Sujumlah karakter di drama Korea Februari 2024 mengalami konflik internal dalam diri yang cukup pelik. Beberapa memiliki concern sampai menjadi dilema tatkala menolak permintaan orang lain. Gak jarang, situasi tersebut sampai menyulitkan dirinya sendiri. Ini pun biasa disebut dengan people pleaser.
Lantas, siapa saja sosok yang dimaksud itu, ya? Yuk, simak rangkuman karakter dengan people pleaser di drakor Februari 2024 berikut ini. Simak sampai akhir, ya!
Kisah Kang Ji Won (Park Min Young) cukup bikin geregetan para penonton. Kehidupan pertamanya pun berantakan akibat manipulasi dari orang-orang sekitar. Terutama dari Park Min Hwan (Lee Yi Kyung) yang merupakan kekasihnya, dan Jeong Su Min (Song Ha Yoon) sahabat terdekatnya.
Di sisi lain, Kang Ji Won merupakan sosok people pleaser yang selalu sungkan menciptakan batasan dan penolakan. Ia juga bukan tipe orang yang mengatakan ketidak nyamanannya secara gamblang. Situasi tersebut sampai bikin dirinya menerima perlakuan-perlakuan tak adil.
Kendati demikian, ia mulai berubah sejak diberi kesempatan hidup kedua. Kang Ji Won lebih mengutamakan kenyamanan diri, alih-alih memendamnya seperti dahulu.
Sajo Hyun (Park Ji Hoon) sejak kecil tak memiliki minat dalam urusan politik di istana. Padahal, ia merupakan satu-satunya putra mahkota di Negeri Asatae. Sajo Hyun juga disiapkan ayahnya untuk menjadi penerus takhta di masa depan.
Sayangnya, cara yang dilakukan sang ayah cukup keras sampai menimbulkan sejumlah trauma. Sajo Hyun yang telah menginjak usia dewasa pun kerap merasa khawatir jika dipandang rendah orang-orang sekitar. Hal tersebut sampai mempengaruhi gaya pemerintahannya yang cenderung mudah diintervensi. Keputusan menyimpang para menteri sampai kesulitan ditolaknya dengan tegas.
Kendati demikian, Sajo Hyun mulai banyak beradaptasi. Ia pun mempelajari alur politik menteri-menteri di istana, sehingga berhasil membuktikan kemampuannya dengan optimal.
Nam Ha Neul (Park Shin Hye) mengalami konflik di rumah sakit tempatnya berkerja. Ia dikenal sebagai seorang dokter anastesi yang cerdas, namun sulit bersosialisasi dengan rekan lainnya.
Nahas, hal tersebut sampai bikin banyak orang memanfaatkannya. Nam Ha Neul memiliki beban kerja yang cukup berat dibanding rekan lainnya. Terlebih, penelitian yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh malah diklaim secara tak adil oleh seniornya.
Beruntung, Nam Ha Neul memiliki keberanian dan kesadaran untuk memperjuangkan haknya. Ia pun membela diri dengan menegur sang senior, walau rekan-rekan tetap tak memihaknya.
Melalui kisah tiga karakter di atas, sejumlah pelajaran berharga pun dapat dipetik penonton. Pentingnya menciptakan batasan dengan mengatakan ketidaknyamanan secara gamblang rupanya dapat melindungi diri sendiri, nih. Setuju?