3 Cara Kerja Yeong Han sebagai Polisi Teladan di Chief Detective 1958
Chief Detective 1958 merupakan prekuel dari Chief Inspector yang tayang pada tahun 1971 silam. Drakor tersebut sempat jadi tayangan legendaris yang tayang selama 18 tahun. Maka tak heran, jika Chief Detective 1958 digadang-gadang akan meneruskan kesuksesan drama sebelumnya.
Kisahnya berfokus pada masa muda Park Yeong Han (Lee Je Hoon) yang dikenal sebagai polisi teladan di Hwangchun. Ia menjadi legenda karena berhasil mencetak rekor menangkap pencuri sapi terbanyak di Korea. Sampai akhirnya, Yeong Han dipindahkan untuk bertugas di Seoul.
Yeong Han berusaha menjalankan tugasnya dengan baik, walau kerap berkonflik dengan polisi lain karena perbedaan pandangan. Ini dia cara kerja Park Yeong Han di Chief Detective 1958 untuk menjadi polisi teladan.
1. Tidak seperti polisi lain yang memihak gengster, Yeong Han justru jadi musuh mereka
Memang tidak perlu diragukan lagi, jika Yeong Han ini adalah polisi teladan. Bagaimana tidak, di hari pertamanya bekerja saja ia sudah mulai menjalankan tugas. Saat itu Yeong Han melihat pegaduan pedagang pasar, jika mereka diganggu oleh gangster karena tidak memberikan uang setoran.
Tentu, Yeong Han tidak bisa diam saja, ternyata pelakunya adalah gangster Dongdaemun. Ia mendatangi tempat geng itu berada untuk memberi mereka pelajaran sekaligus menangkapnya. Yeong Han tahu jika ia akan kalah anggota, makanya ia menggunakan cara cerdik dengan melepas ular tak berbisa di sana.
Maksud Yeong Han melakukan itu adalah untuk menakuti gangster tersebut, sehingga bisa membawa petinggi mereka. Saat berhasil menangkap Viper (Kang In Kwon), ia justru dimarahi oleh atasannya karena memihak Lee Jung Jae (Kim Young Sung). Yeong Han benar-benar tidak habis pikir, karena polisi di Jongnam justru memihak gangster tersebut.
Berbeda dengan dirinya yang menjadi musuh tersebesar gangster dan ditakuti oleh mereka. Bahkan, Yeong Han selalu sarapan pagi di pasar sekaligus menjaga wilayah tersebut, jika tiba-tiba datang gangster tak bertanggung jawab lagi.
2. Bersikap lunak terhadap orang-orang tidak mampu
Di episode 3, penonton disajikan dengan aksi bijaksana Yeong Han. Saat ia mendapat tugas menyingkirkan para gelandangan di pasar, sikapnya justru lebih lunak. Yeong Han memberikan wejangan kepada mereka, karena sadar jika yang diinginkan gelandangan tersebut hanya mendapat belas kasihan dari orang lain.
Berkat kebaikan Yeong Han tersebut, para gelandangan justru berpihak padanya. Ketika ia sedang menjalankan misi mengintai perampok bank, gelandangan itu yang menjadi informan rahasia di setiap pergerakan orang mencurigakan. Alhasil, Yeong Han dapat menangkap para perampok dengan cepat.
Bahkan, ketika dirinya masih bertugas di Hwangchun, para gelandangan juga memihak Yeong Han. Mereka jadi informan rahasia mengenai para pencuri sapi yang selama ini sulit untuk ditangkap. Beginilah cara kerja Yeong Han, ia bijaksana memberi hukuman orang miskin, tapi tegas terhadap penjahat sebenarnya.
3. Membujuk secara persuasif untuk mengajak seseorang bekerja sama
Kemampuan Yeong Han sebagai polisi memang tidak perlu diragukan lagi. Ia tidak hanya jago seni bela diri, tapi juga memengaruhi orang lain, agar berpihak dan membantunya.
Salah satunya, ketika Yeong Han dan rekan timnya dikurung dalam sel karena membantah perintah Inspektur Senior. Ia mencoba bernegosiasi dengan petugas polisi yang menjaga selnya. Saat itu ia sedang dalam misi menangkap perampok bank, sehingga Yeong Han menggunakan cara jitunya membujuk penjaga dengan kalimat persuasif. Ia ingin menyadarkan petugas tersebut, bahwa yang sedang dilakukannya ini untuk maksud baik.
Park Yeong Han memang patut dinobatkan sebagai polisi teladan. Ia bekerja dengan hati dan selalu punya cara tersendiri menangkap penjahat. Kemampuan Park Yeong Han memang tidak perlu diragukan lagi, deh!
