, tenaga dan sumber daya tanpa imbalan finansial yang sepadan. Dalam dunia dirma hukum yang kompetitif, hal ini dianggap sebagai langkah yang tidak efisien.
Lebih jauh, Oh Gyu Jang khawatir aktivitas Tim PB justru membawa risiko reputasi bagi firma. Menangani perkara sensitive dan kontrobersial berpotensi menyeret Oh & Partners ke dalam konflik hukum dan politik yang merugikan. Bagi Oh Gyu Jang, stabilitas frima jauh lebih penting dibanding idealisme yang tidak memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan bisnis.
3. Pimpinan tidak berambisi membangun firma yang disukai banyak masyarakat

Berbeda dengan anggota Tim PB yang ingin membangun citra firma sebagai pembela kaum lemah, Og Gyu Jang tidak memiliki ambisi tersebut. Ia percaya bahwa tugas utama firma hukum adalah memenangkan perkara klien dan menjaga kekuasaan hukum, bukan mencari simpati publik. Popularitas di mata masyarakat baginya hanyalah bonus, bukan tujuan utama.
Pandangan ini membuatnya kerap berbenturan dengan semangat Tim PB yang idealis. Oh Gyu Jang melihat pendekatan humanis. Tim PB sebagai sesuatu yang naif dan tidak realistis dalam dunia hukum yang keras. Perbedaan visi inilah yang semakin memperlebar jarak antara Oh Gyu Jung dan Tim PB, hingga pembubaran dianggap sebagai solusi paling tegas.
Ancaman pembubaran Tim PB di episode tujuh Pro Bono bukan sekadar keputusan sepihak, melainkan hasil dari benturan prinsip, kepentingan, dan visi yang tak sejalan. Oh Gyu Jang berdiri pada logika kekuasaan dan stabilitas firma, sementara Tim PB bergerak atas dasar idealisme dan keadilan sosial. Konflik ini menegaskan bahwa di dunia hukum Pro Bono, memperjuangkan kebenaran sering kali berarti harus siap kehilangan segalanya.



















