3 Daya Tarik Drakor Branding In Seongsu, Ada Kisah Pop-Up Seongsu

U+ Mobile TV menghadirkan drakor komedi romansa antara manajer agensi branding dan pekerja magang berjudul Branding in Seongsu sejak awal Februari 2024 kemarin. Beragam konflik tidak banyak hadir dengan konsep yang sederhana, namun juga mengangkat kisah wilayah Seongsu-dong, Korea Selatan yang saat ini menjelma sebagai kota branding yang penuh toko pop-up.
Bersamaan dengan penyelesaian masalah branding, drakor yang diperankan oleh Kim Ji Eun dan Park Salomon ini juga menyajikan kebanyakan masalah yang sering dihadapi oleh para pekerja di agensi branding. Semuanya terangkum dalam tiga poin daya tarik drakor Branding in Seongsu di bawah ini!
1. Mengambil latar dan alur cerita wilayah Seongsu-dong yang penuh dengan pop-up store

Seperti judulnya yaitu Branding in Seongsu, latar dan alur cerita dari drakor ini juga mengambil wilayah Seongsu-dong yang saat ini menjadi pusat pop up store di Seoul, Korea Selatan. Awalnya wilayah ini terdiri atas deretan toko lama dan pabrik tua yang sudah lama ditinggalkan. Namun, akhir-akhir ini Seongsu-dong berubah menjadi pusat pop-up store yang diisi oleh berbagai perusahaan ternama.
Hal ini pun juga digambarkan oleh drakor Branding in Seongsu terkhusus di episode awalnya. Terdapat salah satu perusahan kecantikan ternama yaitu UX Beauty yang ingin membuka toko pop-up untuk produk mereka dengan menutup pabrik sepatu yang sudah terbelakang.
Namun, karena karakter Kang Na Eon (Kim Ji Eun) mengabaikan kasus eksploitasi hewan yang dilakukan oleh UX Beauty dan mengangkat konsep vegan sebagai branding dari perusahaan kecantikan tersebut. Beragam masalah mulai muncul, hingga akhirnya jiwa Kang Na Eon yang terjebak di tubuh So Eun Ho (Park Salomon) harus me-rebranding kembali pabrik sepatu tersebut.
2. Tampilkan kinerja agensi branding secara natural

Setiap episode, Branding in Seongsu juga menampilkan bagaimana para pekerja branding menyelesaikan proyek mereka. Terutama karakter Kang Na Eon, sejak ia menjadi manajer tim 1 pemasaran hingga terjebak di tubuh So Eun Ho, ia selalu berani mengambil kasus yang berat untuk ditangani dan melakukan rebranding dengan ide menarik dan jarang dipikirkan oleh rekan kerjanya.
Dimulai dengan melakukan branding diri untuk seorang aktor yang pernah terjebak kasus menyetir dalam keadaan mabuk dan berjudi di luar negeri, mengabaikan kasus eksploitasi hewan yang dilakukan oleh UX Beauty dan mengangkat konsep vegan sebagai branding dari perusahaan kecantikan tersebut, hingga memanfaatkan pertunjukan waria untuk mempromosikan sepatu buatan tangan yang sudah jarang dilirik banyak orang.
3. Konsep bertukar jiwa yang bikin penasaran

Deretan masalah yang digambarkan di episode awal, ternyata tidak diselesaikan Kang Na Eon sendirian. Namun, ia harus berada di tubuh So Eun Ho disaat baragam fakta baru tentang dirinya mulai bermunculan. Seperti, mencari tahu penyebab kecelakaannya meski harus menghadapi rumor berpacaran dengan So Eun Ho, dipecat sebagai manajer dan menjalani pekerjaan sebagai Tim Underdog yang ia buat sendiri, hingga tidak bisa mengakses data pribadi karena tubuhnya masih dalam perawatan intensif.
Hal yang sama juga akan dihadapi oleh So Eun Ho yang juga terjebak di tubuh Kang Na Eon. Pribadinya yang baik dan berhati mulia harus menghadapi beragam tuduhan karena kasus yang meyandung Kang Na Eon. Terutama kasus konsep vegan untuk branding perusahaan UX Beauty yang diduga melakukan eksploitasi hewan.
Alur pada episode yang sudah ditayangkan menyesuaikan ritme drakor komedi romansa pada umumnya. Bagi yang ingin membuktikan keseruan dari Branding in Seongsu, kamu bisa menontonya di U+Mobile tv dan Viu setiap hari Senin hingga Kamis.