Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Persiapan Tim Jeongnyeon: The Star is Born untuk Adegan Teater

cuplikan drakor Jeongnyeon: The Star is Born (x.com/CJnDrama)

Tim produksi drakor Jeongnyeon: The Star is Born baru-baru ini membagikan proses mereka dalam mempersiapkan setiap penampilan di drakor tersebut. Terutama, penampilan teater yang ditampilkan lengkap dengan kostum, tata rias wajah, hingga desain panggung yang terlihat sangat natural seperti penampilan teater kebanyakan.

Begitu pun dengan penampilan para pemeran saat adegan teater. Melansir Xports News, tim produksi mengaku para pemain banyak belajar dan latihan sebelum melakukan adegan teater. Demi penampilan yang natural, masing-masing sempat belajar dan berlatih dahulu dengan ahlinya, lho!

Kira-kira pelatihan seperti apa yang mereka dapatkan untuk memerankan drakor ini? Simak cerita tim produksi drakor Jeongnyeon: The Star is Born di bawah ini.

1. Para pemeran belajar dan berlatih Pansori dengan guru vokal lebih dari satu tahun lamanya

cuplikan drakor Jeongnyeon: The Star is Born (x.com/CJnDrama)
cuplikan drakor Jeongnyeon: The Star is Born (x.com/CJnDrama)

Tim produksi menyebutkan bahwa setiap pemeran belajar dan berlatih Pansori terlebih dahulu sebelum proses produksi dilaksanakan. Mereka tak belajar secara otodidak, masing-masing belajar langsung dengan para ahlinya. Bahkan, mereka juga mengambil kelas untuk berlatih olah nafas, perbedaan nada, hingga gerak tubuh selama bernyanyi.

Setelah belajar dengan ahli, para pemeran drakor ini akan melakukan rekaman guna mengetahui apakah ada lagi yang harus diperbaiki dari teknik Pansori mereka. Jika ada, mereka akan kembali berlatih untuk memperbaiki kesalahan tersebut hingga dinyatakan layak untuk ditampilkan saat adegan teater. Sebab inilah mengapa para pemeran akan menghabiskan waktu selama tiga bulan hingga satu tahun hanya untuk belajar Pansori.

Tak hanya saat pra produksi, para pemeran juga sering berlatih secara intens dengan guru vokal mereka saat jeda syuting. Bahkan, hal yang sama juga dilakukan dengan sesama pemain di lokasi syuting agar bisa menciptakan kekompakan antar satu sama lain. 

2. Setiap pemeran mengikuti latihan koreografi rutin setiap hari Jumat

cuplikan drakor Jeongnyeon: The Star is Born (x.com/CJnDrama)

Karena para pemeran masih dasar dalam bidang teater, mereka membutuhkan banyak latihan untuk adegan yang berhubungan dengan teater. Terutama dalam bidang menari, tim produksi menyatakan para pemeran membutuhkan banyak latihan, mulai dari gerakan berjalan hingga gerakan menari di atas panggung.

Untuk mendapatkan penampilan yang sempurna, para pemeran mengikuti pelatihan menari rutin setiap hari Jumat. Di waktu senggang, mereka juga berlatih bersama-sama dalam rentang waktu paling sedikit dua kali dalam seminggu. Terkadang para pemeran utama juga menghadirkan pelatih koreografi dalam pelatihan tersebut.

3. Proses syuting adegan teater difilmkan secara terpisah dari adegan lainnya

cuplikan drakor Jeongnyeon: The Star is Born (x.com/CJnDrama)

Meski para pemeran telah mendapatkan pelatihan yang intens, tetap saja tim produksi mengalami kesulitan saat adegan teater difilmkan. Bahkan, mereka butuh waktu berhari-hari untuk memfilmkan satu panggung teater.

Agar adegan ini terlaksana secara kondusif, tim produksi memisahkan proses syuting adegan teater dengan adegan lainnya, terutama bagian penonton. Jika dalam drakor kita melihat reaksi penonton terlihat natural dalam merespon penampilan teater. Ternyata adegan ini difilmkan dalam waktu yang berbeda dengan pemeran penonton menontonnya dari sebuah layar. Hal ini dilakukan agar proses syuting dapat berjalan dengan kondusif.

Adegan teater dalam drakor Jeongnyeon: The Star is Born diproduksi seperti pertunjukan teater yang sebenarnya. Bahkan, para pemeran yang sebelumnya belum mengenal teater dengan baik, mendapatkan pelatihan yang komplit agar adegan tersebut dapat diperankan dengan baik tanpa pemeran pengganti.

Hal ini selaras dengan pengakuan Kim Tae Ri yang berperan sebagai karakter utama, Jeongnyeon. Ia bahkan membutuhkan waktu tiga tahun hanya untuk persiapan memerankan karakternya di drakor ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maisix Dela Desmita
EditorMaisix Dela Desmita
Follow Us